BOLASPORT.COM - Tidak ada keraguan di dalam Flandy Limpele ketika kembali ke Indonesia sebagai pelatih ganda campuran. Sebab, urusannya di Malaysia sudah selesai dengan prestasi anak-anak asuhnya.
PBSI mengumumkan Flandy Limpele diumumkan sebagai pelatih baru di pelatnas Cipayung pada Senin (28/3/2022).
Pengumuman dari PBSI muncul beberapa jam setelah BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) mengumumkan keluarnya Flandy Limpele.
BAM, alias PBSI-nya Malaysia, sebenarnya telah berusaha menyodorkan kontrak baru bagi Flandy.
Baca Juga: Resmi Tinggalkan Malaysia, Flandy Limpele Akan 'Bergabung' dengan Eng Hian di PBSI
Flandy cukup sukses memberi dampak bagi perkembangan skuad ganda putra timnas Malaysia sejak direkrut pada Juli 2020.
Sekadar informasi, mantan pebulu tangkis spesialis ganda tersebut datang ketika ganda putra Malaysia mengalami kesulitan.
Mereka hanya memiliki Aaron Chia/Soh Wooi Yik sebagai pasangan andalan di peringkat 20 besar.
Dua pasangan elite lainnya, Goh V Shem/Tan Wee Kiong dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, keluar untuk meniti karier sebagai pemain profesional.
Keputusan BAM merekrut Flandy sempat dipertanyakan oleh pelatih senior, Park Joo-bong, yang menjadi kepala pelatih timnas Jepang.
Park menyebut Flandy sebagai pelatih yang belum teruji walau di satu sisi memuji etos kerja mantan tandem Eng Hian tersebut.
"Keputusan BAM jelas menarik," tutur Park sebulan setelah BAM memperkenalkan Flandy sebagai pelatih baru, dilansir dari The Star.
"Flandy di Jepang melatih klub Hitachi untuk beberapa waktu tetapi tidak ada satu pun pemain ganda mereka yang menembus tim nasional kami."
Baca Juga: Rekam Jejak Flandy Limpele: Sukses di India dan Malaysia, Kini Tangani Indonesia
"Salah satu pasangan ganda didikan Flandy masuk dalam tim pelapis tetapi mereka peringkatnya paling rendah."
Kesuksesan Flandy bersama pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, pun disebut Park lebih karena peran pelatih sebelumnya, Tan Kim Her.
"Namun, saya tahu adalah pelatih pekerja keras dan dia melakukan tugasnya untuk menjaga standar pasangan ganda India," sambung mantan jawara ganda putra itu.
"Determinasi seperti ini yang bisa membawa pelatih melangkah jauh dalam kariernya."
Baca Juga: Cerita Bagas Maulana soal Situasi di Belakang Layar Jelang Final All England Open 2022
Keraguan Tan berhasil dijawab Flandy dalam dua tahun masa kepelatihannya di Malaysia.
Walau terganggu minimnya kompetisi akibat pandemi, Flandy sukses menyiapkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk event puncak yaitu Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu.
Chia/Soh sukses menggondol medali perunggu. Pencapaian mereka makin impresif karena mengalahkan dua unggulan teratas asal Indonesia.
Mereka menyingkirkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada perempat final dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada perebutan medali perunggu.
Baca Juga: Jadwal Orleans Masters 2022 - Waktunya Para Pemain Muda Beraksi
Padahal rekor pertemuan Chia/Soh dengan kedua pasangan andalan tanah air sebelum pertandingan tersebut sangat buruk.
Chia/Soh tak pernah menang dalam total tujuh pertemuan dengan Marcus/Kevin. Adapun dengan Ahsan/Hendra mereka cuma menang sekali dalam delapan pertemuan.
Prestasi Chia/Soh makin disanjung karena mereka menyumbang medali pertama Malaysia pada Olimpiade Tokyo 2020. Malaysia sendiri akhirnya cuma meraih dua medali.
Sebagai tambahan, pencapaian Flandy bersama Chia/Soh pada Olimpiade Tokyo 2020 menyamai pencapaian Park bersama semua pemain Jepang selaku tuan rumah.
Baca Juga: Rekap Final Swiss Open 2022 - Jonatan dan Fajar/Rian Sempurnakan Balas Dendam dengan Gelar
Jepang hanya mendapat satu medali perunggu pada Olimpiade Tokyo melalui pasangan ganda campuran, Yuta Watanabe/Arisha Higashino.
Padahal Jepang punya pemain/pasangan unggulan di setiap nomor, terutama tunggal putra dan ganda putri di mana pemain mereka menjadi unggulan teratas.
Wajar apabila Flandy menyebut pencapaian bersama Chia/Soh pada Olimpiade Tokyo 2020 sebagai kenangan paling berkesan ketika melatih Malaysia.
"Mereka pasangan underdog tetapi mampu mematahkan prediksi. Pencapaian seperti ini yang memberi kebahagiaan besar bagi seorang pelatih," ujar Flandy.
Baca Juga: Makna Gelar Juara Swiss Open 2022 Bagi Jonatan Christie
Kesuksesan Flandy tak hanya bersama Chia/Soh. Dia juga sukses mengorbitkan pasangan pelapis ganda putra.
Man Wei Choong/Tee Kai Wun menyabet gelar perdana pada Syed Modi International 2022 di India pada Januari lalu.
Sementara Goh Sze Fei/Nur Izzuddin bersinar dalam tur turnamen Eropa dengan menjadi juara German Open 2022 dan runner-up Swiss Open 2022 pada bulan ini.
Satu utang yang belum dilunasi Flandy barangkali membawa Chia/Soh memenangi turnamen BWF World Tour pertama.
Baca Juga: Swiss Open 2022 - Ada Peran Junior di Balik Sukses Fajar/Rian di Final
Namun, pemenang medali perunggu Olimpiade Athena 2004 dan Kejuaraan Dunia 2007 merasa sekarang adalah waktu yang tepat baginya untuk pindah.
Dia percaya rekan senegara, Rexy Mainaky, yang menjadi direktur kepelatihan ganda Malaysia bisa terus meningkatkan standar pemain ganda putra Negeri Jiran.
"Saya percaya Rexy akan menemukan pelatih yang lebih baik daripada saya dan bisa mempersiapkan pemain menjadi lebih baik," sambung Flandy.
Flandy akan membesut sektor ganda campuran Indonesia yang mengalami regenerasi pasca-keluarnya dua pasangan 10 besar dunia dalam promosi-degradasi.
Bersama Nova Widianto, Flandy diharapkan bisa meloloskan dua pasangan ganda campuran Indonesia ke Olimpiade Paris 2024.
Baca Juga: Swiss Open 2022 - Daftar Uang Hadiah Wakil Indonesia, Fajar/Rian dan Jonatan Sentuh Ratusan Juta
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar