BOLASPORT.COM - Wasit Fariq Hitaba mencatat rekor terbanyak kartu terbanyak saat memimpin laga Liga 1 musim ini, Persib Bandung termasuk korban dari kebengisan wasit asal Yogyakarta ini.
Wasit Liga 1 asal Yogyakarta, Fariq Hitaba terkenal doyan obral kartu dalam sebuah pertandingan.
Wasit yang sudah mengantongi lisensi FIFA pada tahun 2020 itu sudah dipercaya memimpin laga-laga besar Liga 1 seperti rekan-rekan sesama wasit FIFA lainnya seperti Thoriq Alkatiri, Aprisman Aranda, Sance Lawita, dan Yudi Nurcahya.
Pada Liga 1 musim 2021/22, ia sudah memimpin 11 pertandingan.
Dari 11 laga itu, hampir semuanya merupakan laga big match di Liga Indonesia.
Dua dari sejumlah pertandingan penting yang dipimpinnya musim ini adalah saat memimpin laga klasik Persib lawan Persija (15/2/2022) dan Persebaya lawan Persib (19/3/2022).
Dilansir dari Transfermarkt, dirinya sudah menarik 65 kartu kuning, 4 kartu merah, dan 3 kali hukuman penalti sepanjang musim ini.
Rincian untuk kartu merah itu sendiri adalah satu kartu merah langsung dan tiga kartu merah setelah kartu kuning kedua.
Baca Juga: Komentar Ardi Idrus Seusai Diusir Wasit Saat Persib vs Persebaya
Dibandingkan kompatriotnya sesama wasit berlisensi FIFA asal Indonesia, catatan Fariq Hitaba jadi yang tertinggi di Liga 1 musim ini.
Sebagai perbandingan, Aprisman Aranda hanya menarik 67 kartu kuning, satu kartu merah, dan lima hukuman penalti dalam 12 laga.
Thoriq Alkatiri hanya menarik 41 kartu kuning, empat kartu merah, dan enam hukuman penalti dalam 12 laga.
Sance Lawita juga sudah menarik 41 kartu kuning, dua kartu merah, dan dua hukuman penalti dalam 10 laga.
Baca Juga: PSM Makassar Siap Tumbangkan Persija demi Dua Alasan Ini
Yudi Nurcahya jadi wasit paling pelit kartu dengan catatan 25 kartu kuning, satu kartu merah, dan dua hukuman penalti dalam delapan laga.
Korban terbaru dari ringannya tangan Fariq Hitaba saat menarik kartu dari sakunya adalah Persib Bandung.
Persib Bandung sudah tiga kali dipimpin wasit asal Yogyakarta dan mengalami penderitaan berat.
Pasalnya Persib sudah diacungi 16 kartu kuning dan satu kartu merah, termasuk kartu merah yang diterima Ardi Idrus semalam.
Baca Juga: Skenario Bali United Juara Liga 1 2021-2022 setelah Persib Imbang Lawan Persebaya
Jangan coba-coba melakukan protes saat berhadapan dengan Fariq Hitaba, Victor Igbonefo sudah jadi korban saat Persib lawan Persija.
Dalam tayangan ulang, Fariq Hitaba sudah menempatkan tangannya di saku celana, menandakan hampir mengeluarkan kartu merah kepada Victor Igbonefo seusai melakukan protes keras atas hukuman kartu kuning pada Marc Klok.
Bahkan sang pelatih pun tak luput jadi korban ketegasan wasit Fariq Hitaba.
Dalam dua pertandingan terakhir, wasit Fariq Hitaba mengeluarkan dua kartu kuning untuk Robert Rene Alberts.
Baca Juga: Sejarah Baru, Ricky Kambuaya Cetak Gol ke-600 Persebaya Saat Bermain Home di Liga Indonesia
Bahkan mendengar nama Fariq Hitaba yang akan memimpin laga sudah cukup untuk membuat pelatih Persib pusing keliling.
Pengakuan itu didapat saat konferensi pers pasca-pertandingan Persebaya lawan Persib.
"Ketika pertandingan belum berlangsung kemudian saya melihat siapa yang akan memimpin laga, saya sedikit terkejut." kata Robert Rene Alberts dalam sesi jumpa pers virtual yang turut dihadiri BolaSport.com, Sabtu (19/3/2022).
"Karena sebelumnya dalam beberapa pertandingan, wasit ini pernah memimpin."
Baca Juga: Imbang Lawan Persib, Persebaya Gagal Amankan Slot Otomatis di Kompetisi Asia
"Kemudian saya sedikit takut karena kejadian sebelumnya, kami banyak mendapatkan kartu kuning sampai enam termasuk saya sendiri waktu itu," ujarnya.
Secara kebetulan atau tidak, Persib Bandung memang menerima banyak kartu kuning ketika menghadapi Persebaya Surabaya.
Sejatinya Alberts sudah memperingatkan agar pemainnya lebih bermain hati-hati sebelum laga.
"Sebelum memulai pertandingan kami sudah coba ingatkan bagaimana karakter wasit ini termasuk ketika selesai laga di babak pertama," ucap Robert Rene Alberts.
"Kami coba mengingatkan lagi untuk lebih fokus kepada pertandingan dan permainan kami sendiri," tuturnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Transfermarkt |
Komentar