BOLASPORT.COM - Borneo FC dipaksa meraih hasil imbang 2-2 oleh Arema FC dalam laga pekan ke-32 Liga 1 2021-2022.
Duel seru antara Borneo FC melawan Arema FC itu berlangsung di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Gianyar, Bali, Minggu (20/3/2022).
Pada laga ini, Borneo FC awalnya bermain dengan cukup bagus bahkan mereka memimpin lebih dulu dengan skor 2-0.
Namun, keunggulan pada babak pertama itu tak bisa dipertahankan hingga akhir pertandingan.
Borneo FC harus keteteran pada babak kedua karena serangan bertubi-tubi yang dilakukan Arema FC.
Arema FC pun berhasil menyamakan kedudukan pada babak kedua dengan skor 2-2.
Baca Juga: Susunan Pemain Nottingham Forest Vs Liverpool - The Reds Incar Kemenangan Demi Quadruple
Karena hasil ini, Borneo FC harus berbagi poin dengan tim berjulukan Singo Edan tersebut.
“Syukur dalam pertandingan ketat malam ini, kami masih mampu meraih poin meski hanya satu."
"Ini bukan hasil yang kami harapkan karena target kami meraih tiga poin,” ujar pelatih Borneo FC, Fakhri Husaini, dalam jumpa pers yang turut dihadiri BolaSport.com, Minggu (20/3/2022).
“Pada babak pertama pemain bermain luar bisa dan sangat bagus. Kami bertahan dengan baik dan beberapa serangan kombinasi gol terjadi juga sangat luar biasa,” ucapnya.
Namun, Fakhri Husaini mengakui bahwa konsistensi tersebut tak bisa dipertahankan hingga akhir.
Menurut Fakhri Husaini, hal itu terjadi karena para pemain Borneo FC kehilangan fokus saat gagal mengantisipasi bola-bola mati dari Arema FC.
Tim berjulukan Pesut Etam tersebut bahkan harus mendapatkan hasil imbang dari gol-gol yang dicetak Arema FC dari situasi bola mati.
Baca Juga: Bertemu Alex Ferguson, Erik ten Hag Dapatkan Wawasan Soal Man United
Fakhri menilai bahwa Borneo FC masih mengalami kesulitan melakukan antisipasi bola mati meski telah disiapkan dalam latihan.
Akibat kegagalan antisipasi itulah yang membuat Borneo FC gagal meraih kemenangan meski sempat unggul jauh.
“Sayang, konsistensi ini tidak bisa kami perlihatkan di babak kedua tetapi kami lihat secara umum tidak bermain di bawah tekanan Arema FC."
"Dua gol yang terjadi adalah dalam situasi set piece, satu dari freekick dan satu dari corner kick."
"Hal ini sebenarnya sudah kami antisipasi, di latihan pun kami lakukan,” kata Fakhri.
“Tetapi, set piece ini situasi yang sangat kritis ya karena kondisinya sangat berbeda dengan permainan terbuka."
"Arema punya eksekutor yang sangat bagus saat tendangan bebas terjadi.”
“Kami bisa melayani Arema saat melakukan permainan terbuka, tetapi gagal mengantisipasi dalam set piece."
"Hal ini jadi pelajaran berharga untuk Borneo FC buat menghadapi dua laga ke depan.”
Baca Juga: Luncurkan Logo, Indonesia Siap Tatap Piala Asia Hoki 2022 di Jakarta
Kegagalan Borneo FC meraih kemenangan pada laga ini bukan karena alasan kelelahan ataupun yang lain.
Fakhri menilai bahwa masalah utama tim saat ini adalah antisipasi bola mati.
Untuk itu, jelang dua pertandingan terakhir Liga 1 nanti, Borneo FC bertekad untuk bisa meraih hasil positif dengan memperbaiki kekurangan tim saat ini.
“Ya, kalau dari faktor kelelahan, semua tim mengalami hal yang sama karena kami bermain dalam waktu yang cukup pendek dengan durasi istirahat 4 hari sudah harus kembali tampil."
"Tetapi, saya kira faktor kelelahan juga dirasakan Arema sebenarnya,” ucap Fakhri.
“Kami kehilangan konsentrasi, kami kehilangan fokus ketika mengantisipasi bola-bola freekick."
"Mereka memiliki pemain yang berpostur tinggi dan eksekutor bola mati yang bagus,” tuturnya.
“Situasi ini sudah kami antisipasi tetapi di sepak bola apa pun bisa terjadi."
"Di luar itu saya bangga pada apa yang diperlihatkan semua pemain. Mereka bermain dengan penuh semangat hingga akhir laga.”
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar