BOLASPORT.COM - Kepala Tim WithU Yamaha RNF, Razlan Razali, melihat persamaan antara Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi di tengah hasil buruk pada MotoGP 2022.
Andrea Dovizioso belum mampu menunjukkan level terbaiknya pada musim ini.
Dalam enam balapan pertama Dovizioso sama sekali gagal finis posisi 10 besar. Pencapaian terbaiknya cuma finis ke-11 pada balapan MotoGP Portugal.
Hasil ini tentunya tidak menggambarkan rekam jejak Dovizioso sebagai juara dunia 1 kali dan runner-up MotoGP 3 kali.
Padahal Razlan Razali pada awal musim sempat percaya diri bahwa Dovizioso akan menjadi salah satu penantang gelar juara.
Sayangnya, ekspektasi Razali terhadap pembalap berusia 36 tahun tersebut bak peribahasa jauh panggang dari api.
"Sejujurnya, saya tidak mengira dia akan begitu kesulitan mengingat tahun lalu dia menjalani tes dan lima kali balapan," tutur Razlan, dilansir BolaSport.com dari GPone.
"Kami pikir dengan pengalamannya, dia akan tahu bagaimana beradaptasi dengan M1."
Dovizioso sendiri merasa bahwa motor Yamaha YZR-M1 tidak banyak berubah dari motor yang dipakainya pada 2012.
Baca Juga: Fabio Quartararo Sudah di Level yang Sama dengan Valentino Rossi pada MotoGP
Dia pernah memperkuat tim satelit Yamaha Tech3 selama semusim dan langsung tampil moncer hingga meraih enam hasil podium dan menempati peringkat empat di klasemen akhir.
Sementara keluhan Dovizioso dengan motor Yamaha sekarang hanya masalah daya cengkeram ban yang kurang ideal.
Adapun Razali merasa pencapaian minor Dovizioso juga disebabkan pendekatan sang pembalap dalam menghadapi balapan.
"Saya kira dia harus mengambil langkah mundur," ujar Razali.
"Dia tidak boleh terlalu analitis, cukup mengendarai motor saja untuk memaksimalkannya daripada memikirkan sesuatu yang salah dengan motornya," tambahnya.
Razali pun membandingkan Dovizioso dengan pembalapnya musim lalu, Valentino Rossi.
Saat mendatangkan Rossi ke Petronas Yamaha SRT, Razali juga menyoroti kebiasaan The Doctor memeriksa data telemetri secara intens.
Pengalaman panjang Dovizioso dan Rossi inilah yang dirasa Razali menjadi penghambat performa mereka di lintasan.
"Saya menemukan kesamaan antara dia dan Valentino tahun lalu, mereka bukan hanya sebatas pembalap, tetapi juga teknisi," kata Razali lagi.
Baca Juga: Enea Bastianini Ingin Seperti Valentino Rossi Jadi Referensi Pembalap Italia
"Sampai-sampai mereka lupa untuk menjadi pembalap dan mengendarai motornya seperti apa adanya."
"Filosofi kami memiliki pembalap muda tepat karena mereka tidak punya referensi dan hanya mengendarai motornya."
"Inilah perbedaan antara pembalap debutan dan pembalap berpengalaman."
"Vale dan Dovi sangat analitis, sangat sensitif, tetapi mereka lupa (bahwa tugas mereka adalah) mengendarai motornya."
Baca Juga: Joan Mir Sorot Karier Gemilang Valentino Rossi di MotoGP yang Susah Disamai
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar