BOLASPORT.COM - Persipura Jayapura dan PSM Makassar tetap harus waspada, meski berstatus jadi salah satu tim tersukses di era Liga Indonesia.
Persipura Jayapura bakal melakoni laga hidup mati lawan PSIS Semarang pada Kamis (24/3/2022) di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
Persipura dihadapkan dengan misi hidup mati untuk menyelamatkan diri dari zona degradasi.
Seperti yang diketahui, Persipura merupakan tim tersukses di era Liga Indonesia.
Sejak Liga Indonesia dimulai pada musim 1994/95, Persipura sudah juara empat kali.
Persipura membawa pulang trofi Liga Indonesia pada musim 2005, 2008/09, 2010/11, dan 2012/13.
Catatan itu belum menghitung kesuksesan mereka jadi juara Indonesian Soccer Championship A pada musim 2016.
Catatan istimewa lainnya adalah Persipura masih jadi satu dari beberapa tim yang belum pernah terdegradasi dari Liga Indonesia sejak dimulai pada musim 1994/95.
Baca Juga: Target Finis di 3 Besar Liga 1, Arema FC Siap Taklukkan Tira Persikabo dan PSM Makassar
Status tersebut hanya diraih oleh Persija, Persib, PSM Makassar, dan Madura United (dulu Pelita Jaya).
PSM Makassar pun juga berada dalam situasi sama, meski situasinya tak seberat Persipura Jayapura saat ini.
PSM masih berpeluang untuk terdegradasi musim ini, jika kalah dalam dua pertandingan beruntun dan tim dibawahnya meraih hasil sebaliknya.
PSM juga terhitung sebagai tim besar yang konsisten di era Liga Indonesia, meski baru sekali meraih gelar juara pada musim 1999/2000.
Baca Juga: Persib Bandung Dihantui Kutukan Gagal Juara Saat Melakoni Liga Dengan Sistem Kompetisi Penuh
Jika menilik catatan sejak 1994/95, jadi juara Liga Indonesia bukanlah jaminan untuk tidak terdegradasi.
Kasus pertama tentu Persebaya Surabaya yang pernah dua kali juara Liga Indonesia pada musim 1996/97 dan 2004.
Persebaya Surabaya pernah terdegradasi pada musim 2002 dan 2009/10.
PSIS Semarang juga pernah mengalami degradasi pada dua edisi, yaitu 1999/2000 dan 2008/2009.
Baca Juga: PSS Sleman Perkuat Mental Demi Tidak Degradasi ke Liga 2
Uniknya salah satu kesempatan dimana PSIS mengalami degradasi terjadi setelah menjadi tim terbaik Liga Indonesia semusim sebelumnya yaitu 1998/99.
Pada musim tersebut, PSIS menang 1-0 atas Persebaya di partai final di Stadion Klabat, Manado lewat gol Tugiyo.
Persik Kediri sebagai pemegang dua trofi Liga Indonesia pada musim 2003 dan 2006 juga pernah terdegradasi pada musim 2009-10 dan 2014.
Sebenarnya pada musim 2014, Persik tidak terdegradasi setelah finish di posisi kedelapan klasemen akhir wilayah barat ISL 2014.
Baca Juga: Pertarungan Degradasi Liga 1 - Tiga Tim Sudah Siap Untuk
Namun, krisis keuangan membuat Persik didiskualifikasi dari keikutsertaannya di ISL 2015 yang akhirnya dihentikan karena sanksi FIFA pada PSSI.
Krisis keuangan berkepanjangan juga sempat membuat Persik terdegradasi ke Liga 3 pada musim 2017 sebelum kembali ke Liga 1 pada musim ini.
Arema FC pun sebenarnya pernah terdegradasi pada musim 2003, namun itu terjadi jauh sebelum menjadi juara Liga Indonesia pada musim 2009/10.
Semen Padang juga mengalami nasib serupa setelah juara Liga Primer Indonesia pada musim 2011/12.
Baca Juga: Persebaya Surabaya Ingin Tunda Pesta Bali United Juara Liga 1
Saat itu, Liga Primer Indonesia merupakan liga yang diakui secara resmi oleh PSSI.
Semen Padang juga pernah mengalami degradasi pada musim 2006/2007, 2017 dan 2019.
Kasus paling mutakhir tentu dialami Sriwijaya FC, yang pernah terdegradasi pada Liga 1 musim 2018.
Padahal Sriwijaya FC medio 2004-2017 jadi salah satu klub paling menakutkan di era Liga Indonesia dengan komposisi tim bertabur bintang.
Baca Juga: Persela Bidik Kemenangan Di Dua Laga Terakhir Liga 1, Termasuk Kalahkan PSS Sleman
Sriwijaya FC sempat jadi juara Liga Indonesia dua kali pada musim 2007 dan 2011/12.
Kasus yang dialami dua klub tadi seharusnya jadi pelajaran buat Persipura Jayapura dan PSM Makassar dalam dua laga penentuan Liga 1 musim ini.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar