BOLASPORT.COM - Petualangan Des Walker dan Dennis Wise dalam mencari calon superstar sepakbola asal Indonesia di Inggris mendapat perhatian dari media Inggris. Berikut adalah ulasan media Inggris tentang petualangan Des Walker.
Petualangan Des Walker dan Dennis Wise dalam program Garuda Select mendapatkan perhatian dari media Inggris, Daily Mail.
Program Garuda Select sendiri merupakan sebuah acara reality show pencarian calon-calon superstar asal Indonesia yang dipimpin oleh anggota Timnas Inggris di Piala Dunia 1990 dan mantan pemain Chelsea, Des Walker dan Dennis Wise.
Serial tersebut sudah berjalan empat season dan masih kemungkinan untuk berjalan.
Des Walker dan Dennis Wise bakal melatih para calon superstar itu ke Inggris dan bermarkas di Loughborough University.
Dari situ, mereka bakal berangkat untuk menantang tim-tim dari seluruh Inggris, termasuk Arsenal dan Manchester City.
Ide dari program ini adalah untuk memberikan ruang kepada para pemain 16 tahun untuk berkembang pesat.
"Alasan proyek Garuda selesai adalah untuk melihat apakah kami dapat menyediakan jalur eksploratif bagi beberapa anak untuk berkembang," kata Mirwan Suwarso dikutip dari Daily Mail.
"Jadi kami membawa mereka pada 16 untuk kemudian membawa mereka ke sini," ujarnya.
Alasan terkuat dari keberhasilan proyek ini tentu saja ada pada kehadiran Dennis Wise selaku Direktur Teknik dan Des Walker sebagai pelatih kepala.
"Saya mendekati Dennis, saya berbicara dengannya tentang hal itu. Dia enggan pada awalnya. Tapi kemudian dia melihat standar kepelatihan. Dia pergi ke Sumatera Utara. Dia benar-benar melihat betapa buruknya semuanya dan merasa terpanggil untuk membantu," ujar Mirwan Suwarso.
Biasanya Federasi akan memberikan pilihan pemain yang bisa diambil seorang pelatih tim junior, namun Dennis Wise memilihnya sendiri.
Baca Juga: Tidak Seperti Klub Liga 1 Lainnya, Dewa United FC Hanya Pakai Satu Sponsor di Jersey
“Tidak. Saya memilih anak-anak saya sendiri. Saya akan membawa anak-anak yang pantas mendapat kesempatan untuk diajar.”
"Dia bukan hanya guru bagi anak-anak, dia hampir seperti figur ayah," ujarnya.
Sosok Bagus Kahfi sebelum dikontrak oleh Utrecht, sempat mengalami cidera panjang saat menjalani laga persahabatan lawan Huddersfield.
Dennis membawanya ke rumah dan ternyata ia sangat tersiksa, karena ia adalah seorang fans Manchester United dan dia didandani dengan jersey Chelsea.
Dennis kemudian membawanya ke beberapa klinik terbaik di Inggris dan menghubungi Jamie Vardy untuk menyemangati Bagus Kahfi di saat-saat menyakitkan itu.
Ia kemudian jadi satu dari tiga pemain yang sukses menjalani karier bersama klub di Eropa.
Baca Juga: Kiper Persib Bandung Tetap Berpuasa Meski Harus Latihan
Kemudian dia bercerita soal bagaimana kedua orang itu bisa menemukan seorang Braif Fatari yang saat ini membela Persija Jakarta.
Menurut keduanya, Braif Fatari sama sekali tidak pernah tahu tentang sepakbola terorganisir saat dipanggil berlatih menuju Inggris.
"Ada satu pemain dari Papua Barat yang tidak pernah bermain sepak bola terorganisir sebelumnya," kata Suwarso.
"Dennis dan Des menemukannya dan mengira ada sesuatu tentang dia. Mereka membawanya ke Inggris.
"Dia kembali, dia langsung dipanggil ke tim nasional (level U-19), mencetak gol melawan Arab Saudi dalam pertandingan persahabatan dan sekarang memiliki kontrak profesional di salah satu klub top di negara ini.
"Dari nol menjadi sesuatu. Kami berharap akan ada lebih banyak dari itu," ujar Mirwan Suwarso.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar