BOLASPORT.COM - Bek sayap Borneo FC, Leo Guntara, menganggap situasi pergantian pelatih dalam suatu tim sebagai hal yang lumrah.
Sepanjang gelaran Liga 1 2021-2022, Borneo FC tiga kali gonta-ganti pelatih kepala.
Pada awal musim kompetisi, Borneo FC diarsiteki oleh Mario Gomez.
Mario Gomez hanya memimpin dua pertandingan, lalu memutuskan pamit.
Setelah itu, Borneo FC menunjuk Risto Vidakovic untuk mengisi kursi kepelatihan.
Baca Juga: Tiga Pemain Asing Dilepas, Kriteria Pemain Asing Baru Persebaya Surabaya Harus Selera Aji Santoso
Bersama Borneo FC, Risto Vidakovic terlibat dalam 14 pertandingan.
Dengan rincian hasil, tujuh kemenangan, dua kali imbang, dan lima kekalahan.
Risto Vidakovic pun meninggalkan Borneo FC dan tak berselang lama dia diresmikan menukangi klub Malaysia, Melaka United FC.
Sepeninggal Risto Vidakovic, klub yang berjulukan Pesut Etam itu memberikan kepercayaan kepada Fakhri Husaini.
Baca Juga: Peningkatan Fisik Timnas U-19 Indonesia Buat Pelatih Timnas U-19 Korea Selatan Terkejut
Di Borneo FC, Fakhri Husaini memimpin 13 pertandingan, dengan mencatatkan lima kemenangan, empat kali imbang, dan empat kekalahan.
Borneo FC mengakhiri kerja sama dengan Fakhri Husaini jelang kompetisi berakhir yang saat itu menyisakan satu laga kontra Persebaya Surabaya.
"Sebagai pemain," kata Leo Guntara dalam sesi jumpa pers.
"Untuk pelatih, datang, pergi. Sudah biasa dalam sepak bola," kata pemain berusia 27 tahun tersebut.
Sementara itu, pada Liga 1 2021-2022, Borneo FC mengakhiri kompetisi dengan duduk di peringkat keenam klasemen.
Dari 34 pertandingan, Borneo FC mengumpulkan 52 poin.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar