BOLASPORT.COM – Bintang West Ham United, Jarrod Bowen, beberkan perjalanan karier hingga pernah hampir putus asa terhadap mimpinya untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
Jarrod Bowen telah tampil mengesankan bersama West Ham United sepanjang musim 2021-2022.
Dalam 36 pertandingan di seluruh kompetisi, ia mampu berkontribusi 12 gol dan 11 assist bagi West Ham
Di Liga Inggris ia masuk jajaran pencetak gol dan assist terbanyak dengan menorehkan 8 gol dan 8 assist serta mengantar West Ham menempati peringkat keenam di klasemen.
Saat ini Jarrod Bowen tengah menikmati musim terbaiknya selama berkarier sebagai pesepak bola.
Pemain berusia 25 tahun ini mengungkapkan bagaimana perjuangan untuk mencapai titik saat ini.
Baca Juga: Philippe Coutinho Tidak Menyesal Tinggalkan Liverpool demi Barcelona
Dilansir BolaSport.com dari The Guardian, Bowen mengakui bahwa dia hampir putus asa saat memulai karier sepak bola.
“Saya memiliki banyak rintangan untuk diatasi ketika masih muda,” ujar Bowen.
“Apa pun yang menghalangi saya sekarang, saya siap untuk menerimanya.”
Jarrod Bowen memulai kegemarannya bermain sepak bola di klub amatir Herreford United dan pada tahun 2014 masuk ke akademi Hull City U-18.
Dua tahun berada di akademi, Bowen dipromosikan ke tim utama pada tahun 2016 dan menjalani empat musim sebagai pemain.
Bowen memainkan 131 laga dengan mencetak 54 gol dan 14 assist di seluruh kompetisi.
Performanya yang impresif di Championship atau liga kasta kedua di Inggris membuat West Ham merekrutnya pada bursa transfer Januari 2019.
Baca Juga: Mandulnya Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes Lawan Watford Membingungkan
Bowen mengingat momen seorang pemain bek dari non-liga yang mengolok dirinya ketika masih dalam usia remaja.
“Saya berumur 16, mungkin 17 tahun. Bek-bek ini melihat seorang anak kecil yang tajam dan mereka hanya ingin menendang dia dan menyambutnya ke dunia nyata,” kata Bowen.
“Ketika Anda semuda itu, mungkin Anda berpikir: 'Ya Tuhan, apa masalahnya dengan saya?',” kata Bowen menambahkan.
Ketika ditanya soal apakah Bowen mengadu kepada ayahnya atau tidak atas perlakuan tersebut, ia memilih tidak mengadu.
“Tidak, karena jika saya mengatakan kejadian itu padanya, Ayah akan meninju saya tepat di telinga dan menyuruh saya sedikit lebih dewasa."
“Saya tidak berpikir Anda dapat menghindarinya, terutama jika Anda seorang pemain sayap dan ingin melewati adangan lawan.”
Baca Juga: Samai Rekor Zlatan Ibrahimovic Jadi Pencapaian Kylian Mbappe Paling Istimewa
“Para pemain bertahan merasa seperti Anda mengambil alih kendali ketika Anda mencoba menggiring bola melewati mereka.”
“Jadi, mereka hanya ingin menendang Anda,” ucap Bowen melanjutkan.
Namun, kehidupan masa muda di pedesaan mampu membantu dirinya menjadi pemain yang kuat dan berdedikasi.
Ayah Bowen pernah menyuruhnya untuk membawa gerobak yang diisi semen dan mengelilingi ladang kentang.
Bowen menjelaskan bahwa apa yang ia anggap dulu tidak masuk akal justru berguna bagi dirinya sekarang sebagai pesepak bola.
“Dia agak gila. Apa yang ingin dia lakukan adalah gaya kuno. Saya hampir menangis di akhir karena itu sangat sulit,” kata Bowen.
Baca Juga: Serahkan Klub ke Chelsea Foundation, Pernyataan Roman Abramovich seperti Kode
“Ayah biasanya membawa saya ke bukit dengan mixer di salah satu ujungnya dan saya dengan gerobak dorong. Saya berlari ke bawah dan mengisinya.”
“Dalam perjalanan turun itu indah karena kosong, jadi Anda meluangkan waktu pada perjalanan turun.”
“Hanya, ketika Anda harus kembali ke atas, itu mengerikan karena lengan Anda di bawah sini dengan semen.”
“Ayah memiliki beberapa teknik aneh yang diterapkannya pada saya di musim panas, tetapi jelas hal itu berhasil,” kata Bowen menambahkan.
Baca Juga: Leeds United Kalah Terus, Marcelo Bielsa Terancam Dipecat
⚒ @WestHam's Jarrod Bowen has scored eight goals and made eight assists in the #PL this season@adrianjclarke compares him to Liverpool's Mo Salah ➡️ https://t.co/RKfEwMLMlP pic.twitter.com/8Ag3k9BmLb
— Premier League (@premierleague) February 16, 2022
Berkat ajaran tersebut, Bowen mampu mengetahui potensi diri dan memanfaatkannya dengan bekerja keras untuk menjadi pemain terbaik.
“Saya tahu betapa bagusnya saya dan saya pikir itu semua mulai terjadi,” kata Bowen.
“Pada awal musim saya bermain bagus dan tidak mencetak gol atau membuat assist, tetapi saya terus berusaha.”
“Saya memiliki sedikit keberuntungan dengan beberapa gol baru-baru ini. Itulah yang terjadi ketika Anda terus melakukannya.”
“Saya mungkin bisa lebih baik. Ada lebih banyak gol yang bisa saya cetak. Saya mungkin sudah berbicara tentang 15 gol. Saya keras pada diri sendiri,” tutur Bowen mengakhiri.
Baca Juga: Ini Anggota Chelsea Foundation yang Ditugaskan Mengurus Klub oleh Roman Abramovich
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar