BOLASPORT.COM - Pembalap Suzuki, Alex Rins menyampaikan idenya untuk mengatasi permasalahan yang sempat terjadi di sesi kualifikasi MotoGP Amerika.
Permasalahan yang dimaksud oleh Rins adalah kebiasaan pembalap mengekor pesaingnya di sesi kualifikasi.
Salah satu tujuan dari megekor di belakang pembalap lain adalah untuk mendapatkan waktu terbaik saat sesi latihan bebas ataupun kualifikasi.
Dengan mengekor di belakang pembalap yang lebih cepat maka seorang pembalap akan memiliki titik referensi.
Salah satu pembalap yangs sering melakukan strategi tersebut adalah Marc Marquez.
Namun karena kecerdikan dari Marquez membuat dirinya tidak menerima banyak protes dan kecaman dari pembalap lainnya.
Berbeda dengan adiknya Alex Marquez di MotoGP Amerika pada sesi kualifikasi dirinya mengekor Aleix Espargaro (Aprilia).
Hal tersebut memancing kemarahan dari pembalap Aprilia tersebut, bahkan menyebut Alex tidak memiliki rasah hormat.
Selain itu Rins juga menilai bahwa strategi semacam itu tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang pembalap MotoGP.
Baca Juga: Kebalikan dari Marc Marquez, Ini yang Bikin Valentino Rossi Jago pada MotoGP
"Itu tidak dapat diterima. Tidak dapat diterima apa yang kita lihat di MotoGP," ucap Rins dikutip Bolasport.com dari The Race.
"Kami adalah pengendara MotoGP. Saya pikir mereka menunggu lebih dari pengendara Moto3."
"Kami adalah anak laki-laki besar, kita perlu memberikan contoh kepada yang lain."
Strategi kotor tersebut membuat beberapa pembalap memberikan masukan untuk penyelenggara MotoGP.
Salah satunya adalah Rins, dirinya menyarankan untuk mengadopsi cara WSBK dalam menentukan posisi start balapan.
Namun, saran yang dilontarkan oleh Rins bukan saran yang akan merubah format balapan, melainkan memberikan celah antar pembalap ketika keluar dari pit.
Perbedaan waktu keluar tersebut akan memberikan kesempatan bagi pembalap memiliki jarak dengan pembalap lainnya.
"Saya berpikir, mungkin untuk kualifikasi 1, kualifikasi 2, dan FP3 misalnya Aleix finis ke-11, lalu dia pergi (untuk mendapatkan waktu terbaiknya)" kata pembalap Suzuki.
"Kemudian pembalap berikutnya menunggu lima detik untuk melaju, lalu berlanjut seperti itu ke pembalap berikutnya."
Baca Juga: Rahasia Valentino Rossi Masih Punya Penggemar meski Sudah Pensiun dari MotoGP
"Dengan seperti itu, maka mereka (Steward dan Race DirectorO akan melihat pembalap mana yang melambat dan kemudian mendapatkan penalti."
Rins menilai bahwa jika sarannya diterima maka akan mengurangi kecurangan dan membuat balapan menjadi lebih adil.
Selain itu jika ada pembalap yang melambat untuk mengekor pembalap didepannya ada potensi untuk terjadi kecelakaan.
Karena sudah dapat dipastikan bahwa kebanyakan pembalap akan memacu kuda besinya secepat mungkin.
Ketika ada yang melambat itu sangat berbahaya.
Baca Juga: Jika Mau Awet di KTM, Miguel Oliveira Harus Konsisten pada MotoGP 2022
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar