BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis tanah air, Susy Susanti membongkar penyebab nomor ganda putri kesulitan bersaing di level dunia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa nomor tunggal putri masih menjadi tantangan bagi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Bagaimana tidak? nomor yang digawangi Gregoria Mariska Tunjung itu hingga kini masih menjadi nomor yang sulit menorehkan prestasi.
Dari sisi peringkat, tidak ada tunggal putri Indonesia yang mampu bercokol di urutan 20 besar dunia.
Satu-satunya tunggal putri yang memiliki peringkat terbaik dalam rangking BWF adalah Gregoria Mariska Tunjung.
Pebulu tangkis berusia 22 tahun tersebut hanya menduduki rangking ke-29 dunia.
Melihat kesulitan yang dialami pada nomor tunggal putri, Susy Susanti sebagai salah satu legenda tak segan angkat bicara.
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com, Susy Susanti menilai sulitnya nomor tunggal putri berprestasi tidak lepas dari regenerasi.
Baca Juga: Bagas Maulana dan Peluang Bertandem dengan Kevin Sanjaya pada Thomas Cup 2022
Bagi peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu, regenarasi menjadi hal mutlak jika ingin sektor tunggal putri berjaya lagi.
Kendala dalam hal regenerasi ini juga tidak bisa dilepaskan dari sedikitnya bibit-bibit pemain tunggal putri potensial di Indonesia.
"Pemain-pemain putri kita tidak sebanyak putra bibitnya," ucap Susy Susanti menjelaskan.
"Regenerasi pemain juga tidak sebaik di putra terutama di ganda putra," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: PBSI Resmi Lepas Skuad Merah Putih ke SEA Games dan Thomas dan Uber Cup
Terlepas dari berbagai kendala yang ada, Susy Susanti tidak ingin berkecil hati melihat nomor ganda putri masih kesulitan menorehkan prestasi.
Potensi itu tetap ada terlebih kini dengan munculnya bibit muda potensial seperti Putri Kusuma Wardani yang tengah mencuri perhatian.
Putri Kusuma Wardani baru saja tampil gemilang dan menjuarai ajang Orleans Masters 2022.
"Gregoria Mariska masih menjadi salah satu pemain unggulan kita," ucap Susy Susanti.
"Tetapi ada juga Putri KW (Kusuma Wardani) yang mulai menunjukkan prestasinya," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Bagas Maulana, Saran Hendra Setiawan, dan soal Bonus All England Dibagi 2 dengan Fikri
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar