BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menegaskan bahwa tak ada kecurangan terkait terdegradasinya Persipura Jayapura.
Seperti yang diketahui, hingga saat ini polemik terdegradasinya Persipura Jayapura ke Liga 2 masih bergulir.
Persipura Jayapura seakan belum menerima kenyataan harus turun kasta.
Beberapa pihak menilai Persipura Jayapura mendapatkan perlakukan yang tidak adil di Liga 1 2021-2022.
Salah satunya yakni terkait hukuman pengurangan tiga poin dari Komdis PSSI.
Baca Juga: Kasta Liverpool Pengejar Gelar, Man United di Level Fakir Trofi
Sebagai informasi, Persipura Jayapura mendapatkan sanksi pengurangan tiga poin karena mangkir di laga melawan Madura United.
Pertandingan itu sendiri dijadwalkan terjadi pada 21 Februari lalu.
Apabila hukuman tersebut tak diberikan, bisa saja Persipura Jayapura tidak terdegradasi.
Pasalnya, di akhir musim tim berjuluk Mutiara Hitam itu memiliki poin yang sama dengan Barito Putera yakni 36.
Namun Barito Putera yang dipastikan bertahan di Liga 1 setelah unggul head to head.
Belum lama ini, Ketum PSSI, Mochamad Iriawan kembali mengungkit terkait hukuman pengurangan poin untuk Persipura Jayapura.
Menurutnya, hukuman yang diberikan sudah tepat.
Lebih lanjut, Mochamad Iriawan berpendapat bahwa Persipura Jayapura terdegradasi karena kesalahan sendiri.
Pria yang sering disapa Iwan Bule itu justru mempertanyakan kenapa Persipura tak bermain ngotot sejak awal musim jika memang ingin bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
"Kenapa tidak dari awal mereka (Persipura) memacu agar berada di atas," kata Mochamad Iriawan kepada awak media di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/4/2022).
"Jadi kembali kami nilai Komdis keputusannya sudah tepat dikurangi 3 poin, tepat sekali itu," ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya hal hampir serupa juga pernah diungkapkan oleh suporter Persipura sendiri.
Baca Juga: Rekan Shin Tae-yong pada Pemain Timnas U-23 Indonesia: Kalian Harus Lawan Rasa Capai Itu
Capo Anky selaku Ketua Blackpearl Curva Nord (BCN) 1963 menyayangkan banyaknya drama yang dilakukan pihak manajemen termasuk penyebab adanya hukuman pengurangan tiga poin dari Komdis PSSI.
"Terlalu banyak drama lewat media sampai mereka lupa tupoksinya," jata Capo Angky, dilansir BolaSport.com dari Tribun Papua.
"Padahal para pemain dan pelatih yang sebenarnya sudah ada di dalam bus sudah siap bertandingan."
"Tetapi disuruh turun manajer dan tidak menghadapi Madura United."
"Tetapi manajemen malas tahun dan tetap keras untuk tidak hadir, hanya mengandalkan bukti yang akan di bawa ke Komdis PSSI, nyatanya pengurangan 3 poin serta didenda," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar