BOLASPORT.COM - Legenda UFC, Georges St-Pierre, mewanti-wanti juara kelas berat, Francis Ngannou, untuk mempertimbangkan ulang ambisi menjadi petinju.
Francis Ngannou bertekad melakoni pertandingan crossover menghadapi juara kelas berat dari ajang tinju, Fury Tyson.
Melakoni pertandingan tinju telah menjadi ambisi pribadi Francis Ngannou semenjak cita-cita pertamanya menjadi petinju alih-alih petarung MMA.
Satu hal yang menghalangi Ngannou adalah kontraknya dengan UFC.
Baca Juga: BREAKING NEWS - 12 Juni Nanti, UFC 275 Dihelat di Negara Tetangga Indonesia
UFC terbilang ketat soal urusan memastikan petarung terbaik mereka untuk tidak bertanding dengan promotor pertarungan lain.
Georges St-Pierre paham betul mengenai masalah ini.
Tahun lalu Presiden UFC, Dana White, menghalanginya untuk menerima tawaran bertinju dengan mantan juara dunia, Oscar De La Hoya.
Petarung berjuluk Rush tersebut masih terikat kontrak dengan UFC walau sudah pensiun sejak 2019 dan tak pernah bertanding sejak 2017.
Adapun Ngannou melihat celah untuk melepaskan dari UFC dan mengejar mimpi menjadi petinju profesional.
Petarung asal Nigeria itu membeberkan bahwa kontraknya akan berakhir lima tahun setelah duel pertamanya di UFC yaitu pada akhir tahun 2022.
Meski demikian, St-Pierre menyarankan Ngannou untuk mempertimbangkan kembali ambisinya bertanding tinju dalam wawancara di MMA Hour.
Mantan juara kelas welter dan kelas menengah UFC khawatir pertandingan tinju bisa berdampak pada kesehatan Ngannou yang berujung pada akhir dari kariernya.
Baca Juga: Legenda UFC Minta Petarung Tidak Baper jika Perang Mulut Terjadi
"Ngannou adalah seorang spesialis seni bela diri campuran, sedangkan Tyson Fury telah bertinju sepanjang hidupnya," kata petarung berinisal GSP itu, dilansir dari Sportskeeda.
"Jadi peluangnya akan menguntungkan Tyson Fury dalam pertandingan tinju. Jelas mereka tidak akan bertanding di MMA karena Francis akan menghancurkannya dalam 30 detik."
"Saya hanya takut, jika dia melangkahkan kaki ke tinju mungkin dia akan mendapatkan pukulan dan hal-hal semacamnya,"
"Kadang-kadang itu bisa menghancurkan kariernya, Anda pasti paham maksud saya," sambung St-Pierre.
Baca Juga: Maaf, Islam Makhachev Harus Tanding Lagi Sebelum Lakoni Pertarungan Gelar UFC
GSP malah mendukung permintaan Ngannou untuk mendapatkan kontrak yang lebih besar dari UFC ke depannya.
"Bung, orang ini (Ngannou) menyeberangi samudera dengan perahu dan tidak ada yang bisa berenang, dia bisa mati," tuturnya merujuk kisah Ngannou merantau dari Afrika ke Eropa.
"Jadi bagi dia dampak dari pertandingan bela diri, pastinya berbeda daripada orang-orang biasa, karena latar belakangnya."
"Dia punya cerita yang luar biasa dan dia berhasil. Saya sangat senang dia berhasil. Dan sekarang dia pantas mendapatkannya 100 persen," ucap GSP.
"Saya mendengar pada pertandingan terakhir dia tampil dengan lutut yang cedera. Itu gila, dia mengambil risiko besar," tutup GSP.
Baca Juga: Bukan Soal Nyali, Khamzat Chimaev Harus Beri Bukti Layak Jadi Musuh Kamaru Usman
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Sportskeeda.com |
Komentar