BOLASPORT.COM - Babak pertama Kejuaraan Asia 2022 seharusnya menjadi 'neraka' bagi para pebulu tangkis muda tanah air. Namun, sebagian justru mampu unjuk gigi.
Kejuaraan Asia 2022 ibarat neraka karena hasil undian yang membuat pemain-pemain muda Indonesia 'disiksa' dengan laga sulit pada babak pertama.
Padahal sebagian besar dari mereka baru tampil pertama kali pada turnamen tingkat benua paling sengit di jagat bulu tangkis.
Walau begitu, para pemain muda tanah air justru mampu unjuk gigi.
Rabu (27/4/2022) pagi ini, Muntinlupa Sports Complex, yang menjadi arena laga menjadi saksi rentetan hasil kejutan yang dicetak wakil Indonesia.
Kejutan terjadi sejak pertandingan pertama.
Chico Aura Dwi Wardoyo membuka debutnya pada Kejuaraan Asia dengan kemenangan atas Kento Momota (Jepang).
Ya, Momota yang pernah mendominasi persaingan di tunggal putra hingga mencetak rekor dunia karena menjadi juara 11 kali dalam setahun pada 2019.
Sang unggulan pertama terlihat tidak berdaya saat menghadapi Chico yang peringkatnya 50 setrip di bawahnya.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Asia 2022 - Chico Singkirkan Mantan Raja Bulu Tangkis Kento Momota
Chico mampu merepotkan Momota sejak gim pertama.
Cuma keberhasilan membalikkan kedudukan dari 17-15 menjadi 17-21 pada gim pertama yang menjadi momen emas sang mantan raja bulu tangkis pada laga ini.
Momota akhirnya menyerah di tangan Chico dengan skor 17-21, 21-17, 21-7 dalam pertandingan yang berlangsung selama 62 menit.
Pada pertandingan berikutnya dan tepat di lapangan yang sama giliran pemain tunggal putri tanah air, Komang Ayu Cahya Dewi, yang unjuk gigi.
Komang, peringkat 317 dunia, sukses mengandaskan perlawanan wakil China, Han Yue, yang merupakan pemain peringkat 24 dunia.
Pemain yang baru berusia 19 tahun tersebut tak sekadar menang karena skornya juga meyakinkan.
Perlawanan anggota timnas Uber China yang menjadi juara tahun lalu itu ditumpaskan Komang dalam dua gim langsung dengan skor 14-21, 12-21.
Penampilan kuat Komang menular ke dua pemain tunggal putri lain yang usianya juga masih di bawah 20 tahun.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Asia 2022 - Pemain Muda Komang Ayu Sukses Bungkam Anggota Tim Uber China
Putri Kusuma Wardani, peringkat 61 dunia, menunjukkan kecemerlangan ketika mengalahkan pemain peringkat 18 dunia asal Korea Selatan, Kim Gae-un.
Padahal start Putri jauh dari kata ideal.
Pada gim pertama Putri sempat tertinggal 3-11 sebelum kalah 10-21 dari pemain tunggal putri nomor dua Korea itu.
Untungnya, kondisi lapangan yang lebih menguntungkan pada gim ke-2 dan separuh gim ke-3 mampu dimanfaatkannya untuk membalikkan keadaan.
"Kondisi lapangan berangin banget jadi kayak set petama kurang enak dapat lapangannya karna bolanya goyang terus, susah ngarahin," ujar Putri di mixed zone.
"Set kedua lebih banyak ke untungnya sih (buat saya) karena dia lambat juga terus lebih enak."
"Set ketiga saya ambil keuntungan dari set kedua," sambung pemain yang sudah juara turnamen BWF Tour dua kali tersebut.
Stephanie Widjaja, peringkat 285 dunia, juga menunjukkan taji saat menghadapi pemain tunggal putri peringkat empat dunia, An Se-young (Korea Selatan).
Dahulu selalu kalah straight game dari An, usianya hanya setahun lebih tua, Stephanie kali ini mampu memaksa Si Bocah Ajaib bermain hingga rubber.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2021 - Putri KW Pulangkan Pemain Nomor 2 Korea walau Sempat Kalah 10-21
Sayangnya perlawanan Stephanie harus berakhir dengan pil pahit. Dia tumbang di tangan unggulan kedua dengan skor identik 21-16, 16-21, 21-16.
Hasil lebih baik dialami oleh pasangan ganda putri peringkat 28 dunia, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
Baru bertanding bersama setelah lima bulan dan langsung menghadapi pasangan peringkat tiga, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, tak membuat Fadia/Ribka patah arang.
Ekspektasi sederhana Fadia/Ribka untuk hanya mengimbangi permainan malah terlampaui dengan hasil kemenangan.
Untuk pertama kalinya dalam karier Fadia/Ribka mengalahkan pasangan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut dengan skor 21-17, 20-22, 21-11.
"Kami merasa di bawah jadi gak terlalu over confidence," kata Ribka yang baru menjalani laga pertamanya pasca-cedera.
"Kami main nothing to lose aja sih, satu poin demi satu poin, menang alhamdulillah, kalah ya latihan lagi," imbuhnya.
"Head-to-head kami kan 2-0, kami yang nol, jadi tadi kami ingin seimbangin dulu rubber set, kalau dikasih menang ya bonus, berarti hari ini bonus," ujar Fadia.
Para pemain tentunya tidak boleh terlena dengan kemenangan impresif hari ini.
Chico yang baru saja menaklukkan salah satu pemain paling ditakuti di tunggal putra merasa bahwa misi utamanya tetap melaju sejauh mungkin.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Asia 2022 - Fadia/Ribka Hancurkan Unggulan Ketiga
Kejuaraan Dunia 2022 menawarkan poin setara turnamen level BWF Super 1000 sehingga peringkat pemain berpotensi terdongkrak jika meraih hasil bagus.
Peringkat yang lebih baik mempermudah kelolosan pemain ke turnamen kelas atas selain menghindarkan mereka dari potensi bersua lawan sulit pada babak awal.
"Saya senang bisa menang atas Momota dan bisa mengeluarkan seluruh kemampuan saya hari ini tapi saya belum puas," ungkap Chico.
"Saya mau melangkah jauh di sini."
Babak pertama Kejuaraan Asia 2022 masih menyisakan lima pertandingan lain yang melibatkan wakil Indonesia, termasuk laga bertema unggulan melawan kuda hitam.
Pasangan ganda putri muda, Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose, diuji saat menantang mantan pasangan nomor satu, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Baca Juga: Jadwal Kejuaraan Asia 2022 - Chico Hadapi Momota, 11 Wakil Indonesia Berlaga
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badmintonasia.org |
Komentar