BOLASPORT.COM - Pelatih legendaris asal Italia, Fabio Capello, meminta Gli Azzurri untuk berhenti meniru gaya permainan Pep Guardiola dan beralih ke Juergen Klopp.
Timnas Italia takluk dari timnas Makedonia Utara dalam laga play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Stadion Renzo Barbera.
Dalam pertandingan yang digelar pada Kamis (24/3/2022) waktu setempat atau Jumat pukul 02.45 WIB, timnas Italia menyerah dari timnas Makedonia Utara dengan skor 0-1.
Kekalahan Italia itu disebabkan oleh gol larut Makedonia Utara lewat aksi Aleksandar Trajkovski pada menit ke-90+2.
Akibatnya, Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar dan mengulang kegagalan pada masa lalu ketika tidak berhasil melangkah ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
Baca Juga: Hasil Lengkap Play-off Piala Dunia 2022 - Italia Gugur, Trio Wales, Portugal, dan Swedia ke Final
Kegagalan Italia ini menjadi sorotan pelatih legendaris asal Negeri Piza, Fabio Capello.
Fabio Capello menilai bahwa kegagalan itu harus menjadi momen perubahan dalam gaya permainan Italia.
Pria yang pernah melatih AC Milan ini percaya Gli Azzurri harus mengikuti model Jerman daripada model Spanyol.
Menurutnya, selama ini Italia selalu meniru pelatih Manchester City, Pep Guardiola, yang lebih mengandalkan sepak bola menyerang dan mengambil inisiatif untuk menguasai bola.
Capello berpendapat bahwa gaya permainan itu tak cocok karena kultur sepak bola Italia kurang berteknik seperti di Spanyol.
Bagi Capello, ini saatnya Italia untuk beralih ke gaya permainan pelatih Liverpool, Juergen Klopp yang bertempo tinggi dan menuntut fisik.
"Sepak bola Italia telah meniru Guardiola selama 15 tahun," kata Capello, dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
"Tidak ada umpan vertikal atau kekuatan fisik, tidak ada kebiasaan membuat duel di lapangan. Di sisi lain, Italia harus mengikuti gaya bermain Juergen Klopp."
Baca Juga: Dari Juara EURO 2020 sampai Gagal Lolos Piala Dunia 2022, Mancini Kecewa Berat dengan Nasib Italia
"Satu-satunya yang melakukan itu di Italia adalah Atalanta dan lihat hasilnya."
"Vincenzo Italiano (Fiorentina) sedang mencoba sesuatu yang serupa, sama seperti Alexander Blessin di Genoa yang bahkan menawarkan sesuatu yang lebih dari Klopp."
"Cara Jerman adalah model yang harus diikuti, Italia tidak memiliki teknik untuk menggunakan cara Spanyol."
"Ada kecepatan tinggi di kompetisi Eropa dan Italia tidak terbiasa dengan itu."
Baca Juga: Kegagalan Gli Azzurri Picu Perdebatan antara Presiden FIGC dan Presiden Liga Italia
"Tidak ada cukup pemain muda Italia, tetapi ada ide yang salah di dasarnya. Kami adalah negara backpass ke kiper."
"Victor Osimhen, Romelu Lukaku dan Tammy Abraham hanyalah striker biasa di luar negeri. Mereka menjadi juara di Italia. Ini harus menimbulkan beberapa pertanyaan."
"Terkadang, saya terkejut membaca beberapa statistik seperti, 'Pemain itu membuat 45 operan'."
"Oke, tapi berapa banyak operan kunci yang mereka ciptakan? Berapa banyak dari operan yang berguna?" ujar peraih 14 trofi selama karier kepelatihannya itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar