BOLASPORT.COM - Kedatangan Pratama Arhan menuju salah satu klub sepakbola bersejarah di negeri Sakura mendapatkan sorotan dari media Jepang. Menurut mereka, kepindahan tersebut jadi jembatan baru Liga Jepang ke publik Indonesia.
Perkenalan resmi Pratama Arhan di klub J2 League, Tokyo Verdy mendapatkan sorotan dari media setempat.
Dilansir dari tulisan Dan Orlowitz di The Japan Times, kedatangan Pratama Arhan sama sekali berbeda dari perekrutan pemain asing sebelumnya di Liga Jepang.
Sebagai informasi, Dan Orlowitz merupakan seorang wartawan The Japan Times yang menekuni isu terkait olahraga Jepang.
Tulisannya soal Pratama Arhan ini merupakan yang pertama yang menyinggung soal pertautan Liga Jepang dengan Indonesia.
Di Jepang, jarang sekali ada seorang pemain asing yang diperkenalkan secara resmi oleh timnya di gedung kedutaan besar negara asal pemain.
Tokyo Verdy mendobrak tradisi tersebut menjelang ulang tahun ke-65 hubungan antar kedua negara.
Tokyo Verdy tak sembarangan memilih seorang Pratama Arhan, karena dia mampu mengemban beban berat saat tampil kali pertama di Timnas Indonesia pada Piala AFF 2020.
Baca Juga: Jawaban Paul Munster Terkait Masa Depannya dengan Bhayangkara FC
Sejak kedatangannya ke Jepang, pertumbuhan media sosial Tokyo Verdy meningkat pesat dan membuka potensi baru pemasaran merchandise klub.
Kedatangan Arhan juga mengundang potensi kerjasama bisnis baru antara kedua negara.
Menurut Orlowitz, Tokyo Verdy melalui Pratama Arhan ingin mengikuti kesuksesan skema "Strategi Asia" dari J.League.
Skema ini setidaknya sudah sukses melalui sosok Theerathon Bunmathan dan Chanatip Songkrasin di J.League.
Baca Juga: Sudirman Tidak Akan Berikan PSS Sleman Menang Lawan Persija
Sebagai informasi, Theeraton Bunmathan sukses sebagai juara J1 League bersama Yokohama F Marinos pada musim 2019.
Sementara Chanatip Songkrasin berhasil jadi pemain terbaik J1 League di musim debutnya dan saat ini tampil untuk tim juara bertahan Kawasaki Frontale dengan status pemain termahal dalam sejarah sepakbola Jepang.
Sampai detik ini, J.League belum berpengaruh di pasar Indonesia, meski memiliki potensi penduduk terbesar di Asia Tenggara.
Hal itulah yang membuat klub-klub J.League bakal mempertajam radar pencarian bakatnya ke Indonesia.
Baca Juga: Hasil liga 1 - Borneo FC Hancurkan Rekor Unbeaten Persebaya Surabaya
Indonesia sebagai partner nation membuat klub-klub J.League sangat diuntungkan, karena punya status yang sama dengan pemain berpaspor Jepang.
Sebenarnya sejak 2014, hal itu sudah dilakukan lewat Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly, namun banyak kendala yang membuatnya gagal bersinar di Jepang.
Namun melihat perkembangan sepakbola Asia Tenggara terkini, membuat peluang Pratama Arhan bisa memulai sejarahnya sendiri di J.League.
Pratama Arhan juga dalam wawancara dengan The Japan Times mengaku bahwa ia sudah siap belajar banyak dari kegagalan kedua seniornya.
Baca Juga: Komentar Teco Usai Bali United Bisa Kembali Bermain di Stadion Dipta
"Mereka (Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly) juga bilang bahwa saya tidak perlu merasa tertekan dengan kegagalan mereka saat berkarir di Jepang," ujar Pratama Arhan dikutip dari The Japan Times.
"Tapi jadikan pengalaman mereka sebagai motivasi saya untuk bekerja keras di Jepang," pungkas Arhan.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | The Japan Times |
Komentar