BOLASPORT.COM - Masa depan dan nasib Chelsea kini mulai dikulik setelah Pemerintah Inggris memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Roman Abramovich selaku pemilik.
Roman Abramovich telah dijatuhi sanksi oleh Pemerintah Inggris sebagai akibat dari invasi Rusia terhadap Ukraina.
Berkenaan dengan sanksi dari Pemerintah Inggris tersebut, aset Roman Abramovich telah dibebukan termasuk kepemilikan klub Liga Inggris, Chelsea.
Padahal rencananya Chelsea bakal dijual oleh Roman Abramovich guna menghindari pembekuan aset, tetapi langkah tersebut harus tertunda akibat sanksi Pemerintah Inggris.
Padahal sudah banyak peminat yang ingin mengakuisisi Chelsea dari tangan Roman Abramovich hingga mencapai 300 personel.
Baca Juga: Orang Tajir Ghana Tertarik Beli Chelsea, Siap Ramaikan Klub dengan Ronaldo dan Messi
Namun, hanya 10 sosok yang dikabarkan berstatus kredibel untuk mengambil alih Chelsea yang dibanderol 3 miliar pounds atau setara 57,6 triliun rupiah.
Dilansir BolaSport.com dari Goal Internasional, sanksi yang dijatuhkan oleh Pemerintah Inggris terhadap Roman Abramovich berlaku per Kamis (10/3/2022) sore waktu WIB.
Bersamaan itu pula, selain Roman Abramovich, enam konglomerat asal Rusia lainnya juga mendapat hukuman pembekuan aset dan larangan bepergian dari Pemerintah Inggris.
Kini, setelah pemutusan sanksi yang ditimpakan oleh Pemerintah Inggris, nasib Chelsea berada dalam ketidakpastian.
Baca Juga: Minggat Saat Derbi Manchester, Cristiano Ronaldo Tidak Akan Dihukum
Padahal Chelsea sama sekali tidak pernah berkaitan bahkan bersinggungan langsung dengan urusan politik dalam hal ini terkait konflik Rusia dan Ukraina.
Akan tetapi, isu soal kedekatan Abramovich dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, membuat The Blues ikut terseret.
Terdapat tujuh bahasan yang menyangkut masa depan dan kelanjutan dari klub yang bermarkas di Stamford Bridge
Pertama, soal kemampuan The Blues dalam merekrut dan menjual pemain.
Baca Juga: Dikaitkan dengan Man United, Begini Komentar Pelatih Southampton
Untuk urusan satu ini, Chelsea tidak diperbolehkan memperjualbelikan pemainnya selama sanksi berjalan.
Itu artinya Chelsea dilarang ikut meramaikan transfer pemain dan melakukan aktivitas jual-beli pemain pada masa-masa larangan ini.
Kedua, perihal perpanjangan kontrak pemain.
Terdapat tiga pemain The Blues yang kontraknya bakal berakhir akhir musim 2021-2022.
Baca Juga: Guardiola: Man City Lawan Sesama Tim Inggris di Perempat Final Liga Champions? Siapa Takut!
Cesar Azpilicueta, Andreas Christensen, dan Antonio Ruediger ketiganya diketahui bakal berakhir masa baktinya pada musim panas tahun ini.
Ketiga pemain tersebut merupakan sosok kunci dalam kesuksesan Chelsea merengkuh gelar Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.
Chelsea Football Club turns 117 years old today…
• First club in history to win all major European trophies twice
— LDN (@LDNFootbalI) March 10, 2022
• Most successful English club of the 21st century
• Current reigning Champions of Europe and the World pic.twitter.com/Yu50ZQnZAK
Situasi ini bisa memaksa klub untuk menahan semua pemain yang saat ini masih terikat kontrak karena ketidakmampuan mereka untuk mendatangkan pemain baru jika masalah tidak diselesaikan dalam waktu dekat.
Tiga, mengenai kesepakatan sponsor yang sudah bekerjasama dengan Chelsea.
Baca Juga: Bukayo Saka, Wonderkid Milik Arsenal yang Bersahaja dan Rendah Hati
Sponsor utama Chelsea musim ini adalah perusahaan telekomunikasi, Tri.
Tri sendiri dikabarkan tengah meninjau kembali kesepakatannya dengan klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut.
Tidak hanya Tri, masih ada Nike untuk sponsor utama apparel alias seragam mereka saat ini yang terjalin kontraknya hingga 20232.
Kedua sponsor tersebut dinilai khawatir dan ragu-ragu untuk melanjutkan kerjasama lantaran hukuman yang diterima Chelsea.
Baca Juga: Antonio Conte Ungkap Kebijakan Transfer yang Dibutuhkan Tottenham Hotspur
Keempat, status Chelsea yang masih bisa diperjualbelikan atau tidak.
Dalam hal ini Chelsea masih bisa dilego dan diakuisisi oleh pihak lain asal penjualan klub tidak menguntungkan Abramovich dan pihak Rusia.
Chelsea Football Club official statement ???? #CFC
"Chelsea intend to engage in discussions with the UK Government regarding the scope of the licence. This will include seeking permission for the licence to be amended in order to allow the Club to operate as normal as possible". pic.twitter.com/flDLPX2mhq
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) March 10, 2022
Pihak klub dikabarkan sedang membahas peralihan kepemilikan dengan Pemerintah Inggris.
Kelima, masalah pertandingan yang melibatkan Chelsea.
Baca Juga: Barcelona Vs Galatasaray - El Barca dan Xavi Hernandez Punya Rekor Apik atas Tim Turki
Chelsea disebutkan dapat terus memainkan pertandingan di bawah lisensi khusus yang diberikan dari pihak pemerintah dengan memungkinkan ribuan staf dan pemain serta pelatih untuk dibayar.
Kabar mengenai pembekuan aset juga bersamaan dengan jelang laga melawan Norwich City, Kamis (10/3/2022) atau Jumat pukul 02.30 WIB.
Namun, hanya pemegang tiket musiman alias yang sudah menjadi member berlangganan yang diizinkan untuk menyaksikan pertandingan kandang dan tandang.
Keenam, perihal detail lain yang menyangkut Chelsea saat dijatuhi sanksi.
Baca Juga: Roman Abramovich Disanksi Pemerintah Inggris Sebelum Penjualan Rampung, Bagaimana Nasib Chelsea?
Chelsea dalam hal ini dilarang menjual tiket, merchandise, dan semua yang berkaitan dengan klub.
Meski demikian, klub yan bermarkas di London tersebut tetap mendapatkan pemasukan dari siaran pertandingan baik di Liga Inggris dan Liga Champions.
Statement from Chelsea Football Club.
— Chelsea FC (@ChelseaFC) March 10, 2022
Ketujuh, momen pencabutan larangan terhadap Chelsea dari status pembekuan.
Saat ini tidak jelas kapan sanksi akan dicabut.
Baca Juga: PSG Tersingkir, Presiden Klub Ngamuk dan Obrak-abrik Ruangan Wasit di Santiago Bernabeu
Ini terkait langsung dengan aktivitas Presiden Rusia, Vladimir Putin dan invasi Moskow ke Ukraina yang sudah dilakukan sejak 24 Februari 2022.
Sanksi akan ditinjau pada bulan Mei, tetapi ada risiko lebih lanjut dari pengurangan sembilan poin di kompetisi.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Goal International |
Komentar