BOLASPORT.COM - Legenda tunggal putra Malaysia, Rashid Sidek, percaya bahwa perebutan Thomas Cup 2022 lebih terbuka tanpa pemenang yang pasti. Thomas Cup 2022 akan digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, 8-15 Mei mendatang.
Rashid Shidek yang masuk dalam skuad bulu tangkis Malaysia pada Thomas Cup 1992 percaya bahwa Malaysia sama seperti favorit juara lainnya memiliki kesempatan yang sama untuk merebut trofi Thomas Cup 2022.
Malaysia, yang kalah dari Indonesia (juara Thomas Cup 2020) pada perempat final Thomas Cup edisi sebelumnya, berada di Grup D bersama Juara Thomas Cup 2014 Jepang, Inggris, dan Selandia Baru.
"Thomas Cup tidak lagi seperti dulu. Tidak ada pemenang yang pasti.Kami tidak bisa lagi mengatakan bahwa pemain tunggal atau ganda pasti akan memberikan poin untuk tim," kata Rashid dilansir BolaSport.com dari News Straits Times.
"Saat itu, ketika pemain seperti Lee Chong Wei atau Lin Dan (China) turun ke lapangan, Anda tahu mereka pasti akan memberikan poin kemenangan," ucap Rashid.
"Tahun ini, Jepang adalah favorit juara grup, tetapi kami tidak tahu apakah Kento Momota pasti akan memberikan poin, atau apakah ganda kami akan memenangkan pertandingan mereka. Semuanya bermuara pada performa pemain pada hari itu. Terbuka seperti itu," kata Rashid.
Pelatih berusia 53 tahun yang juga mantan pelatih kepala tunggal Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menunjukkan bahwa penting bagi BAM untuk mempelajari lapangan dengan cermat sebelum menyelesaikan skuad mereka bulan ini.
Saat ini, Lee Zii JIa dan Ng Tze Yong yakin mendapat tempat di skuad, tetapi masih ada tempat untuk diperebutkan karena BAM diperkirakan akan menurunkan enam pemain tunggal.
Pemain independen Liew Daren masuk menjadi kandidat skuad Thomas Cup Malaysia bersama dengan Leong Jun Hao dan Aidil Sholeh Ali Sadikin.
Baca Juga: MotoGP Americas 2022 - Akibat Kecelakaan, Marc Marquez Kurang Percaya Diri Jelang Balapan
"Sulit untuk mengatakan siapa yang akan disebutkan BAM dalam skuad selain Zii Jia dan Tze Yong. Daren adalah pemain tunggal peringkat tertinggi berikutnya di negara ini (setelah Zii Jia), tetapi apakah dia yakin akan memberikan poin jika dia menjadi tunggal kedua?"
"Bagaimana jika ganda pertama kami tidak memenangkan satu poin? Ada juga opsi untuk memilih pemain yang lebih muda dan menyiapkan mereka untuk turnamen mendatang dua tahun dari sekarang," tutur Rashid.
"Pemain independen lain seperti Soong Joo Ven atau Cheam June Wei juga tidak banyak tampil pada turnamen. Jadi, pemilihannya harus dilakukan dengan hati-hati," ujar Rashid.
Pada Thomas Cup 2020 yang digelar tahun lalu di Aarhus, Denmark, Indonesia keluar sebagai juara setelah mengalahkan China, 3-0 pada partai final.
Baca Juga: Jadwal Final Korea Open 2022 – Kans Jonatan dan Fajar/Rian Raih Gelar Back-to-Back
Terakhir kali Malaysia nyaris mengakhiri penantian mereka untuk Thomas Cup pada 2014. Saat itu, Malaysia kalah, 2-3 dari Jepang pada babak final yang digelar di New Delhi, India.
Pada final tersebut Liew yang bermain di tunggal ketiga kalah 21-12, 18-21, 21-17 dari Takuma Ueda.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar