BOLASPORT.COM - Bali United diambang back to back gelar juara Liga 1 musim ini, namun tulang punggung skuad tim ini tak jauh berubah dari skuad juara 2019.
Bali United berhasil meraih kemenangan penting atas Arema FC dengan skor 2-1 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada Selasa (15/3/2022).
Kemenangan dari Bali United dihasilkan dari gol bunuh diri Dendi Santoso dan tendangan pinalti Brwa Nouri di menit 90+1.
Kemenangan tersebut berhasil menjaga jarak Bali United dengan pesaing terdekatnya, Persib Bandung dengan selisih 3 poin.
Kemenangan tersebut juga memastikan satu tiket ke kompetisi antar klub Asia musim depan.
Namun ada yang menarik dari perjalanan Bali United menjadi tim yang paling dominan di sepakbola Indonesia dua musim terakhir.
Salah satunya adalah mentalitas dan kehadiran para pemain tulang punggung di klub.
Skuad saat ini masih dilatih oleh Stefano Teco Cugurra yang pernah juara dua musim beruntun bersama Persija dan Bali United.
Baca Juga: Pelatih Persija Optimis Lanjutkan Tren Kemenangan Saat Lawan Madura United
Tulang punggung klub bergantung pada empat sosok yang juga jadi bagian dari skuad juara Liga 1 2019.
Tanpa mengecilkan jasa pemain lainnya, keempat pemain ini konsisten dan memahami cara untuk menentukan hasil pertandingan disaat-saat yang tepat.
Mereka adalah Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, Brwa Nouri, dan William Pacheco.
William Pacheco sudah bekerjasama dengan Stefano Cugurra sejak musim pertama Teco di Persija Jakarta pada musim 2017.
Baca Juga: Sudirman Waspadai Tiga Mantan Pemain Persija di Madura Unite
Kehadirannya mampu memimpin lini belakang Bali United yang terdiri dari Leonard Tupamahu, Andhika Wijaya, dan Ricky Fajrin.
Posisi ketiga pemain yang saya sebut diatas boleh diganti, namun Pacheco masih berdiri tegak memimpin rekan-rekannya di lini belakang.
Brwa Nouri jelas jadi transfer tersukses Bali United, karena kehadirannya memberi kestabilan di lini tengah.
Bahkan Brwa Nouri mampu memainkan semua posisi lini tengah dengan sempurna, termasuk menggantikan posisi Eber Bessa seperti laga lawan Arema FC semalam.
Baca Juga: Pelatih Arema FC Tidak Masalah dengan Gol Bunuh Diri dan Hadiah Penalti untuk Bali United
Dalam formasi 4-3-3 yang dipasang Teco musim ini, Nouri biasanya tampil sebagai pemain nomer 6 yang jadi jembatan antara lini belakang dengan lini tengah.
Stefano Lilipaly jelas punya semua modal untuk menjadi pemain serbabisa di lini depan Bali United.
Pemain naturalisasi dari Belanda itu mampu memainkan peran sebagai sayap dalam pola 4-3-3 dan gelandang serang dalam pola 4-2-3-1.
Sinarnya makin benderang setelah hadirnya Privat Mbarga dan keduanya tampil bak duet Ribery-Robben di Bayern Munchen dulu.
Baca Juga: Pelatih Persija Optimis Lanjutkan Tren Kemenangan Saat Lawan Madura United
Kombinasi keduanya meneror lawan lewat crossing dan dribble melewati bek lawan, serta sering menyumbang gol dan assist untuk tim.
Ilija Spasojevic jelas jadi pemain nomor 9 favorit sesuai yang diinginkan Stefano Cugurra, seperti Marko Simic di Persija.
Kemampuannya kompilit, dari duel bola udara, tendangan keras, hingga insting menyerangnya sangat bagus.
Spasojevic juga pandai menggapai umpan-umpan silang yang jadi andalan Teco untuk mencetak gol.
Baca Juga: Kata Aji Santoso Usai Persebaya Gagal Juara Liga 1 dan Bicara Target Selanjutnya
Kemampuan ini sudah dipahami oleh Privat dan Lilipaly dengan konsisten mengirim crossing-crossing yang memanjakan.
Tak mengherankan jika Spasojevic saat ini jadi top skor sementara Liga 1 dengan catatan 21 gol.
Dengan kondisi seperti ini, apakah Bali United berhasil mempertahankan gelar juara Liga 1 musim ini?
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar