BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Korea Selatan, Paulo Bento, mengatakan timnas Portugal lebih dari sekadar Cristiano Ronaldo. Menghentikan Ronaldo hanya akan menjadi salah satu tugas Korsel saat duel di Piala Dunia 2022.
Paulo Bento paham betul akan kualitas Cristiano Ronaldo setelah pernah menjadi pelatih timnas Portugal pada 2010 hingga 2014.
Kendati demikian, Paulo Bento tidak mau timnas Korea Selatan hanya berfokus pada Cristiano Ronaldo.
Menurut Bento, Ronaldo bukan satu-satunya pemain Portugal yang bisa menjadi ancaman Korsel.
Bento mengatakan bahwa Portugal memiliki pemain-pemain berkualitas selain Ronaldo.
"Kekhawatiran kami saat ini tidak bisa tentang satu pemain saja," kata Bento, dikutip BolaSport.com dari Reuters.
Baca Juga: Semua Pemain di Dunia Iri kepada Cristiano Ronaldo, kecuali Lionel Messi
"Tidak masalah pemain seperti apa yang kita bicarakan."
"Semua orang tahu bahwa dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia, selamanya."
"Namun, kami perlu mempertimbangkan semua pemain Portugal, bukan hanya satu pemain."
"Portugal memiliki sejumlah pemain dengan kualitas terlalu banyak dalam berbagai aspek, bermain di liga paling penting di Eropa," ujar Bento lagi.
Baca Juga: Ribut di Instagram, Rooney Bisa Bikin Ronaldo Menangis di Pelukan Georgina
Ronaldo akan merasakan Piala Dunia kelimanya di Qatar.
Sementara itu, Korsel akan tampil di Piala Dunia dalam 10 tahun berturut-turut.
Korsel lolos ke Piala Dunia 2022 setelah finis kedua di belakang Iran pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Setelah undian, Korsel tergabung dalam Grup H bersama timnas Portugal, timnas Ghana, dan timnas Uruguay.
Laga Korsel versus Portugal akan digelar pada 2 Desember 2022.
Baca Juga: Karim Benzema Jadi Cristiano Ronaldo Jilid 2 Usai Hat-trick ke Gawang Chelsea
Bento sendiri ditunjuk sebagai pelatih Korsel pada Agustus 2018.
Juru taktik berpaspor Portugal ini mengaku menemui momen-momen sulit ketika menangani Korsel.
Namun, kesulitan itu memungkinkan Taegeuk Warriors tumbuh sebagai sebuah tim.
"Pada saat yang sama, momen-momen itu memungkinkan kami sebagai staf teknis untuk tumbuh dan mengembangkan ide-ide kami dengan cara terbaik," tutur Bento.
"Hal yang paling penting bagi saya adalah bahwa pada saat-saat itu, kami terus percaya pada cara kami mengelola tim dan cara kami bermain," ujar Bento lagi.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Reuters |
Komentar