BOLASPORT.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mendapat panggilan darurat untuk membantu Paris Saint-Germain menahan kepergian Kylian Mbappe.
Paris Saint-Germain memang tengah berusia sekuat tenaga agar Kylian Mbappe tidak berganti klub pada akhir musim 2021-2022.
Saat ini, Kylian Mbappe erat dikaitkan akan berlabuh ke Real Madrid pada musim depan.
Kontrak Kylian Mbappe dengan Paris Saint-Germain memang hanya tersisa hingga 30 Juni 2022.
Sementara negosiasi perpanjangan kontrak antara Paris Saint-Germain dan Mbappe belum juga terdengar kabarnya sampai detik ini.
Baca Juga: Real Madrid Sukses Bujuk Erling Haaland Merapat Musim Depan
Penyerang asal Prancis tersebut memang berkomitmen untuk terus membela PSG hingga akhir musim.
Akan tetapi, nasib Mbappe setelah itu masih mengundang sejumlah kemungkinan lain.
PSG bisa kehilangan penyerang yang selama empat musim terakhir selalu menjadi andalannya.
Situasi ini membuat PSG mulai kehilangan akal untuk mencoba terus membujuk Mbappe.
Baca Juga: Luciano Spalletti Tak Terima Barcelona Mendapatkan Hadiah Penalti
Dilansir BolaSport.com dari El Mundo, Emmanuel Macron selaku Presiden Prancis bahkan diminta ikut turun tangan menangani masalah ini.
Macron bahkan dikabarkan sudah mengontak Mbappe agar mau memperpanjang kontraknya di PSG.
Sang presiden sendiri bukan satu-satunya tokoh politik yang terlibat dalam urusan Mbappe ini.
Mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, juga mengambil langkah serupa untuk membujuk sang pemain.
Baca Juga: Suporter Barcelona Ogah Turuti Perintah Xavi Hernandez
Keterlibatan tokoh politik Prancis pada transfer ini tidak lepas dari pengaruh grup Qatari selaku pemilik PSG.
Sarkozy memegang peran penting saat memengaruhi Qatar untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Peran kuat Sarkozy ia tunjukkan pada periode yang sama dengan waktu Qatari mengambil alih kepemilikan PSG pada 2016.
Mengingat ajang sepak bola akbar tersebut akan digelar pada tahun ini, grup Qatari pun harus menjaga citranya di hadapan publik.
Baca Juga: Penampilan RB Salzburg Buat Perkataan Antonio Conte Tidak Relevan
Kepergian Mbappe disebut akan menjadi sinyal buruk yang merusak citra grup bisnis tersebut.
Qatari bisa dicap gagal mempertahankan salah satu pemain terbaik dari klub yang mereka miliki.
Tidak heran jika mereka kini memanfaatkan pengaruh besar berbagai pihak untuk membantu misi mempertahankan Mbappe.
Dua petinggi PSG, Nasser Al Khelaifi dan Leonardo, juga mendapat tugas khusus pada misi kali ini.
Baca Juga: Anak Cristiano Ronaldo Setuju kalau Manchester United itu Bobrok
Keduanya ditugaskan untuk menjaga ketertarikan Mbappe agar mau memperpanjang kontrak.
Untuk itu, perlu adanya proposal dengan nilai fantastis guna mempertahankan striker bintang mereka.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Elmundo.es |
Komentar