BOLASPORT.COM – Pembalap paling senior di MotoGP, Andrea Dovizioso, sama sekali tak menyesali keputusannya untuk berlabuh ke Yamaha pada musim ini.
Padahal pada pertengahan musim lalu, Andrea Dovizioso memiliki kesempatan untuk bergabung bersama Aprilia.
Andrea Dovizioso telah menyelesaikan total sembilan hari tes dengan Aprilia RS-GP.
Tetapi kemudian dia lebih memilih pabrikan asal Jepang itu untuk kembali membalap di MotoGP selama durasi satu musim.
Namun Dovizioso dinilai malah mengalami penurunan karier usai tak lagi bersama Ducati.
Dovizioso masih saja belum menemukan solusi untuk beradaptasi dengan YZR-M1.
Baca Juga: Pujian Manajer untuk Marc Marquez yang Mampu Kompetitif di Tengah Keterbatasan
Dia hanya mampu mengumpulkan tiga poin dari empat balapan dan menghuni di peringkat ke-21 klasemen sementara.
Banyak orang yang menyebut apakah Dovizioso salah langkah telah memilih Yamaha.
Mengapa Dovi tidak memilih Aprilia saja?
Apalagi pabrikan asal Noale mampu menunjukkan perkembangan yang pesat setelah berhasil juara lewat Aleix Espargaro.
“Tidak, saya tidak menyesalinya, tetapi bukan karena saya tidak ingin bekerja dengan Aprilia,” kata Dovizioso dikutip dari Speedweek.
“Sebenarnya, saya sangat senang dengan hasil Aprilia. Karena dalam waktu singkat saya sudah mengenal mereka sedikit dan mengujinya, suasananya benar-benar santai dan produktif,” ujarnya.
“Saya senang untuk mereka dan saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Aleix karena pada akhirnya dia memberikan kemenangan untuk Aprilia,” ucap Dovizioso.
Baca Juga: Dalam Kondisi Berbeda, Marc Marquez Tetap Tak Bisa Menang di COTA
Menurutnya, kemenangan Espargaro didapat karena dia telah lama di Aprilia maka dari itu dia memahami karakteristik motor.
“Ada beberapa contoh yang menunjukkan bahwa dibutuhkan campuran hal-hal untuk mendapatkan hasil,” tutur Dovizioso.
“Misalnya, jika Anda mengatakan sekarang bahwa Maverick tidak kuat, itu akan menjadi omong kosong. Dia adalah pembalap top bahkan jika dia lebih lambat dari Aleix,”
“Itu terjadi karena Aleix telah berada di motor selama beberapa tahun dan telah melalui semua langkah pengembangan, dari saat mereka tidak kompetitif hingga ketika berhasil,” ujar Dovizioso.
Jadi menurutnya, semua itu tergantung pada karakteristik motor.
Baca Juga: Curhat Pol Espargaro, Ingin Terus Balapan Seperti Valentino Rossi
“Seperti karakteristik Ducati yang sangat cocok dengan gaya balap saya dan kami bekerja sangat baik selama akhir pekan,” kata Dovizioso.
“Dengan Yamaha, di sisi lain, saya memiliki banyak kesulitan. Itu sangat tergantung pada gaya berkendara Anda dan bagaimana Anda naik motor,” ujarnya.
Dovi menambahkan, jadi bukan berarti ketika dia berada di Aprilia sudah menjamin bahwa dia akan tampil bagus.
“Itu tidak bekerja seperti, ketika Aprilia menang, Anda harus berada di Aprilia sekarang,” kata Dovi.
“Jika Anda melihatnya dari sudut pandang itu, ya, itu akan seperti saya berada di motor juara dunia,” kata Dovi mengacu pada gelar MotoGP Fabio Quartararo tahun sebelumnya.
“Jika saya akan tinggal dengan Aprilia, saya akan menang? Tidak, itu tidak bekerja seperti itu,” tutur Dovizioso.
“Ada kesempatan bagi saya untuk tinggal di Aprilia, tetapi saya mungkin akan menjadi test rider dan tidak balapan lagi, karena keputusan saya sendiri,” tutup Dovizioso.
Baca Juga: MotoGP 2022 Masih Panjang, Marc Marquez Masih Bisa Jadi Juara
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar