BOLASPORT.COM - Gelandang anyar Brentford, Christian Eriksen, mengaku sudah mengatahui bakal kembali merumput sejak dua hari setelah terkena serangan jantung.
Christian Eriksen sempat mengalami serangan jantung ketika membela timnas Denmark di ajang EURO 2020.
Christian Eriksen ambruk di lapangan saat timnas Denmark bentrok dengan timnas Finlandia dalam laga Grup B EURO 2020 di Stadion Parken, Sabtu 12 Juni 2021.
Situasi itu membuat laga harus dihentikan untuk sementara karena tim medis perlu memastikan kondisi Christian Eriksen.
Setelah diperiksa dan diberikan penanganan, Christian Eriksen diketahui mengalami serangan jantung.
Baca Juga: Tingginya Nilai Komersial Cristiano Ronaldo, Harga Stikernya Cukup untuk Beli Motor Besar
Tim medis bergerak cepat dan segera menolong Eriksen dengan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) dan defibrilator.
Setelah Eriksen siuman, tenaga medis segera membawa eks gelandang Tottenham Hotspur itu ke rumah sakit dan menjalani implantasi defibrilator mini untuk membantu jantungnya tetap stabil.
Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, Eriksen ternyata sempat memberitahu istrinya, Sabrina, soal kemungkinan dirinya tidak akan bisa bermain sepak bola lagi.
Namun, itu berubah dua hari kemudian setelah dokter memberitahu Eriksen bahwa dia bisa kembali merumput jika memasang Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) di bagian jantungnya.
Akan tetapi, dengan dipasangnya ICD di jantungnya, karier Eriksen di Inter Milan mesti berakhir.
Pasalnya, Liga Italia tak mengizinkan seorang pemain bermain dengan alat tersebut.
Baca Juga: Bayern Muenchen Pilih Lepas Beknya ke Rival Domestik ketimbang ke Chelsea
Eriksen pun pada akhirnya memutuskan hijrah ke Liga Inggris untuk bergabung dengan Brentford di bursa transfer musim dingin 2022.
Sebagai informasi, di Liga Inggris, tidak ada larangan bagi pemain profesional untuk bermain meski dipasangi ICD.
"Dua hari setelah kejadian tersebut, semuanya berubah," kata Eriksen seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Saya berada di saat itu, dan saya menyadari apa yang terjadi pada saya nanti malam itu dan kemudian ke dalam beberapa hari berikutnya apa yang sebenarnya terjadi."
"Semua tes dimulai dan pengetahuan mulai masuk. Ada pertanyaan apakah saya bisa melakukan ini dan itu, saya lalu mendengarkan dokter."
"Jika saya bisa melakukan program dengan tes dokter, maka saya perlahan bisa kembali bermain sepak bola."
"Ada banyak tes untuk melihat bagaimana bereaksi terhadap latihan fisik lagi dan untungnya tidak ada yang keluar dari itu, dan semuanya baik-baik saja."
"Lalu, setiap bulan saya bisa mendorongnya dan kemudian saya bisa bermain."
"Tetapi hal yang didengar dari dokter bahwa bahkan dengan ICD tidak ada batasan, itu hanya tergantung pada diagnosis dan bagaimana perasaan Anda tentangnya," tutur gelandang berusia 29 tahun itu menambahkan.
Baca Juga: Investigasi Pemukulan dan Kekerasan Seksual Masih Jalan, Kontrak Mason Greenwood Diputus Sponsor
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar