BOLASPORT.COM - Gelaran ONE X pada akhir pekan ini akan menjadi pesta perpisahan buat legenda Muay Thai, John Wayne Parr.
ONE X akan digelar pada Sabtu (26/3/2022) di Singapore Indoor Stadium.
Salah satu pertarungan yang menghiasi ONE X adalah duel antara John Wayne Parr melawan Eduard Folayang.
Laga ini berarti spesial karena penggemar olahraga tarung akan mengucapkan perpisahan kepada John Wayne Parr.
Akan berusia 46 tahun pada 25 Mei nanti, John Wayne Parr menjadikan laga melawan Eduard Folayang sebagai pertarungan terakhirnya sebelum pensiun.
Baca Juga: ONE X - Duel Gado-gado, Rodtang dan Demetrious Johnson Berpacu dengan Waktu Habisi Lawan
John Wayne Parr sendiri sudah berkarier sejak 1997.
Tidak kurang dari 10 gelar juara dunia kickboxing dan Muay Thai diraih JWP sepanjang kariernya.
Di ONE X, Parr berharap bisa meraih kemenangan ke-100 untuk menutup kariernya dengan sempurna.
Saat ini di pentas kickboxing profesional, jagoan asal Australia itu memiliki rekor 99 kali menang, 34 kali kalah, dan sekali imbang.
"Saya ingin menyelesaikan karier dengan sebuah penyelesaian yang bagus."
"Jika tidak, saya hanya menginginkan kemenangan."
"Saya sekarang sudah memiliki 99 kemenangan. Saya hanya membutuhkan satu lagi untuk mencapai 100," ujar Parr.
Tidak akan mudah bagi JWP untuk meraih kemenangan di laga terakhirnya.
Pasalnya, lawan yang dihadapi adalah Eduard Folayang yang merupakan mantan juara kelas ringan ONE Championship.
“Saya sangat bersemangat melihat kesempatan berbagi circle dengan Eduard Folayang," lanjut Parr.
Baca Juga: ONE X - Stamp Fairtex Buru Kesempurnaan Evolusi Jagoan yang Bisa Segalanya
View this post on Instagram
"Dia adalah seorang legenda, seorang megabintang di Filipina."
"Saya bersemangat mengakhiri karier dalam tingkatan tertinggi melawan juara yang kualitasnya sudah terbukti."
Dengan pertarungan digelar di disiplin Muay Thai, Parr bisa merasa sedikit di atas angin.
Folayang aslinya adalah pendekar wushu yang pernah meraih medali emas di SEA Games 2011 dan perak di Asian Games 2006.
"Jika saya dapat menjaganya dalam permainan Muay Thai murni, saya akan sangat sulit dikalahkan," kata Parr.
"Keunggulan dalam laga ini adalah bahwa ia memasuki dunia saya, daripada saya yang memasuki dunianya."
"Saya akan memilih serangan dan mendapatkan kemenangan."
Parr mengakui laga perpisahan di ONE X akan sangat emosional bagi dirinya.
"Mungkin akan ada air mata yang terjatuh," katanya.
"Itu akan sangat emosional. Saya hanya akan mencoba menikmati semuanya."
"Inilah terakhir kalinya saya akan mendengar tepukan tangan dari penonton, maka saya ingin memanfaatkannya dengan sangat baik."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |