BOLASPORT.COM - Exco PSSI, Hasani Abdulgani menilai Ragnar Oratmangoen bisa jadi cadangan bila proses naturalisasi Kevin Diks dan Mees Hilgers gagal.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memutuskan untuk memilih Kevin Diks ketimbang Ragnar Oratmangoen pada Selasa (8/2/2022).
Hal ini dikatakan oleh anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani.
Ia mengatakan bahwa Shin Tae-yong memilih Kevin Diks karena pemain berusia 25 tahun itu sudah bersedia untuk membela timnas Indonesia.
PSSI pun bergerak cepat dan kini mengalihkan fokus untuk memproses Kevin Diks dan Mees Hilgers.
Baca Juga: Dokter Tim Ungkap Kondisi Terbaru Skuad Persebaya Usai Terpapar Covid-19
Bahkan Shin Tae-yong dikabarkan bakal segera menelepon Kevin Diks secara langsung.
Hasani mengakui bila kesediaan Mees Hilgers dan Kevin Diks membela timnas Indonesia tergantung pada restu keluarga mereka.
"Kevin Diks dan Mees Hilgers meminta izin dahulu kepada orang tuanya, padahal agen dari kami sudah bicara ke kedua pemain itu dan mereka berminat," ucap Hasani Abdulgani pada Selasa (8/2/2022).
Sehingga Hasani kini berharap agen yang ditunjuk PSSI segera menemui orang tua Mees Hilger dan Kevin Diks untuk meminta ijin.
"Sama sekali belum mendapatkan izin dari orang tuanya."
"Jadi agen dari kami itu harus bicara dulu kepada kedua orang tua mereka untuk menjelaskan."
"Orang tuanya juga perlu tahu kalau anaknya ini mau ke negara mana, mau ngapain, dan lain-lain," ungkapnya.
Baca Juga: Agen Nyatakan Rumit untuk Minta Ijin Orang Tua Mees Hilgers dan Kevin Diks, PSSI Enggan Digantung
Lalu bagaimana dengan nasib Ragnar Oratmangoen?
Hasani Abdulgani mengaku tidak mengetahuinya.
Ragnar Oratmangoen bisa saja ditunjuk lagi oleh Shin Tae-yong sebagai pemain keturunan yang diinginkannya.
Tetapi bisa juga tidak, karena hal itu adalah hak pelatih (untuk menentukan pemain-pemain yang dibutuhkan tim).
"Saya tidak mau menyentuh wilayah itu ya karena itu hak dari pelatih," ucap Hasani Abdulgani kepada BolaSport.com.
Hasani mengaku saat ini hanya diminta untuk mengurusi 4 pemain keturunan.
Ia menilai Ragnar Oratmangoen bisa jadi cadangan andai proses naturalisasi Mees Hilgers dan Kevin Diks tak berhasil.
"Jadi kalo misalnya dalam skenario Mees Hilgers dan Kevin Diks bilang tidak, ya udah saya bilang kepada Shin Tae-yong bahwa dua pemain ini bilang tidak, lalu apa mau pelatih, mau mencari pemain yang lain atau cukup dua ini (Sandy Walsh dan Jordi Amat)," kata Hasani.
"Kalo mau tambah lagi, siapa? terserah dia, kan dia yang punya wewenang.
"Misalnya oh saya mau si A si B, oke saya kasih waktu untuk menjembatani ini pemain yang dia mau itu, mau atau tidak."
"Jujur, ternyata tidak mudah menaturalisasi pemain Eropa."
"Jadi, tidak seperti orang mengatakan, wah naturalisasi aja, tidak mudah, pertimbangannya pun tidaklah mudah, kecuali negara kita sejajar sama dia," imbuhnya.
Sementara itu, PSSI akan menggelar rapat bersama Kemenpora RI membahas soal naturalisasi pada Kamis (10/2/2022).
Dalam pembahasan tersebut akan dihadiri Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Direktur Teknik Indra Sjafri, Exco Hasani Abdulgani, dan Shin Tae-yong.
“Shin Tae-yong sudah tahu dan melihat siapa-siapa yang harus dinaturalisasi. Calon pemain naturalisasi itu harus bisa menutup kelemahan yang ada di timnas Indonesia,” kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
“Jadi memang prosesnya panjang. Kami tidak bisa menargetkan selesai, misalnya sampai 5-6 bulan. Yang jelas kami ikuti prosesnya. Kalau bisa cepat tentu kami bersyukur," tambahnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar