BOLASPORT.COM - Meski Bali United sudah mengantongi dua trofi juara, namun tim asal pulau Dewata itu bukanlah tim terkonsisten sepanjang sejarah Liga 1.
Bali United mencatatkan diri sebagai juara Liga 1 musim 2021/22 dengan catatan istimewa.
Catatan itu jadi rekor terbaru sebagai tim pertama yang berhasil back to back juara sejak era Liga Indonesia dimulai pada tahun 1994.
Meski punya catatan mentereng soal trofi, bukan berarti Bali United adalah tim paling konsisten sejak Liga 1 digelar pada musim 2017.
Ada satu tim yang lebih konsisten dari tim asal Pulau Dewata itu, mereka adalah Bhayangkara FC.
Ya, tidak salah lagi, usai mengunci kemenangan 2-0 atas Persiraja, Bhayangkara FC berhasil mengunci posisi tiga besar klasemen akhir Liga 1 musim 2021/22.
Bhayangkara FC selalu konsisten finish di posisi empat besar sejak Liga 1 diinisiasi pada musim 2017.
Pada musim perdana Liga 1 saja, Bhayangkara FC sukses mengejutkan publik Indonesia dengan keluar sebagai juara.
Baca Juga: 5 Pemain Persib Bandung Absen Saat Lawan Barito Putera
Hasil tersebut didapat usai menang 3-1 atas Madura United di laga pekan ke-33.
Pada musim 2018, Bhayangkara FC kembali berhasil finish di posisi ketiga di bawah Persija Jakarta dan PSM Makassar.
Musim berikutnya, usai mundurnya Simon McMenemy, Bhayangkara FC kembali finish di posisi keempat di bawah Bali United, Persebaya Surabaya, dan Persipura Jayapura.
Hal ini berbeda dengan Bali United yang pernah finish di luar 10 besar pada musim 2018, meski sudah mendapatkan dua trofi Liga 1.
Baca Juga: Liga 1 Segera Berakhir, Menpora Apresiasi Komitmen PSSI dan PT LIB
Saat itu, Bali United harus puas duduk di posisi ke-11 dengan raihan 45 poin.
Catatan itulah yang membuat manajemen mendaratkan pelatih yang berhasil juara pada musim tersebut, Stefano Teco Cugurra ke Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Keputusan tersebut berbuah manis dengan raihan dua trofi beruntun.
Jika diruntut sejak 2017, Bhayangkara FC terhitung tak banyak bongkar pasang skuad tiap musimnya.
Baca Juga: Persib Bandung Siapkan Kekuatan Terbaik, Pelatih Barito Putera Beri Hormat
Tulang punggung skuad Bhayangkara FC sendiri terdiri dari sebagian pemain alumnus Timnas U-19 era 2013-2014 yang diisi Evan Dimas dkk.
Nama-nama Evan Dimas, Hargianto, Fatchurrochman, Putu Gede Juni Antara, dan Awan Setho masih memperkuat tim Bhayangkara FC musim ini.
Khusus untuk Evan DImas, ia sempat hilir mudik dari Selangor FA, Barito Putera, dan Persija Jakarta.
Nama-nama itu belum mencakup seperti Hansamu Yama (musim ini), Zulfiandi (pindah ke Madura United musim ini), Ilhamudin Armayn (sekarang di PSM Makassar), dan Paulo Sitanggang (Borneo FC) yang pernah mendarat di tim tersebut.
Baca Juga: Tiga Besar Liga 1 2021/2022 Tanpa Pelatih Lokal
Radar Bhayangkara FC tak terbatas pada alumnus Timnas U-19, nama-nama pemain lokal berkualitas lainnya seperti Wahyu Subo Seto, Dendi Sulistyawan, T.M Ichsan, Sani Rizki Fauzi, Wahyu Subo Seto, dan Alsan Sanda ikut terjaring.
Peran pemain senior seperti Jajang Mulyana, Wahyu Tri Nugroho (sempat dipinjam Persis Solo), dan Indra Kahfi sangat besar dalam konsistensi Bhayangkara FC di Liga 1.
Untuk komposisi pemain asing sendiri, hanya Lee Yu-jun yang konsisten sejak Bhayangkara FC berkompetisi di Liga 1 musim 2017.
Berbeda dengan klub-klub Liga 1 lain yang hobi memecat pelatih, Bhayangkara FC baru menggunakan jasa dua pelatih sejak 2017.
Baca Juga: Arema FC Tutup Liga 1 dengan Kemenangan Lawan PSM Makassar
Hal ini membuktikan bahwa Bhayangkara FC benar-benar hati-hati dalam memilih seorang pelatih baru.
Uniknya, kedua pelatih tersebut merupakan pelatih asing dari Britania Raya.
Dua pelatih tersebut adalah Simon McMenemy (Skotlandia) dan Paul Munster (Irlandia Utara).
Bahkan Simon McMenemy sendiri mundur usai dapat panggilan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada pertengahan musim Liga 1 2019.
Baca Juga: Pernah Duel di Italia, Bek Persija Sambut Kedatangan Ronaldinho
Usai gagal membawa Timnas Indonesia melaju jauh di Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, ia kembali ke Bhayangkara FC sebagai Direktur Teknik.
Penggantinya, Paul Munster juga tak kalah berkualitas, di musim penuh pertamanya saja, ia berhasil membawa tim ini finish di posisi ketiga.
Lalu, jika Paul Munster benar-benar pergi, apakah pelatih berikutnya berhasil meneruskan tradisi bagus klub di Liga 1?
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar