BOLASPORT.COM - Refleksi satu tahun Joan Laporta menjabat presiden di Barcelona, pengalaman ditinggal Lionel Messi hingga ambisi wujudkan dua target.
Tanggal 7 Maret 2022 menandai satu tahun Joan Laporta bekerja sebagai presiden Barcelona.
Joan Laporta dinyatakan resmi menjadi presiden baru Barcelona pada Minggu (7/3/2021) waktu setempat.
Joan Laporta sebelumnya sempat menjadi presiden Barcelona pada era 2003 hingga 2010.
Dalam masa periode keduanya di Barcelona, Joan Laporta berhasil unggul atas dua kandidat lainnya, yakni Victor Font dan Toni Freixa.
Baca Juga: Kondisi Mental Neymar di PSG Bikin Thierry Henry Khawatir
Laporta berhasil mengoleksi 30.184 suara sementara Victor Font hanya mampu mengumpulkan 16.679 suara dan Toni Freixa dengan 4.769 suara.
Pria asal Spanyol tersebut menggantikan posisi Josep Maria Bartomeu yang mengundurkan diri pada 27 Oktober 2020 lalu.
Josep Maria Bartomeu diketahui telah terlibat skandal Barcagate.
Skandal tersebut menyeret sejumlah nama dan perusahaan influencer agar menjaga imej klub dan membuat kabar hoaks seputar pemain dan legenda Barcelona.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Finis 4 Besar, Antonio Conte: Kami Harus Mencoba
Adapun Laporta sendiri bakal memimpin El Barca hingga 30 Juni 2026.
Pada masa kepemimpinan perdananya di Barcelona, Laporta merupakan sosok yang dipuja oleh para penggemar klub.
Tidak hanya itu, Barcelona berhasil menjelma menjadi kekuatan mengerikan baik di Liga Spanyol, Eropa, dan dunia.
Itu dibuktikan dengan gelar sextuple pada 2009 kala Barcelona dibesut oleh Pep Guardiola.
Baca Juga: Jawaban Ralf Rangnick Soal Tuduhan Absennya Cristiano Ronaldo
Kini, setelah 365 hari berkuasa di Barcelona, Laporta mencoba merefleksikan kembali kinerjanya.
Masa-masa sulit pun sedang dan telah dilalui oleh Barcelona terutama dari pergantian pelatih.
Xavi Hernandez menjadi pelatih pilihan Laporta setelah Ronald Koeman dipecat pada Oktober 2021 yang merupakan juru taktik pilihan Bartomeu.
Di samping itu, kehilangan terbesar Barcelona adalah kepergian Lionel Messi pada musim panas 2021.
Baca Juga: Ferran Torres: Gol Saya Melawan Elche adalah Jasa Xavi Hernandez
Lionel Messi harus meninggalkan Barcelona lantaran raksasa Catalunya tidak bisa memenuhi salary cap yang ditetapkan oleh Liga Spanyol.
Pada akhirnya, untuk pertama kalinya pada musim 2021-2022 Barcelona tidak bermain bersama Lionel Messi.
Kepergian Messi menjadi hal terburuk yang dialami oleh Laporta pada periode keduanya menjabat presiden Barcelona.
Meski demikian, Laporta optimistis bisa membawa Barcelona kembali berjaya.
Baca Juga: Liverpool Tim Terbaik Dunia, Mo Salah Tak Perlu Pindah ke Klub Lain
Dua target utama yang sederhana darinya adalah memenangkan trofi dan membawa kembali kegembiraan para pendukung setia El Barca.
"Sebagian ya dan sebagian tidak perihal tahun ini sudah seperti yang saya harapkan," kata Laporta, dikutip BolaSport.com dari Sport.
"Ini lebih rumit dari yang saya harapkan. Pada dasarnya karena batas gaji."
"Ini rumit dalam banyak hal bagi kami. Untuk alasan itu, saya sangat menghargai apa yang telah kami lakukan di bidang itu."
Baca Juga: Barcelona Cuma Dijadikan Alat Propaganda Haaland ke 2 Klub Impian
"Hal terburuk adalah kepergian paksa Messi dan yang terbaik adalah melihat bagaimana Xavi Hernandez dan timnya memulihkan esensi sepakbola kami."
"Itu juga adanya persatuan di antara orang-orang pemberani yang membentuk dewan dengan tujuan kami mengembalikan kegembiraan kepada para pendukung Barcelona."
"Ada banyak perbedaan di sini karena setelah pengalaman hebat yang kami alami selama masa jabatan pertama saya sebagai presiden, sekarang dengan fakta kami tahu apa artinya menang dan bermain dengan baik dan telah menjalani salah satu era terbaik dalam sejarah klub."
"Pengalaman membuat Anda lebih menuntut."
Baca Juga: Media Inggris Hapus Barcelona dari Peta Persaingan Transfer Haaland
"Saya mengatakan bahwa kami akan membawa kegembiraan kembali dan kami sedang mengerjakan cara untuk mencapainya."
"Kami semua sadar bahwa harapan ini bisa menjadi kebahagiaan karena kami bekerja keras setiap hari, setiap waktu untuk mencapai itu: memenangkan trofi dan membawa kegembiraan kembali kepada para pendukung," ujar Laporta mengakhiri.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sport English |
Komentar