BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli, membicarakan efek perubahan jadwal MotoGP Argentina 2022 yang hanya berlangsung dua hari.
Seri balap ketiga MotoGP Argentina seharusnya dimulai pada Jumat (1/4/2022) dengan sesi latihan bebas 1 dan 2 untuk semua kelas.
Namun, perubahan jadwal terjadi lantaran pengiriman logistik ke Sirkuit Termas de Rio Hondo mengalami keterlambatan.
Sesi latihan bebas berkurang satu untuk setiap kelas. Agenda latihan bebas dan kualifikasi akan dipadatkan pada Sabtu (2/4/2022).
Balapan tetap akan berlangsung pada Minggu (2/4/2022) sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Berkurangnya waktu persiapan menuju lomba menjadi tantangan bagi para pembalap pada akhir pekan ini.
Apalagi MotoGP Argentina sempat mengalami hiatus pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19 dan kebakaran di Sirkuit Termas.
Morbidelli sepakat bahwa MotoGP Argentina tidak akan berjalan dengan mudah.
"Ini akan menjadi akhir pekan yang sulit," tutur Morbidelli, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
Baca Juga: Ada Kelemahan Yamaha pada MotoGP Argentina 2022, Ini Reaksi Fabio Quartararo
"Kami para pembalap harus merevisi jadwal kerja dan ini akan melibatkan hilangnya beberapa proses, tetapi semua pihak mengalaminya," tambahnya.
Perubahan jadwal MotoGP Argentina di satu sisi menciptakan diskusi, apakah event dua hari menjadi solusi bagi jumlah seri yang makin bertambah.
MotoGP direncanakan akan menggelar 22 balapan dalam semusim, satu seri lebih banyak daripada musim ini yang sudah menjadi rekor tertinggi.
Sebagai gambaran, sebelum pandemi melanda MotoGP menggelar 19 balapan dalam semusim dengan konsekuensi mengorbankan satu jadwal tes pramusim.
Mengenai gagasan ini Morbidelli menolak, setidaknya untuk sementara
"Jelas saya tidak suka jika rangkaian acara hanya berlangsung dua hari," tutur pembalap binaan Akademi VR46 itu.
"Mungkin pada masa depan saya berubah pikiran, tetapi dua hari sepertinya tidak tepat bagi saya, baik untuk pembalap maupun untuk penggemar," sambungnya.
Barangkali salah satu alasan Morbidelli menolak masih berkaitan dengan waktu persiapan bagi pembalap yang makin berkurang.
Baca Juga: Reaksi Elegan Francesco Bagnaia Hadapi Kritik Jelang MotoGP Argentina 2022
Morbidelli menjelaskan bahwa pembalap pada dasarnya buta ketika menghadapi sebuah balapan karena ada banyak faktor yang belum kelihatan.
"Sebelum balapan tidak pernah ada terlalu banyak kepastian, meski begitu Anda harus tetap percaya diri," terang Morbidelli.
"Fakta bahwa Yamaha pernah tampil bagus di Termas pada masa lalu memberi kami beberapa kepastian."
"Jadi saya berharap untuk mengambil langkah maju lainnya dan melanjutkan pemulihan," ungkap rekan setim Fabio Quartararo itu.
Yamaha punya catatan bagus di Sirkuit Termas dengan tak pernah absen dari podium sejak sirkuit dengan panjang lintasan 4,8 km itu masuk ke kalender MotoGP pada 2014.
Dua kemenangan juga telah dibukukan Yamaha melalui Valentino Rossi pada 2015 dan Maverick Vinales pada 2017.
Baca Juga: Ujian Berat Menanti Francesco Bagnaia pada MotoGP Argentina 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar