BOLASPORT.COM - Petarung megabintang UFC, Conor McGregor, ditangkap polisi karena pelanggaran lalu lintas. Ini bukan kasus hukum pertama buat The Notorious.
Dikutip BolaSport.com dari Irish Independent, Conor McGregor terlibat masalah hukum karena mengemudi secara ugal-ugalan pada Selasa (22/3/2022) malam waktu setempat.
Conor McGregor ditahan di Dublin Barat, Republik Irlandia, oleh Gardai yang merupakan sebutan untuk polisi lokal.
Gardai menahan petarung berjuluk The Notorious itu beserta mobil Bentley Continental GT yang dikemudikannya.
Baca Juga: Meski Tak Direspons, Petinju Abal-abal Yakin Dipantau Conor McGregor
McGregor diperbolehkan pulang. Mobil mewah seharga 170.000 euro (sekitar 2,68 miliar rupiah) juga turut dikembalikan.
Namun, McGregor akan menjalani persidangan di Blachardstown dengan hukuman maksimal berupa denda dan/atau penjara selama enam bulan.
Ini bukan pertama kalinya bagi McGregor menjadi 'tamu' di pengadilan tersebut. Pada 2017, dia didenda 400 euro atau 6,4 juta karena melanggar batas kecepatan.
Baca Juga: Tenar dan Menjual, Conor McGregor Layak Raih Laga Perebutan Gelar di UFC
Juru bicara McGregor, Karen Kessler, menjelaskan insiden yang melibatkan mantan juara kelas bulu dan ringan UFC itu.
"McGregor sedang berkendara menuju gym ketika dia dihentikan oleh gardai karena dugaan pelanggaran lalu lintas. Dia lolos tes narkoba dan alkohol," imbuhnya.
Permasalahan hukum yang melibatkan McGregor bukan pertama kalinya terjadi.
Mengutip data yang pernah dihimpun Kompas.com, berikut deretan sejarah kasus hukum yang melibatkan The Notorious:
1. Pelecahan seksual
McGregor pernah terlibat kasus pelecahan seksual.
Insiden pelecahan seksual yang dilakukan rival Khabib Nurmagomedov itu diduga terjadi di sebuah bar di Corsica, Prancis.
Padahal saat itu McGregor sedang berlibur bersama dengan tunangannya, Dee Devlin, dan malah diduga lepas kendali.
McGregor ditahan tiga hari oleh Kepolisian Corsica, Prancis, sebelum dibebaskan tanpa tuntutan pada Sabtu (12/9/2020) waktu setempat.
Baca Juga: Juara Kelas Welter UFC Jamin Duel Tinju Miliknya Akan Berbeda dari Laga McGregor vs Mayweather
2. Menyerang bus petarung UFC
Insiden tersebut terjadi setelah sabuk juara kelas ringan UFC milik McGregor dicabut oleh Presiden UFC, Dana White.
White membawa gelar juara kelas ringan untuk dipertaruhkan pada duel Khabib Nurmagomedov vs Al Iaquinta pada UFC 223 di New York, Amerika Serikat, 7 April 2018.
Perseteruan antara Nurmagomedov dan temannya, Artem Lobov, membuat McGregor dan timnya lepas kendali.
Mereka menyerang bus yang berisi para petarung UFC setelah konferensi pers UFC 223 di Barclays Center dua hari sebelumnya.
Petarung asal Republik Irlandia itu kemudian menyerahkan diri satu hari setelah kejadian.
McGregor tidak ditahan. Dia hanya dihukum kerja sosial selama lima hari oleh pengadilan lantaran menyesali perbuatan.
Baca Juga: Pamer Latihan Tinju, Conor McGregor Kena Sindir Jake Paul
3. Merusak telepon genggam penggemar
McGregor pernah merusak telepon genggam milik penggemar. Diketahui penggemar tersebut bernama Ahmed Abdirzak pada Maret 2019.
Ahmed Abdirzak meminta sebuah foto kepada McGregor. Namun, jagoan berjuluk The Notorious itu malah mengambil telepon genggamny dan menghancurkannya.
Abdirzak kemudian melapor polisi dan membuat McGregor ditangkap dengan tuduhan perampokan bersenjata dan kejahatan kriminal.
McGregor tidak dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar 12.500 dolar AS atau sekitar 179 juta rupiah.
4. Menyerang orang tua di bar
Kejadian bermula ketika McGregor mendatangi sebuah bar di Dublin pada April 2019.
McGregor sempat menawari sebuah minuman kepada pengunjung di sana yang diketahui seorang pria tua bernama Desmond Keogh.
Akan tetapi, Desmond Keogh menolak dan malah dipukul oleh McGregor.
McGregor sempat diseret ke pengadilan. Beruntung bagi McGregor, Keogh menerima permintaan maafnya dan mengirim surat ke pengadilan untuk tidak menahannya.
McGregor kemudian bebas dengan hukuman denda sebesar 1.000 euro atau setara 15,7 juta rupiah.
Baca Juga: Conor McGregor Jadi Keinginan dan Perjudian Jake Paul Kepada Bos UFC
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com, Irish Independent |
Komentar