Adapun tekanan ban depan Bagnaia benar-benar berada di bawah batas minimal sepanjang balapan yang didominasinya tersebut.
Kenapa kemenangan Bagnaia tidak dibatalkan seperti ketika Fabio Quartararo melakukannya pada balapan Moto2 Jepang 2018?
Masih menurut Motorsport Magazine, MSMA (asosiasi pabrikan di MotoGP) dan Michelin selaku pemasok ban di kelas MotoGP punya "kesepakatan di bawah meja" untuk tidak mengungkap praktik ini ataupun menghukum pelanggar.
Sebagai catatan, pembalap kemungkinan tidak tahu apakah mereka berlomba dengan melanggar aturan atau tidak.
Namun, terungkapnya data yang dibocorkan teknisi senior dari salah satu pabrikan tentunya mencoreng wajah Ducati yang berpesta di Jerez.
General Manager Ducati Corse, Luigi Dall'Igna, segera memberikan klarifikasinya mengenai kasus pelanggaran ini.
Gigi Dall'Igna menjelaskan kenapa tuduhan yang diterima pihaknya tidak relevan.
Dalam kalimatnya, Dall'Igna memaparkan batas minimal tekanan ban rentan dilanggar karena tidak ada standarisasi terhadap sensor pengukurnya.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Prancis 2022 - Menanti Tuah Quartararo di Kandang
"Regulasi menyediakan tekanan minimal tetapi Anda harus berpikir bagaimana peranti itu dikendalikan," ujar Dall'Igna, dilansir dari GPOne.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Motorsportmagazine.com |
Komentar