BOLASPORT.COM - Ya, tidak ada yang istimewa dari penampilan kuat Marc Marquez pada MotoGP Americas. Sebab ... bukan kali ini saja dia melakukannya.
Marc Marquez punya caranya sendiri untuk membuktikan bahwa dia merupakan penguasa MotoGP Americas yang digelar di Sirkuit Americas, Amerika Serikat, Minggu (10/4/2022).
Ketika kemenangan sulit diraih karena kesalahan teknis saat start, Marquez masih bisa membuat penonton kagum dengan aksinya merangsek dari posisi buncit.
Pada lap pertama Marquez menyalip empat pembalap untuk naik dari posisi ke-24 menjadi 18.
Performa apik juara MotoGP Americas tujuh kali itu berlanjut.
Para jawara seperti Aleix Espargaro, Maverick Vinales, Jorge Martin sang pole sitter, Johann Zarco, hingga Fabio Quartararo tak mampu menahan Marquez.
Marquez akhirnya finis keenam setelah memenangi duel dengan Quartararo.
Si Semut dari Cervera sebenarnya masih bisa mengejar Francesco Bagnaia di posisi kelima yang hanya berjarak 0,5 detik darinya.
"Pada lap terakhir saya merasa kelelahan," kata Marquez selepas balapan, dilansir dari GPOne.
Baca Juga: Marquez Tak Masalah Gelar King of COTA Hilang, Finis ke-6 Sudah Bikin Dia Puas
"Bagnaia sudah dekat, tetapi saya tidak mendapat apapun dengan finis kelima daripada keenam, hasil ini sudah cukup buat saya."
Marquez tidak menampik bahwa dia punya peluang untuk menang andai kecepatan motornya tidak tertahan pada awal balapan.
"Saya tidak suka bilang bahwa tanpa masalah saat start saya seharusnya bisa menang, tetapi saya punya ritme untuk mencobanya," ujarnya.
"Untuk berada di podium tentunya bisa."
Marquez punya keuntungan tersendiri di Sirkuit Americas karena faktor desain lintasan.
Seperti halnya Sachsenring di Jerman yang bolak-balik dikuasai Marquez, Sirkuit Americas adalah sirkuit anti-clockwise (berlawanan arah jarum jam).
Artinya, ada lebih banyak tikungan kiri daripada tikungan kanan. Marquez sangat kuat di tikungan kiri berkat latihan dirt track.
Bukan berarti performa kuat Marquez muncul karena faktor lintasan. Pasalnya, bangkit dari posisi belakang bukan kali ini saja dilakukannya.
Dilansir dari Marca, ada enam kejadian lain di mana Marquez menyalip banyak pembalap.
Baca Juga: MotoGP Americas 2022 - Comeback Edan Bikin Marc Marquez Seperti Pemenang
Tahun lalu misalnya, walau fisiknya belum begitu prima, Marquez dua kali melakukan comeback dari posisi belakang.
Pada MotoGP Prancis Marquez turun ke posisi 18 karena terjatuh saat memimpin. Dia sempat naik tujuh posisi tetapi gagal finis karena terjatuh lagi.
Baru pada MotoGP Belanda pembalap berusia 29 tahun itu berhasil. Start dari posisi ke-20, Marquez mampu finis di posisi ketujuh.
Mundur setahun, Marquez kembali memeragakan keunggulan besarnya dibanding rival-rivalnya.
Hampir terjatuh pada awal balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez membuat posisi Marquez melorot dari urutan pertama menjadi 16.
Marquez menunjukkan tajinya sebagai juara dunia delapan kali dengan menyalip lawannya satu-per-satu.
Raihan podium sudah di depan mata Marquez setelah menduduki posisi ketiga.
Sayangnya, sementara semangat Marquez untuk memperbaiki posisi masih kuat, motornya sudah kepayahan.
Ban belakang Marquez selip dan membuatnya terlempar. Dia gagal finis dan mendapat cedera patah tulang humerus yang dampaknya masih terasa hingga sekarang.
Baca Juga: MotoGP Americas 2022 Jadi Definisi Tampil Habis-habisan buat Pol Espargaro
Kebangkitan setelah masalah saat start juga dialami Marquez pada MotoGP Argentina musim 2018.
Upaya Marquez mendorong motornya yang mogok menjelang dimulainya balapan berbuah penalti ride through.
Tuntutan melewati pit lane (di mana kecepatan motor dibatasi menjadi 60 kpj) membuat posisi Marquez turun dari nomor 1 menjadi nomor 19.
Keunggulan ritme membantu Marquez menyalip lawan-lawannya. Namun, manuver yang kelewat ambisius membuatnya merana.
Setelah terkena penalti turun satu posisi karena menyenggol Aleix Espargaro, Marquez membuat gara-gara akibat menubruk Valentino Rossi hingga The Doctor terjatuh.
Marquez mampu finis di posisi kelima tetapi penalti 30 detik membuatnya menempati posisi ke-18 dalam hasil akhir.
Percobaan Marquez mengejar kemenangan dari posisi belakang hanya benar-benar berhasil ketika dia berlomba di kelas Moto2.
Pada balapan Moto2 Valencia 2022 Marquez berhasil memenangi balapan walau harus memulai balapan dari posisi ke-33.
Adapun setahun sebelumnya Marquez finis di posisi ketiga setelah penalti membuatnya start dari posisi ke-38.
Baca Juga: 'Comeback' Marquez Tuai Pujian, Bos Honda: Penampilan Dia Selangkah Lebih Maju
Bukan berarti pencapaian Marquez di kelas MotoGP menjadi kalah impresif.
Fakta bahwa persaingan MotoGP begitu seimbang dalam beberapa tahun terakhir menghasilkan implikasi bahwa Marquez masih punya taji.
"Marc akan menjadi pesaing untuk gelar," ujar Quartararo yang berduel dengan Marquez untuk posisi keenam pada MotoGP Americas.
"Kami akan mendapatkan pertarungan lain dengan dia, tetapi untuk gelar juara. Anda selalu bisa belajar dari seorang juara dunia delapan kali."
Marquez menempati peringkat ke-13 pada klasemen sementara MotoGP dengan koleksi 21 poin.
Kakak Alex Marquez itu tertinggal 40 poin dari Enea Bastianini (Gresini Racing) yang menjadi pemuncak klasemen.
Empat puluh poin mungkin memang selisih poin yang besar tetapi tidak mustahil untuk dipangkas habis.
Pada 2017 Marquez mampu menjadi juara walau sempat tertinggal 37 poin ketika kejuaraan menyisakan 12 balapan.
Sementara MotoGP musim ini masih menyisakan 17 balapan.
Akankah Marquez mencetak comeback juga dalam persaingan gelar? Satu hal yang pasti adalah persaingan masih sangat terbuka.
Baca Juga: Kans Juara Marc Marquez Masih Terbuka meski Sudah Lewatkan 2 Balapan MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Marca.com |
Komentar