"Saya ingin dia bertahan karena dia berpikir kami adalah partner baik baginya," kata Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Dan saya berharap dia merasakan hal yang sama sepanjang musim ini ketika serangan datang dari pabrikan lain, tim lain, atau seseorang."
Kehebatan Acosta mendapat perhatian dari Fabio Quartararo.
Quartararo kagum bagaimana pembalap asal Spanyol tersebut mampu menghadapi ekspektasi besar di usia yang masih muda.
Baca Juga: Marc Marquez Sudah Lebih Baik, tetapi Gelar Juara Akan Jatuh ke Pembalap Italia
Quartararo pernah menghadapi situasi yang sama saat disebut sebagai titisan Marc Marquez pada debutnya di Moto3.
Apes, tekanan besar menghambat prestasi Quartararo. El Diablo baru bangkit ketika memperkuat tim yang kurang diperhitungkan seperti Speed Up di Moto2 sampai SRT di MotoGP.
"Pedro Acosta benar-benar mengejutkan saya karena saat di konferensi pers dia terlihat seperti sudah berusia 25 tahun," kata Quartararo kepada DAZN, dilansir dari Motosan.
Baca Juga: Demi Gelar Kedua, Fabio Quartararo Siapkan Rencana untuk MotoGP 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar