BOLASPORT.COM - Sebuah kejutan terjadi. Raja tinju dunia, Canelo Alvarez, menelan kekalahan ketika kembali ke kelas berat-ringan dengan berjumpa petinju Rusia, Dmitry Bivol.
Ini menjadi kekalahan kedua yang dialami Canelo Alvarez sepanjang kariernya sebagai petinju.
Kekalahan pertama sebelumnya didapatkan Canelo Alvarez dari Floyd Mayweather Jr pada 2013.
Kini Dmitry Bivol menjadi mimpi buruk Canelo Alvarez untuk yang kedua kalinya ketika berduel di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (8/5/2022).
Bivol sukses menumbangkan Alvarez melalui unanimous decision usai berduel selama 12 ronde.
Ketiga juri kompak memberikan petinju Rusia itu penilaian 115-113 untuk memastikannya mengalahkan Alvarez.
Ini membuat Bivol sukses mengamankan sabuk juara WBA dari upaya pencurian yang dilakukan Alvarez.
Sementara itu, kekalahan dari Bivol diterima petinju Meksiko itu setelah berhasil menjadi juara sejati di kelas menengah super era empat sabuk.
Baca Juga: Legenda UFC Minta Raja Kelas Welter Tak Arogan Tantang Raja Tinju Dunia
Usai mendominasi kelas menengah super dengan mengumpulkan empat sabuk mayor, Alvarez kembali ke kelas berat ringan sejak mengklaim gelar WBC usai sukses menumbangkan Sergey Kovalev pada 2019.
Dalam menghadapi Bivol di kelas berat-ringan, Alvarez ternyata mempunyai keinginan untuk berkarier di kelas berat.
Akan tetapi, Alvarez masih belum bisa mengatasi kemampuan teknis Bivol di kelas berat-ringan.
Bivol terlihat bermain rapi dan disiplin. Dia tertutup rapat dalam menjaga pertahanan, sehingga Alvarez kesulitan mencari celah.
Setelah selesai berduel, Alvarez tak mempermasalahkan hasil minus yang diterima dari Bivol.
"Anda harus menerima ini di dalam tinju. Dia juara yang hebat. Terkadang dalam tinju Anda bisa menang dan kalah. Tak masalah. Saya kalah hari ini, dia yang menang," ucap Alvarez, dikutip dari The Guardian.
Petinju Meksiko itu juga berbicara mengenai seputar rematch.
"Tentu saya menginginkan. Ini tidak bisa selesai seperti ini," tutur Alvarez.
Menanggapi keinginan Alvarez soal rematch, Bivol menjawab dengan terbuka.
"Tidak masalah. Saya mengambil duel ini karena saya ingin mendapat kesempatan dan saya menghargai kesempatan ini. Saya siap berduel lagi, saya hanya ingin memastikan bahwa saya bisa diperlakukan seperti sang juara saat ini," tutur Bivol.
Bivol melanjutkan dengan meminta maaf kepada Alvarez lantaran telah merusak rencana trilogi melawan Gennady Golovkin.
"Saya minta maaf karena telah merusak rencana Anda dengan Gennady Golovkin," ungkap petinju 31 tahun itu lagi.
Bivol kini berhasil mempertahankan catatan tak terkalahkan. Dia sekarang memiliki rekor 20-0 (11 KO).
Baca Juga: Ingin Hadapi Canelo Alvarez, Khamzat Chimaev Pertanyakan Skill Tinju Kamaru Usman
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | guardian.co.uk |
Komentar