BOLASPORT.COM - Pembahasan soal kutukan dukun Afrika terhadap Pep Guardiola kembali mengemuka setelah sang juru taktik kembali gagal menjuarai Liga Champions.
Pep Guardiola sudah dipastikan tak akan mengangkat trofi Liga Champions 2021-2022 setelah Manchester City gagal melaju ke babak final.
Pada leg kedua semifinal di Stadion Santiago Bernabeu pada Rabu (4/5/2022) waktu setempat atau Kamis pukul 02.00 WIB, Manchester City menyerah 1-3 dari Real Madrid.
Alhasil, langkah Manchester City untuk lolos ke partai puncak terhenti lantaran mereka kalah dengan agregat 5-6 dari Real Madrid.
Setelah Manchester City resmi gagal melaju ke final Liga Champions 2021-2022, tidak sedikit warganet yang membahas lagi kutukan dukun Afrika dan kaitannya dengan kesialan Pep Guardiola.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - Real Madrid ke Final, Remontada Dramatis Bikin Man City Menangis
Pembahasan soal kutukan dukun Afrika terhadap Pep Guardiola sebenarnya pertama kali muncul pada 2018, lewat pernyataan agen Yaya Toure, Dimitri Seluk.
Dimitri Seluk mengeklaim bahwa Pep Guardiola memperlakukan Yaya Toure dengan buruk saat menjadi anak asuhnya di Manchester City.
Pep Guardiola dan Yaya Toure dikabarkan memang memiliki hubungan yang kurang baik, bahkan sejak keduanya bertemu di Barcelona.
Perselisihan dengan Guardiola membuat Toure memutuskan untuk meninggalkan Barcelona pada 2010 dan bergabung dengan Manchester City.
Namun, mereka bertemu lagi ketika Guardiola datang ke Man City pada 2016.
Sejak hadirnya Guardiola, gelandang asal Pantai Gading itu mendapatkan lebih sedikit menit bermain.
Baca Juga: Real Madrid ke Final Liga Champions, Carlo Ancelotti Lagi-lagi Jadi Pelatih Langka
Menurut statistik Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com, Toure hanya tampil dalam 48 laga di semua kompetisi dalam dua musim di bawah asuhan Guardiola.
Padahal, pada dua musim sebelumnya saat berada dalam bimbingan Manuel Pellegrini, Toure bermain dalam 85 pertandingan di semua ajang.
Melihat hal itu, Dimitri Seluk mengatakan Guardiola tak hanya membuat kliennya kecewa tetapi juga seluruh orang Afrika.
Seluk pun mengungkapkan dukun-dukun Afrika memberikan kutukan Liga Champions pada Guardiola karena perlakuan buruknya pada Toure.
Baca Juga: Darah Biru Real Madrid, Sudah Mau Mati 3 Kali tetapi Hidup Lagi
"Guardiolamengubah semua orang Afrika melawan dirinya. Banyak penggemar Afrika berpaling dari Manchester City," kata Seluk seperti dilansir BolaSport.com dari Tribuna.
"Saya yakin bahwa banyak dukun Afrika di masa depan tidak akan membiarkan Guardiola memenangi Liga Champions."
"Ini akan menjadi kutukan bagi Guardiola dari Afrika. Hidup akan menunjukkan apakah saya benar atau tidak."
"Fakta bahwa Guardiola mengakhiri karier Yaya di Manchester City bukanlah sebuah kesalahan, tetapi sebuah kejahatan."
"Akan tetapi, bumerang akan kembali, Pep. Anda masih akan melihat seperti apa dukun Afrika itu. Ingat ucapan ini selalu," tuturnya mengakhiri.
Guardiola terakhir kali mengangkat trofi Liga Champions pada musim 2010-2011 bersama Barcelona.
Setelahnya, pelatih asal Spanyol ini belum pernah merasakan jadi kampiun kompetisi elite antarklub Benua Biru itu lagi.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tribuna.com, Transfermarkt.com |
Komentar