BOLASPORT.COM - Bek sayap Manchester City asal Ukraina, Oleksandr Zinchenko, mengaku masih syok dan bingung dengan invasi Rusia ke negaranya yang masih berlangsung sengit.
Bintang Manchester City, Oleksandr Zinchenko, mengungkapkan tentang bagaimana dia telah berjuang untuk memahami invasi Rusia ke negara asalnya, Ukraina.
Dia berterima kasih kepada dunia atas dukungan yang telah diberikan sambil berharap dapat kembali ke negaranya untuk membantu berjuang.
Zinchenko adalah salah satu pemain Ukraina yang mencoba peruntungan di luar negeri, dan dia mengatakan, sulit baginya untuk melihat negaranya menderita.
Zinchenko mengungkapkan bagaimana dia mengetahui tentang apa yang terjadi di negara asalnya dan mengakui bahwa dia masih syok.
"Pada tengah malam waktu Inggris, istri saya membangunkan saya dan dia menangis," kata Zinchenko kepada BBC, seperti dilansir BolaSport.com dari Goal.com.
Baca Juga: FIFA Didesak Buka Kembali Jendela Transfer, UEFA Siap Fasilitasi Pemain Keluar dari Ukraina
"Saya kaget. Dia menunjukkan video dan gambar tentang apa yang sedang terjadi di Ukraina."
"Mungkin perasaan yang paling pahit adalah ketika orang-orang terdekatmu sedang sekarat. Kamu tahu, perasaan ini seperti kamu merasa sangat terpukul karenanya, tapi ini bahkan jauh lebih buruk," imbuhnya.
Dia mengaku masih terguncang lebih dari seminggu karena berusaha memahami apa yang terjadi.
"Saya hanya menangis," katanya. "Jadi sudah seminggu, saat saya berada di mana pun, saya hanya bisa menangis tiba-tiba."
"Semuanya ada di kepala saya. Bayangkan tempat di mana kamu dilahirkan, di mana kamu tumbuh dewasa, dan sekarang rata dengan tanah."
Beberapa pesepak bola dan pelatih asal Ukraina telah mengangkat senjata untuk bertempur.
Sudah ada beberapa korban, seperti Vitalii Sapylo (21 tahun) dan Dmytro Martynenko (25), kehilangan nyawa mereka dalam pertempuran dan menjadi korban pertama dari kalangan pelaku sepak bola akibat perang pekan ini.
Yuriy Vernydub, yang terkenal karena memimpin tim Moldova, Sheriff, mengalahkan Real Madrid di Liga Champions musim ini, telah kembali ke Ukraina untuk bergabung dengan tentara.
Sementara CEO Shakhtar Donetsk, Sergey Palkin, telah menyerukan diakhirinya "kegilaan" sambil mengonfirmasi bahwa seorang pelatih tim muda dari klubnya telah dibunuh "oleh pecahan peluru dari tentara Rusia".
Zinchenko masih berada di Manchester dan diberi ban kapten tim dalam kemenangan Man City di Piala FA atas Peterborough, tetapi dia juga berharap bisa kembali membantu berjuang untuk rakyatnya.
"Jujur, jika bukan karena putri saya dan keluarga saya, saya akan berada di sana," katanya.
"Saya terlahir seperti itu. Saya tahu orang-orang dari negara saya, mentalitas mereka, dan semuanya, mereka berpikir persis sama."
"Saya sangat bangga menjadi orang Ukraina, dan saya akan selamanya begitu di sisa hidup saya."
Baca Juga: Oleksandr Zinchenko Serang Balik Pernyataan Artem Dzyuba soal Rusia dan Ukraina
"Saya tahu mentalitas orang-orang dari negara saya, mereka lebih suka mati untuk kehormatan dan tidak akan menyerah," ujarnya.
Zinchenko juga berterima kasih kepada orang-orang dari seluruh dunia atas dukungan mereka karena telah mengirimkan cinta kepada Ukraina.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua orang atas dukungan yang saya dapatkan di sini. Saya menghargainya," tutur dia.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal International |
Komentar