Untuk pemain yang dimasukkan dalam grafik tersebut, mereka harus memainkan minimal 13 pertandingan 90 menit pada musim 2021-2022.
Hasilnya, grafik tersebut menunjukkan bahwa Messi adalah salah satu pemain dengan performa terbaik ketika kedua metrik digabungkan.
Bahkan, jika merujuk grafik tersebut, Messi bisa disebut sebagai pengumpan terbaik di Eropa.
Seperti dinukil BolaSport.com dari Fbref, Messi pada musim ini sudah mencatatkan angka 9.77 dalam hal operan progresif per 90 menit.
Sedangkan xA (Expected assists) Lionel Messi atau peluang sebuah umpan menjadi assist tercatat di angka 0.34 per 90 menit.
Sementara itu, Trent Alexander-Arnold, Joshua Kimmich, Kevin De Bruyne, dan Neymar masuk ke dalam kategori double threat yang mengindisikan pemain mempunyai stastitik umpan progresif dan xA sama bagus.
Baca Juga: Dembele Sejajar dengan Messi, Aubameyang Minta Barcelona Tak Biarkan Pergi
Gelandang Liverpool, Thiago Alcantara, dan gelandang Real Madrid, Toni Kroos, masuk ke dalam kategori progression Monsters, di mana mereka mempunyai statsitik tinggi di operan progresif, teapi xA-nya rendah.
Best passers in world football pic.twitter.com/IYWWrGMouD
— Gasipo (@gasipo_opinions) April 11, 2022
Terkait dengan kemampuan umpan Messi yang ciamik tak bisa dilepaskan dari perubahan gaya mainnya dari pencetak gol ke kreator.
"Saya semakin jarang berpikir tentang mencetak gol," kata Lionel Messi, dikutip BolaSport.com dari DAZN.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | dazn.com, TWITTER.COM/GASIPO_OPINIONS |
Komentar