JUARA.NET - Hanya ONE Championship yang bisa menggelar pertarungan gila seperti Rodtang Jitmuangnon vs Demetrious Johnson di ONE X.
Gelaran ONE X, Sabtu (26/3/2022) di Singapore Indoor Stadium, merupakan pesta seni bela diri yang sangat akbar.
Dalam ajang yang dihelat untuk memperingati 10 tahun ONE Championship itu, sebanyak 40 jagoan diadu dalam 20 pertarungan.
Bukan sekadar laga MMA yang biasa-biasa saja, ONE X mengadu jagoan-jagoan dengan disiplin ilmu bela diri yang berbeda.
Yang paling gila di ONE X adalah pertarungan antara Rodtang Jitmuangnon melawan Demetrious Johnson.
Baca Juga: ONE X - Duel Gado-gado, Rodtang dan Demetrious Johnson Berpacu dengan Waktu Habisi Lawan
Soalnya, pertarungan ini memakai peraturan gado-gado antara Muay Thai dan MMA.
Dengan format 4 babak yang masing-masing berdurasi 3 menit, ronde 1 dan 3 memakai peraturan Muay Thai yang merupakan spesialisasi Rodtang Jitmuangnon.
Sementara ronde 2 dan 4 menggunakan peraturan MMA yang menjadi dunianya Demetrious Johnson.
Duel di mana dua petarung bisa menggunakan disiplin bela diri andalannya sendiri-sendiri sangat spesial.
Penggemar bisa diingatkan pada film populer tentang bela diri, Bloodsport, yang dulu dibintangi aktor laga Jean-Claude Van Damme.
Dalam film Bloodsport, jagoan-jagoan dari disiplin bela diri berbeda saling bertarung dengan jurus masing-masing dalam sebuah turnamen.
Film Bloodsport disebut-sebut sebagai salah satu inspirasi yang membuat olahraga mixed martial artis (MMA) tumbuh pada akhir 1980 dan awal 1990-an.
Bolasport.com menanyakan hal ini kepada CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, dalam sesi jumpa pers ONE X pada Rabu (23/3/2022) di Singapore Indoor Stadium.
Chatri Sityodtong tidak menolak ketika disebut Bolasport.com telah membuat versi riil dari Bloodsport dengan menggelar pertarungan Rodtang vs DJ.
"Film favorit saya ketika tumbuh besar memang salah satunya Bloodsport, juga Enter the Dragon," kata Chatri saat menjawab pertanyaan Bolasport.com.
Baca Juga: Pesta Seni Bela Diri ONE Championship, Begini Cara Saksikan ONE X
"ONE X adalah kombinasi Bloodsport dan Enter the Dragon."
"Atlet-atlet seni bela diri terbaik di dunia berkumpul di Singapura untuk saling bertarung."
"Saya harap kita punya musik Bruce Lee di latar belakang, itu akan keren."
"Laga dengan peraturan khusus inilah yang membuat ONE Championship sangat unik dan spesial."
"Kami punya disiplin bela diri yang berbeda-beda."
"Jadi orang seperti DJ, dia bilang sendiri kepada saya: 'Chatri, saya ingin mencoba Muay Thai'."
"GOAT MMA melakukan Muay Thai? Itu gila."
"Kemudian ada juara dunia grappling menyatakan ingin melakukan MMA."
"Ada juga orang yang ingin memenangi gelar juara dunia di multidisiplin," lanjut Chatri Sityodtong.
"Misalnya Stamp Fairtex, dia sudah menjadi juara dunia di Muay Thai dan kickboxing."
"Sekarang Stamp mencoba menjadi juara MMA."
Baca Juga: Sampai Dibagi Tiga Bagian, Ini Daftar Lengkap Pertarungan di ONE X
"Jalan cerita seperti ini cuma bisa terjadi di ONE Championship."
"Dengan lebih banyak viewership, merek, apapun statistik yang Anda lihat."
"Dibandingkan organisasi lain di dunia, roster kami diisi para juara dunia bela diri berbagai disiplin."
"Jadi, untuk menjawab pertanyaan Anda, saya pikir ada banyak jalan cerita gila seperti Rodtang vs DJ di masa depan ONE Championship sebagai organisasi bela diri terbesar di dunia."
Dalam kesempatan yang sama, Demetrious Johnson juga menyatakan ingin melihat lebih banyak lagi pertarungan spesial seperti di ONE X.
"Saya jelas ingin melihatnya lebih banyak lagi," kata salah satu GOAT MMA ini.
"Ketika Chatri menawarkan pertarungan ini, ada ronde Muay Thai, ada ronde MMA, saya langsung mau."
Sementara itu, Rodtang Jitmuangnon menyatakan dia memang ingin terus bertransformasi sebagai seorang seniman bela diri.
Laga melawan DJ di ONE X pun menjadi kesempatan buat Rodtang untuk mewujudkannya.
"Saya merasa senang Chatri menawarkan pertarungan ini.
"Saya ingin juga bertransformasi dari praktisi kickboxing dan Muay Thai menjadi petarung MMA dan ini adalah kesempatan bagus untuk melakukannya," ujar Rodtang.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar