BOLASPORT.COM - Liga Inggris mempertimbangkan untuk menambahkan materi hak asasi manusia dalam ujian yang harus dihadapi calon pemilik klub Premier League.
Liga Inggris sedang mempertimbangkan untuk menambahkan materi hak asasi manusia dalam ujian yang harus dihadapi investor apabila mau membeli klub Liga Inggris.
Dilansir BolaSport.com dari The Guardian, tinjauan telah dilakukan setelah Liga Inggris menghadapi tekanan untuk membarui kriteria yang harus dipenuhi oleh calon pemilik jika ingin mengakuisisi klub Premier League alias kasta tertinggi Liga Inggris.
Tes akan menilai apakah calon pemilik atau direktur terlibat dalam pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional.
Baca Juga: Jelang Debut di Derby Manchester, Jack Grealish: Ini adalah Pertandingan Besar
Akan tetapi, penerapan tes yang mencakup komponen hak asasi manusia harus melalui pemungutan suara yang setidaknya mesti disetujui oleh 14 dari 20 klub di Premier League.
Rencana penerapan tes hak asasi manusia terjadi setelah pemilik Chelsea, Roman Abramovich, yang berasal dari Rusia, memutuskan untuk menjual The Blues setelah dua dekade di Stamford Bridge.
Hal tersebut menyusul invasi Rusia ke Ukraina dan hubungan dekat Abramovich dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca Juga: Salam Perpisahan dari Roman Abramovich untuk Para Fan Chelsea
Selain itu, pada bulan Oktober 2021, Badan Investasi Publik Arab Saudi berhasil mengambil alih Newcastle United.
Akuisisi Newcastle United oleh Saudi Arabian Public Investment Fund (PIF) itu sempat mendapatkan penolakan dari kelompok pembela hak asasi manusia karena catatan hak asasi manusia yang mengerikan di Arab Saudi.
Sebelumnya, Gary Neville telah berbicara tentang perlunya peninjauan terhadap cara pengujian pemilik dan direktur dengan mengatakan bahwa tes harus dilaksanakan dengan lebih sehat dan layak.
"Apakah saya pikir Abramovich harus dikeluarkan dari sepak bola Inggris?," ujar Gary Neville, dilansir BolaSport.com dari The Guardian.
"Akan tetapi, saya pikir kami membutuhkan tes kelayakan dan kepatutan untuk calon pemilik baru."
"Tes ini harus lebih kuat dan tangguh. Kami juga membutuhkan lebih banyak transparansi," tutur Neville menambahkan.
Tinjauan yang dipimpin oleh Tracey Crouch MP, yang merupakan perwakilan Pemerintah Inggris, pada bulan November 2021 juga mengusulkan bahwa tes pemilik dan direktur harus menilai integritas kandidat.
Liga Inggris juga telah mengadakan diskusi dengan Amnesty International sehubungan dengan gagasan untuk menerapkan tes hak asasi manusia kepada calon pemilik klub Premier League.
Baca Juga: Mengintip Rumah Sultan Pemilik Baru Newcastle United, Lebih Besar dari 3 Stadion Inggris
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar