Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Dituntut Bayar Hutang Rp 672 Miliar pada Perusahaan Belgia

By Wila Wildayanti - Kamis, 17 Maret 2022 | 15:15 WIB
Ilustrasi PSSI atau logo PSSI.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ilustrasi PSSI atau logo PSSI.

BOLASPORT.COM - Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dituntut oleh perusahaan Belgia Target Eleven untuk segera membayar hutangnya sebesar $47 juta atau sekitar Rp672 miliar.

Target Eleven diketahui sebagai perusahaan yang bergerak di bidang even dan pemasaran olahraga serta konsultasi di bidang penasehat.

Terkait hutang ini terjadi saat PSSI dan Target Eleven bekerja sama pada tahun 2011.

Setelah awal komunikasi itu, kerjasama untuk pengelolaan kompetisi sepak bola profesional yang terdiri dari dua divisi di Indonesia itu berlangsung.

Tepat saat PSSI dipimpin Djohar Arifin Husein pada 2013 itu pun disepakati kerjasamanya.

Agensi yang berkantor pusat di Brussels tersebut bahkan mengatakan telah mengirimkan perwakilan mereka untuk menyambangi Indonesia.

Baca Juga: Peran Krusial Kapten Chelsea di Balik Kelolosan ke Perempat Final Liga Champions

Saat itu perwakilan Target Eleven didampingi mantan Presiden Liga Premier, Sir David Richards sudah berkunjung ke Indonesia.

Komunikasi berjalan dengan lancar dan terjadilah kerjasama itu, walaupun akhirnya kompetisi tak berjalan sesuai rencana.

Justru yang terjadi korupsi, pengaturan skor, dan adanya perubahan dalam organisasi PSSI yang akhirnya menyebabkan situasi kompleks.

Manajer Umum Target Eleven saat ini, Patrick Mbaya mengatakan bahwa kedua belah pihak mencoba menyelesaikan perselisihan ini.

Namun, tak kunjung selesai justru PSSI dinilai hanya menggulur waktu.

Untuk itu Perusahan Belgia tersebut mmengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) agar utang tersebut segera dibayar.

Baca Juga: Aaron Ramsdale Hanya Butuh Waktu Jadi Kiper Utama Timnas Inggris

“Persatuan Sepak Bola Indonesia (FA) menunjuk saya pada Juni 2013 untuk menata kembali dua liga sepak bola profesional dan mengelolanya selama sepuluh tahun,” ujar Patrick Mbaya sebagaimana dilansir BolaSport.com dari rtbf.be.

“Atas permintaan ini, saya melakukan beberapa perjalanan ke Jakarta dengan, khususnya, Sir David Richards dan Mr. Phil Gartside (mantan Ketua Bolton Wanderers, anggota Komite Eksekutif Liga Premier dan mantan CEO Stadion Wembley yang baru)," ucapnya.

Menurutnya, pada Juni 2013 Target Eleven dan PSSI sepakat untuk mewujudkan itu semua dengan menandatangani kesepakatan.

“Jelas disepakati remunerasi tetap dan variabel lain, yang terakhir tergantung pada kontrak komersial yang harus kami tandatangani seperti perjanjian sponsor dan hak siar televisi,” katanya.

“Kami telah mengadakan pembicaraan dengan kelompok televisi yang akan menghasilkan kontrak 10 tahun dengan jumlah total 1,5 miliar dolar AS. Tetapi Federasi Indonesia tidak memenuhi komitmen keuangannya karena perjuangan internal.”

Baca Juga: Kandidat Juara Liga 1 2021-2022, Bali United Bukukan Rekor Sekaligus

Setelah itu, bukannya kepengurusan berikutnya membenahi permasalahan dengan baik.

Justru semua menjadi kacau setelah Edy Rahmayadi terpilih jadi ketua umum PSSI pada tahun 2016.

Sebab setelah menjabat selama tiga tahun ia mengundurkan diri, sehingga tak ada perkembangan yang signifikan.

Sementara itu Target Eleven tetap melanjutkan proyek tersebut sesuai kesepakatan pada 2013, namun pada akhirnya mereka tidak menerima bayaran dari PSSI.

PSSI disinyalir sudah mencoba menyelesaikan permasalahan ini secara damai, sehingga Target Eleven menghentikan sementara proses gugatan mereka.

Akan tetapi, selama berbulan-bulan tidak juga ada kelanjutan dari PSSI.

Sehingga Target Eleven menilai bahwa permasalahan ini tak akan terselesaikan karena PSSI malah mengulur waktu dibanding langsung menyelesaikan.

Untuk itu, hingga saat ini Kamis Maret 2022, PSSI memiliki utang kepada Target Eleven mencapai US$47.141.293,38.

Baca Juga: Komentar Marco Motta Pasca Hidung Berdarah saat Bela Persija

Jumlah itu merupakan peningkatan bunga dari hari ke hari akibat tidak adanya penyelesaian.

Dengan menunggu keputusan dari pengadil arbitrase, dan prosedur yang normal untuk melanjutkan secara paralel, Target Eleven baru saja menunjuk Arbiter.

Untuk ini PSSI memiliki waktu 10 hari untuk melakukan hal yang sama, apabila mereka tak bisa melakukan hingga 21 Maret ketua pengail yang akan mengurusnya.

Para arbiter ini nantinya akan memilih seorang presiden untuk menyusun ruang arbitrase dan prosedurnya bisa sampai ke inti masalah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : Rtbf.be
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
24
57
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X