BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, tampil oke pada MotoGP Argentina 2022. Namun, dia tetap meminta maaf kepada timnya.
Seri balap ketiga MotoGP Argentina yang digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo, pada 2-3 April 2022, hampir menjadi mimpi buruk bagi Francesco Bagnaia.
Performa Francesco Bagnaia sempat tak sesuai dengan harapan sepanjang sesi latihan bebas (FP) dan kualifikasi pada hari pertama.
Rasa frustrasi Bagnaia, yang hanya mendapat satu poin dari dua balapan pertama, makin kelihatan pada pengujung sesi latihan kedua.
Bagnaia marah-marah terhadap deretan pembalap yang mengantre di tikungan terakhir untuk mencuri angin di belakangnya.
Tindakan berbahaya pun dilakukannya saat mengerem secara tiba-tiba di lintasan lurus start/finis untuk mengecoh para rival yang membuntutinya.
Padahal musim lalu Bagnaia masa bodoh ketika dibuntuti pembalap lainnya.
Diwarnai kegagalan menembus posisi top 10 pada hasil kombinasi FP karena kehabisan waktu untuk time attack, Bagnaia akhirnya start dari posisi ke-13.
Posisi tersebut jelas tidak ideal bagi Bagnaia jika mengincar hasil tiga besar.
Baca Juga: Dikritik Usai Lakukan Aksi Berbahaya, Legenda Ducati Bela Francesco Bagnaia
Bagnaia berhasil bangkit pada balapan MotoGP Argentina.
Pembalap didikan Valentino Rossi itu finis kelima pada balapan yang digelar pada Minggu (3/4/2022).
Naik delapan posisi jelas pencapaian tersendiri.
Kendati demikian, Bagnaia tetap meminta maaf kepada tim Ducati karena hasil yang tak sesuai ekspektasi.
"Semuanya salah saya," tutur Bagnaia, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Saya meminta maaf kepada tim karena mereka telah bekerja keras dan saya merusak segalanya hanya karena saya merasa gugup," tambahnya.
Finis tiga besar seharusnya menjadi target minimal bagi Bagnaia yang awal musim ini difavoritkan menjadi juara MotoGP 2022.
Hanya saja, belum terlihat performa apik dari pembalap yang musim lalu menang empat kali dalam enam seri terakhir.
Bagnaia pekan ini masih tertahan di urutan ke-14 dengan koleksi 12 poin. Tiga belas poin di antaranya diraih pada balapan kemarin.
Baca Juga: Kans Quartararo Berjaya Ditengah Situasi Marquez dan Bagnaia
Beruntung, belum ada pembalap yang mampu mendominasi dalam tiga balapan yang sudah berlangsung musim ini.
Malahan sembilan tangga podium yang tersedia selalu ditempati pembalap yang berbeda.
Posisi puncak sementara diduduki pemenang balapan terakhir, Aleix Espargaro (Aprilia Racing), yang mengoleksi 45 poin.
Itu berarti Bagnaia 'hanya' terpaut 33 poin dengan Aleix Espargaro.
Dengan 450 poin yang diperebutkan dalam 18 balapan tersisa musim ini, peluang pembalap yang akrab disapa Pecco itu masih terbuka.
"Saya berharap semuanya masih benar-benar terbuka lebar," ungkap Bagnaia.
"Dari sudut pandang tertentu, ketidakpastian ini menguntungkan pembalap yang awalannya buruk seperti saya, bahkan saya tahu bahwa saya masih harus meningkat."
"Tentunya ada banyak pembalap cepat, tetapi kami juga menghadapi beberapa situasi aneh dalam beberapa balapan terakhir."
"GP Qatar adalah yang paling normal, kemudian di Mandalika ada ban yang berbeda dan balapan yang berlangsung di lintasan basah."
"Kemudian kami sudah tidak berada di sini (Argentina) selama dua tahun dan spesifikasi ban telah berubah dibandingkan dengan 2019."
"Saya kira ketika semuanya berjalan normal, kita akan melihat lebih banyak konsistensi dalam hasil, mungkin dimulai dengan Austin," tambahnya.
Seri berikutnya yaitu MotoGP Americas akan digelar di Circuit of the Americas, Texas, Amerika Serikat, pada 8-10 April 2022.
Bagnaia musim lalu menghentikan rekor pole position beruntun Marc Marquez sejak 2013 sebelum finis di posisi ketiga pada balapan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar