BOLASPORT.COM - Ada hubungan menarik antara manajer tim lama Suzuki Ecstar, Davide Brivio, dengan manajer tim baru mereka, Livio Suppo, pada MotoGP.
Suzuki Ecstar akhirnya mengakhiri kekosongan posisi manajer tim menjelang MotoGP 2022.
Posisi manajer tim di Suzuki Ecstar sempat lowong sejak ditinggal Davide Brivio yang pindah ke tim Alpine di Formula 1 pada awal tahun lalu.
Suzuki awalnya tidak cemas dengan hengkangnya Brivio.
Baca Juga: Ayah Jorge Lorenzo Beri Saran bagi Marc Marquez, Jangan Terlalu Serakah
Pabrikan asal Hamamatsu tersebut mencoba mengakali absennya posisi manajer tim dengan membagi tugas kepada petinggi-petinggi tim.
Namun, keputusan tersebut tampaknya kontraproduktif.
Dikutip dari Crash, Kepala Proyek Suzuki GSX-RR, Shinichi Sahara, mengaku beban kerja menjadi terlalu banyak. Pencarian pun dimulai tahun lalu.
Setelah dikaitkan dengan berbagai nama, Suzuki akhirnya mendapuk Livio Suppo sebagai manajer tim baru mereka.
Kualitas Suppo sebagai dalam mengelola tim sudah terbukti dengan berbagai kesuksesan yang pernah diraihnya.
Suppo dipercaya menjadi kepala proyek Ducati ketika memutuskan terjun ke MotoGP pada 2003 dan merebut gelar pada 2007 melalui Casey Stoner.
Pria asal Italia itu kemudian menerima pinangan Honda pada 2010.
Tahun berikutnya Suppo menjadi saksi berakhirnya masa puasa gelar Honda selama lima tahun melalui Casey Stoner.
Pada tahun yang sama, Suppo mulai melakukan operasi perekrutan "Si Bayi Alien" Marc Marquez.
Bergabung dengan Repsol Honda pada 2013, Marquez menjelma menjadi penguasa kelas para raja dengan torehan enam gelar juara dunia.
Suppo menyaksikan empat gelar pertama Marquez bersama Honda sebelum mengundurkan diri pada 2017.
Melihat rekam jejak tersebut, karier Suppo dengan pendahulunya di Suzuki, Brivio, bisa dibilang bertolak belakang.
Baca Juga: Suzuki Ecstar Punya Manajer Baru pada MotoGP 2022, Pernah Jadi Bos Marquez dan Stoner
Suppo selalu berada di pihak yang berseberangan dengan megabintang MotoGP, Valentino Rossi, berbeda 180 derajat dengan Brivio.
Brivio menjadi manajer tim Rossi di Yamaha pada 2004-2010.
Saat Rossi hengkang dari Yamaha, Brivio melakukan hal yang sama untuk menjadi manajer pribadi The Doctor yang menjadikan Ducati sebagai destinasi.
Bahkan tim VR46 besutan Rossi diyakini berpeluang besar menjadi tim satelit Suzuki andai Brivio tidak hengkang lebih dulu ke Formula 1.
Tentunya, perekrutan Suppo tidak ada kaitannya dengan Rossi atau Brivio. Kalau ada hubungan, keduanya sama-sama berpengalaman membawa meraih gelar.
Kehadiran Suppo pun menegaskan ambisi Suzuki untuk menjadi juara. Sebuah impresi penting di tengah desas-desus kepindahan sang ujung tombak, Joan Mir.
"Saya percaya Livio sangat cocok dengan posisi ini karena dia punya banyak pengalaman dan semangat besar untuk menang," kata kepala proyek, Sahara.
"Dia memahamai cara kerja tim dan bahwa suasana tim sangat penting ketika berbicara konsistensi sepanjang musim."
Baca Juga: Mario Aji Dipuji Usai Bikin Progres di Tes Pramusim Moto3 Walau Masih Cedera
"Sejumlah personel kami pernah bekerja dengannya, dan saya sudah mengenalnya sejak lama karena dia bertahun-tahun berada di paddock."
"Kami sudah melihat sinyal menjanjikan dan peningkatan dalam performa dalam tes pramusim."
"Dan saya percaya bergabungnya Livio dengan kami akan memperkuat tim kami lebih jauh dan kami akan menjadi lebih kuat," pungkasnya.
Suppo akan mulai bertugas sejak seri balap perdana MotoGP Qatar yang akan berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, pada 4-6 Maret mendatang.
Baca Juga: Suzuki Sedang Pusing, Berharap Alex Rins dan Joan Mir Mau Bertahan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Suzuki-racing.com |
Komentar