Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Anthony dan Jonatan Dikritik Legenda Indonesia, Malah Andalan Malaysia yang Membela

By Fauzi Handoko Arif - Jumat, 22 April 2022 | 18:38 WIB
Anthony Sinisuka Ginting (duduk) dan Jonathan Cristhie (berdiri) saat menjalani tes usap antigen di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (25/2/2021).
BADMINTON INDONESIA
Anthony Sinisuka Ginting (duduk) dan Jonathan Cristhie (berdiri) saat menjalani tes usap antigen di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (25/2/2021).

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, merasa kritik yang diterima Jonatan Christie dan Antony Sinisuka Ginting tidak sepenuhnya benar.

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie mendapat kritik dari sejumlah legenda bulu tangkis Indonesia menyusul prestasi yang kurang konsisten.

Mantan pemain tunggal putra nomor satu, Taufik Hidayat, adalah salah satunya.

Pemenang medali emas Olimpiade Athena 2004 itu merasa Anthony dan Jonatan belum mampu memenuhi ekspektasi sebagai pemain papan atas.

Soal peringkat Anthony dan Jonatan memang bisa dibilang mentereng.

Keduanya menduduki peringkat 10 besar dunia dalam beberapa tahun terakhir di mana Anthony sempat menjadi pemain peringkat tiga pada 2020.

Anthony dan Jonatan juga telah menorehkan prestasi tinggi secara individu.

Jonatan merebut medali emas pada Asian Games 2018 sementara Anthony menyabet medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Keduanya juga menjadi bagian dari tim Thomas Indonesia yang memutus puasa gelar selama 19 tahun pada tahun lalu.

Baca Juga: Aksi Heboh Fadil Jaidi Kalahkan Anthony Ginting Hingga Berani Salahkan Jonatan Christie

Hanya saja, soal pencapaian dari turnamen ke turnamen dua andalan Indonesia di tunggal putra tersebut belum bisa dibilang konsisten.

Anthony mengalami puasa gelar sejak. Adapun Jonatan baru saja menjuarai Swiss Open 2022 setelah terakhir kali juara pada 2019.

"Tunggal putra kalau bisa dibilang ya makin hari makin menurun, dalam arti kita saja pelatih tunggal putra tidak punya," ucap Taufik, dilansir dari Tribunnews.com.

"Kalau dilihat (prestasi) tunggal putra tahun kemarin Thomas Cup, kalau (juara) series juga kan bukan yang Super 1000."

"Tahun ini jeblok harusnya beberapa pemain prestasinya harus di Super 1000 bersaing dengan top player," tutur Taufik Hidayat.

Gelar terakhir pemain tunggal putra Indonesia pada turnamen level Super 1000 terjadi pada 2018 ketika Anthony menjadi kampiun China Open.

Mendapat kritik dari dalam negeri, Anthony dan Jonatan justru mendapat pembelaan dari rival mereka yang berasal dari negara lain.

Adalah pemain andalan Malaysia, Lee Zii Jia, yang tidak sepakat dengan anggapan bahwa Jonatan dan Anthony belum berada di kategori elite.

"Saya tidak sepakat dengan mereka (Liem Swie King dan Taufik Hidayat)," tutur juara All England Open satu kali itu, dilansir BolaSport.com dari New Strait Times.

Baca Juga: Taufik Hidayat Kritik Penurunan Prestasi Tunggal Putra Indonesia

"Saya pikir Anthony dan Jonatan sudah membuktikan diri sebagai pemain top dengan cara mereka sendiri."

"Saya sudah menghadapi mereka berkali-kali dan mereka bukan lawan yang mudah," tambahnya.

Lee sendiri baru mengalahkan Anthony dan Jonatan masing-masing satu kali dalam lima pertemuan terakhir.

Kemenangan terakhir Anthony atas Lee membuka jalan Indonesia untuk menyingkirkan Malaysia dengan skor 3-0 pada perempat final Piala Thomas 2022.

Anthony dan Lee berpeluang untuk kembali berhadapan semenjak mereka menjadi pemain tunggal nomor satu dari masing-masing negara.

Indonesia dan Malaysia baru bisa bertemu pada fase gugur setelah tergabung di grup yang berbeda pada Piala Thomas 2022.

Indonesia berada di Grup A bersama Korea Selatan, Thailand, dan Singapura. Adapun Malaysia tergabung di Grup D bersama Jepang, Inggris, dan Selandia Baru.

Seandainya Malaysia kembali bertemu Indonesia, Lee siap menyumbang poin entah melawan Anthony atau Anthony.

"Saya sudah mempersiapkan diri untuk melawan mereka, karena mereka bisa membawa kemenangan untuk Indonesia," tutur Lee.

Baca Juga: Soal Banyak-banyakan Gelar, Indonesia Tertinggal dari 5 Negara pada BWF World Tour 2022

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : NST.com.my
REKOMENDASI HARI INI

Liga Voli Korea - Sudah Cetak 100 Poin Lebih, Spiker Jebolan Proliga Resmi Dicoret Klub

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136