BOLASPORT.COM - Masuk Hall Of Fame sepak bola Italia, pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte sebut tiga orang yang berjasa dalam kariernya.
Selama 19 tahun karienya sebagai pemain sepak bola, Antonio Conte hanya bermain untuk dua klub yaitu Lecce (1985-1991) dan Juventus (1991-2004).
Di Juventus, Antonio Conte menikmati karier terbaiknya dengan sukes meraih 5 gelar Liga Italia.
Setelah 19 tahun berkarier sebagai pemain sepak bola, pada tahun 2004, Conte akhirnya memutuskan pensiun.
Satu tahun kemudian, Antonio Conte bekerja sebagai asisten pelatih untuk Siena bersama Luigi De Canio pada musim 2005-06.
Pada Juli 2006, Antonio Conte ditunjuk sebagai pelatih klub Serie B, Arezzo.
Baca Juga: Bukan Spurs, Conte Malah Favoritkan Man United Masuk Empat Besar
Namun, setelah serangkaian hasil mengecewakan, ia dipecat pada 31 Oktober 2006.
Meskipun dipecat dari Arezzo, banyak klub yang tetap menggunakan Conte setelahnya.
Dimulai dari Bari, Atalanta, Siena sebelum akhirnya mulai menemukan kesuksesan di Juventus.
Tiga tahun melatih Si Nyonya Tua, Conte berhasil mempersembahkan tiga gelar Liga Italia.
Kesuksesannya bersama Juventus mengantarkannya menjadi pelatih Timnas Italia, dari tahun 2014-2016.
Baca Juga: Antonio Conte Sebut Satu Hal Utama yang Bisa Bikin Spurs Kompetitif
Setelah itu Conte menjadi pelatih Chelsea selama dua musim (2016-2018) dan Inter Milan (2019-2021).
Di klub London itu, Conte mendapatkan 1 gelar Liga Inggris di musim 2016-2017.
Sementara di Inter Milan, Conte sukses mendapatkan 1 gelar Liga Italia 2020-2021.
Berkat pencapaiannya sebagai pelatih, Conte dimasukkan ke dalam Hall of Fame sepak bola Italia tahun 2022 oleh Fedrasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Baca Juga: Pemain Manchester United yang Fasih 4 Bahasa Sebut Man United Sudah Mati
Bagi Conte, seperti Dinukil BolaSport.com dari Football Italia, keberhasilnya masuk Hall of Fame, tak bisa dilepaskan dari orang-orang yang berjasa dalam kariernya sebagai pemain dan pelatih.
Terutama jasa Carlo Mazzone, Eugenio Fascetti, dan Andrea Pirlo, mantan pemain bola yang wajahnya sering disamakan dengan aktor laga Amerika Serikat, Chuck Norris, karena jambangnya.
Untuk Mazzone dan Fascetti, dua pelatih yang melatihnya saat di Lecce, metode latihan wortel dan tongkat (penghargaan dan hukuman), telah membuat Conte menjadi pemain dan pelatih yang hebat.
"Saya selalu ingat dua pelatih yang sangat penting bagi saya, satu adalah Fascetti dan yang lainnya Mazzone," ujar Antonio Conte, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
Baca Juga: Antonio Conte Buka Kemungkinan Rekrut Mantan Pemainnya di Inter Milan
"Mereka berdualah yang menempa saya di momen terpenting dalam karier pesepakbola."
"Ketika Anda masih muda dan Anda membutuhkan wortel dan tongkat."
"Saya tidak akan pernah berhenti berterima kasih kepada dua orang ini, mereka berdua sangat penting untuk menjadi seperti saya sekarang," tutur Conte menambahkan.
Adapun untuk Pirlo, Conte mengatakan bahwa eks pemain AC Milan itu adalah adalah salah pemain yang menjadi bagian dari kesuksesannya.
Baca Juga: Kapten Tottenham Ungkap Resep Antonio Conte dan Target di Sisa Musim
"Pirlo adalah salah satu dari sedikit orang di dunia sepak bola yang dengannya saya berbagi momen di luar lapangan jika memungkinkan," ujar Antonio Conte, dinukil BolaSport.com dari laman resmi FIGC.
"Pirlo adalah orang yang luar biasa, senang menjadi pelatihnya ketika dia meninggalkan Milan dan seseorang berpikir bahwa kariernya telah berakhir."
"Dia adalah salah satu dari mereka yang paling membantu saya memenangkan gelar di Juventus, bersama dengan Gigi Buffon dan Alessandro Del Piero," tutur Conte menambahkan.
Sejak November 2021 lalu, Antonio Conte melatih klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur.
Bersama Tottenham Hotspur, Conte sudah menjalani 27 pertandingan di semua kompetisi dan berhasil memenangkan 15 pertandingan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | football Italia, FIGC |
Komentar