Jose Mourinho Kini Hanya Fokus pada Laga AS Roma Lawan Inter Milan

BOLASPORT.COM – Fabio Capello menyebut Jose Mourinho hanya fokus kepada AS Roma bertemu Inter Milan di Liga Italia ketimbang pertemuan dengan Leicester City di semifinal Conference League.

Duel sengit bakal tersaji pada pekan ke-34 Liga Italia 2021-2022 yang menyajikan laga antara Inter Milan dan AS Roma.

Laga ini bakal digelar di markas Inter Milan, Stadion Giuseppe Meazza pada Sabtu (23/4/2022) pukul 23.00 WIB.

Pertemuan kedua tim ini akan menarik mengingat Jose Mourinho merupakan eks pelatih Inter Milan yang dicintai oleh para penggemar.

Jose Mourinho merupakan pelatih yang mempersembahkan treble winner bagi Inter Milan pada musim 2009-2010.

Raihan gelar tersebut di antaranya adalah Liga Italia, Coppa Italia, dan trofi bergengsi Liga Champions.

Baca Juga: Lini Tengah Liverpool Dipuji Khalayak, Begini Respons Juergen Klopp

Mourinho sendiri baru bergabung bersama Serigala Ibu Kota pada musim 2021-2022.

Kendati mengalami awal musim yang kurang memuaskan, kini I Giallorossi tengah berjuang untuk mendapat satu tiket ke Liga Champions 2022-2023.

Saat ini Roma hanya terpaut lima poin dari Juventus di peringkat empat sebagai batas akhir zona Liga Champions.

Pelatih asal Portugal tersebut juga membawa Roma menjalani 12 laga tak terkalahkan di Liga Italia sejak awal 2022.

Musim ini, Roma juga berhasil mencapai babak semifinal Conference League berkat tangan dingin Mourinho.

Baca Juga: Tamat Sudah Kiprah Paul Pogba Bersama Manchester United di Musim 2021-2022

Roma akan bertandang ke markas Leicester City di King Power Stadium pada Kamis (28/4/2022) waktu setempat atau Jumat dini hari pukul 02.00 WIB.

Namun, Fabio Capello yang merupakan eks pelatih AS Roma, mengungkapkan bahwa Mourinho belum memikirkan hal tersebut.

Eks pelatih Chelsea tersebut lebih memikirkan laga melawan Inter yang merupakan salah satu laga penentu gelar.

"Mourinho hanya akan memikirkan Inter, kemudian dia akan fokus pada Leicester City," ujar Capello, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

"Sudah terlambat untuk mencapai tempat Liga Champions, tetapi Mourinho akan bersemangat untuk membuat kesan yang baik di San Siro."

"Tim sedang dalam momen bagus dan pertandingan akan sangat sulit bagi Inter meski Nicolo Zaniolo tidak akan ada di sana."

"Dia telah berjuang dengan cedera dan dia harus memerhatikan dan menjaga dirinya sendiri. Dia adalah pemain yang sangat kuat, tetapi juga rapuh," kata Capello menambahkan.

Capello mengatakan bahwa Mourinho telah berhasil memikat hati para penggemar Roma sejak awal kedatangannya.

Baca Juga: Jadi Dibeli Investcorp, Berikut Prioritas Utama Transfer AC Milan

Mourinho's AS Roma haven't lost a Serie A game since 9th January. He figured out his team can't defend and turned to attacking football with high press and recovery, and hasn't looked back. Last weekend they equalised in the 91st minute to dent Napoli 's title winning chances. pic.twitter.com/uXHatLBy6g

— Anthony Eri???? (@AnthonyC_Eri) April 22, 2022

Eks pelatih Inggris tersebut juga mengatakan bahwa kendati Inter mendapat kepercayaan diri tinggi usai lolos ke final Coppa Italia, hal ini bukan merupakan sebuah penentu.

Perlombaan gelar juara menurutnya masih terbuka lebar bagi Inter dan juga AC Milan yang kini masih memimpin klasemen Liga Italia.

"Mourinho telah memasuki hati penggemar Roma yang pantas mendapatkan kegembiraan ini," ucap Capello.

"Saya senang menghabiskan lima tahun di sana, tetapi Roma membakar Anda. Itu meninggikanmu dan kemudian menjatuhkanmu, tidak ada keseimbangan."

"Kemenangan 3-0 membawa Inter ke Final Coppa Italia, itu tidak berarti mereka akan memenangkan Scudetto."

"Perlombaan terbuka, dan tim Inzaghi telah mendapatkan kembali kepercayaan diri, tetapi hasilnya tidak menjelaskan semuanya."

"Milan tidak pantas kalah. Mereka memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, tetapi Inter terbukti memiliki ide yang jelas. Mereka menegaskan bahwa mereka bisa bermain dengan banyak cara."

"Mereka tahu bagaimana bertahan dan melakukan serangan balik dan Inzaghi mengerti bagaimana para pemainnya bisa melukai lawan," tutur pria 75 tahun.