BOLASPORT.COM - Mantan pelatih timnas Malaysia, B Sathianathan mengkritik striker lokal dari Negeri Jiran tersebut yang tak bisa bersaing dengan pemain asing.
Kritikan B Sathianathan kepada striker lokal Malaysia itu bahkan dibandingkan dengan Liga Indonesia dan timnas Indonesia.
Permasalahan striker lokal yang tak mendapat banyak waktu bermain di kompetisi bukan hanya dirasakan pemain sepak bola Liga Indonesia saja.
Akan tetapi, krisis striker lokal juga tengah dialami oleh Malaysia yang dinilai tak mampu bersaing dengan para striker asing.
Baca Juga: Dokter Tim Persija Jakarta Beberkan Strategi Untuk Menangani Covid-19
Hampir semua kompetisi tertinggi di negara manapun memang memiliki peraturan untuk mendatangkan pemain asing.
Datangnya pemain asing ini memang bisa merugikan atau bahkan membunuh harapan pemain lokal.
Salah satu posisi paling nyata yang lebih banyak atau dominan diperkuat oleh pemain asing adalah posisi striker.
Bahkan para pemain lokal lebih banyak duduk dibangku cadangan daripada pemain asing.
Akibat dari itu, striker lokal pun tak bisa mengalami peningkatan.
Baca Juga: Kabar Baik dan Buruk Persija - Riko Simanjuntak Pulih tapi Sudirman dan 4 Orang Positif Covid-19
Oleh karena itu, mantan pelatih Harimau Malaya itu mengkritik bahkan membandingkan kompetisi di negaranya dengan Liga Indonesia maupun Thailand.
Sathianathan berbicara bagaimana Liga Indonesia dan Thailand yang juga memiliki banyak pemain asing.
Tetapi Timnas Indonesia dan Thailand mampu keluar sebagai runner-up dan juara Piala AFF 2021 di Singapura lalu.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Sebut Duel Conor McGregor vs Floyd Mayweather Laga Abal-abal
Menurut Sathianathan, baik Liga Indonesia dan Thailand menerapkan aturan yang sama yakni dengan menggunakan jasa pemain asing.
Namun, mereka mampu menunjukkan diri dan menorehkan prestasi di kancah internasional.
“Lihat saja liga-liga di Thailand dan Indonesia,” ujar Satiananthan sebagaimana dilansir BolaSport.com dari New Straits Times, Kamis (3/2/2022).
“Meski liga-liga mereka banyak pemain asing, mereka tetap finis sebagai juara dan runner-up Piala AFF tahun lalu,”
Baca Juga: Alasan Lionel Messi Main Jelek di PSG, Masih Sedih Pergi dari Barcelona
Menurutnya saat Malaysia berbicara soal posisi strike, mereka tak kalah dari negara-negara lain.
Sathianathan menilai bahwa Malaysia memiliki pemain-pemain bagus, hanya saja striker lokal memang tak punya banyak kesempatan bermain.
Ia menilai striker lokal tak dapat mengembangkan permainan mereka.
Hal ini terjadi karena mereka lebih banyak duduk di bangki cadangan daripada bermain memperkuat tim.
Baca Juga: Aji Santoso Minta Laga Antara Persebaya Lawan Persipura Ditunda
Tentu dengan situasi ini perfoma striker lokal tak akan meningkat.
Akan tetapi, Sathianathan sadar betul bahwa dengan menghapus aturan pemain asing pun tak akan menjadi solusi.
Sebab untuk meningkatkan kemampuan pemain lokal juga diperlukan lawan yang harus berada diatas rata-rata.
Pastinya pemain asing yang didatangkan tim lokal memiliki kemampuan lebih bagus dari pemain yang ada.
Baca Juga: Pelatih Keturunan Indonesia Murka Rangers Hancur Lebur di Tangan Celtic
Dengan itu memang bisa meningkatkan para pemain.
“Mari kita bicara tentang penyerang. Kami memiliki beberapa striker lokal berkualitas seperti Luqman Hakim Shamsudin (dari KV Kortrijk). Mereka harus menoca dan meninkatkan diri,” kata Sathianathan.
“Kami harus berhenti mengatakan bahwa pemain lokal tidak diberi kesempatan untuk bermain sepak bola reguler,” ucapnya.
“Menghentikan pemain asing bermain di liga tidak akan membantu kompetisi.”
Untuk itu, dari pada merengek karena pemain lokal tak dapat jatah banyak bermain.
Baca Juga: Tira Persikabo Hanya Punya 10 Pemain Sehat, Laga Lawan Bali United Tetap Berjalan
Sathianathan meminta agar para pemain khususnya strikel lokal harus berjuang untuk bisa mendapatkan tepat mereka.
Striker lokal diminta untuk tak mudah menyerah dan harus bisa bekerja lebih keras lagi.
Liga Indonesia bahkan timnas Indonesia juga menjadi perbandingan bagi mantan pelatih timnas Malaysia itu.
Namun, pada kenyataanya striker lokal Indonesia juga masih minim.
Bahkan bisa dibilang striker yang memperkuat timnas Indonesia tak ada yang garang.
Baca Juga: Dana White Dipercaya 'Gerah' Nama Conor McGregor Semakin Besar dari UFC
Hal ini karena mereka juga jarang mendapatkan kesempatan bermain di klub masing-masing karena hadirnya pemain asing.
Lini depan timnas Indonesia dihuni oleh Ezra Walian, Dedik Setiawan hingga Hanis Saghara Putra.
Tetapi para pemain ini juga dinilai tak bisa tampil garang selama bermain di Piala AFF 2020 lalu.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | New Strait Times |
Komentar