BOLASPORT.COM – Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, mengungkapkan perasaannya setelah terjun di dunia balap motor sejak usianya masih belia.
Sebenarnya Pol Espargaro merupakan pembalap yang cukup bagus, namun tampaknya hasil belum memihak kepadanya sampai saat ini.
Kini, Espargaro telah memasuki musim kesembilan di kelas para raja sejak kedatangannya pada 2014 lalu karena keberhasilannya menjadi kampiun di kelas Moto2 pada tahun sebelumnya.
Pembalap berusia 30 tahun itu juga sempat menjadi rival Marc Marquez di kelas Moto2.
Meski begitu, Espargaro sepertinya menjadi salah satu pembalap yang hebat di Moto2 namun sulit berkembang ketika naik ke kelas utama MotoGP.
Baca Juga: MotoGP 2022 Masih Panjang, Marc Marquez Masih Bisa Jadi Juara
Dari 135 balapan yang telah dilakoni di MotoGP, dia baru berhasil mencetak 7 podium, 3 kali pole position dan belum meraih kemenangan.
Espargaro telah mengisi posisi sebagai pembalap tim pabrikan bersama KTM selama empat musim dan Repsol Honda yang baru berjalan dua musim ini.
Namun performa yang masih naik turun, dan hanya finis 10 besar atau sesekali mendapatkan podium saja tak cukup.
Espargaro tentunya memiliki tekanan besar bersama pabrikan asal Jepang itu.
Pol Espargaro adalah pembalap yang bagus tapi dia tak cukup bagus untuk menjadi tandem Marc Marquez.
Jika tak segera menunjukkan performa terbaiknya, Espargaro harus siap-siap angkat kaki di akhir musim.
Apalagi beberapa nama pembalap dari tim pabrikan lain telah dirumorkan akan menggantikan posisinya.
Baca Juga: Tetap Yamaha atau Pindah? Fabio Quartararo Akan Putuskan Sebelum Musim Panas
Meski begitu, dia mengaku masih ingin terus memperpanjang kariernya di MotoGP sampai lima tahun kedepan atau hingga seperti Valentino Rossi.
“Saya melihat olahragawan, seperti misalnya di sepak bola, yang karier olahraganya semakin panjang, atau Valentino Rossi, yang pada usia 40 tahun masih kompetitif,” kata Espargaro dilansir dari Motosan via DAZN.
“Valentino Rossi unik, tapi saya tidak ingin membandingkan diri saya dengannya, tetapi saya ingin memperpanjang karir olahraga saya selama 5 tahun lagi di level tertinggi,” ujar Espargaro.
Pembalap Granollers itu takjub bagaimana Valentino Rossi masih kuat membalap pada usia yang sudah kepala empat.
Baca Juga: Penerawangan Murid Valentino Rossi, Enea Bastianini Bisa Jadi Pawang Marc Marquez
Kendati demikian, cedera menjadi risiko terbesar sebagai seorang olahragawan maupun pembalap.
“Saya merasa seperti anak kecil, saya merasa sempurna, di momen terbaik saya dalam karir olahraga saya,” kata Espargaro
“Tetapi cedera sekarang lebih mahal untuk pulih daripada ketika saya berusia 18-20 tahun dan itu mulai menjadi olahraga yang sangat menuntut fisik,” tutur Espargaro.
Baginya, tim Repsol Honda adalah tim terbaik di dunia, ini adalah momen terbaiknya selama berkarier di MotoGP.
“Ya, tanpa keraguan. Bukan hanya karena sejarah yang mereka miliki, jelas sejarah terbaik. Ini adalah tim terbaik dalam sejarah, pabrikan dengan gelar terbanyak,” ucap Espargaro.
“Tetapi Anda juga memakai warna-warna ini dan jika Anda tidak menang, jika Anda tidak berada di puncak, Anda mengecewakan diri sendiri,”
“Meskipun segala sesuatunya tidak ada di tempat, itu jelas merupakan mimpi bagi saya, untuk semua pembalap dan siapa pun,” tutup Espargaro.
Baca Juga: Manajer Ungkap Perkembangan Dua Murid Valentino Rossi pada MotoGP 2022
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es, dazn.com |
Komentar