BOLASPORT.COM - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, mengirim psywar ke Liverpool jelang laga final Piala FA dengan mendukung pendapat Pep Guardiola yang menyebut The Reds mendapat dukungan dari seluruh warga Inggris.
Perihal tersebut diungkapkan Thomas Tuchel dalam konferensi pers sebelum laga final Piala FA 2021-2022 antara Chelsea versus Liverpool di Stadion Wembley, Sabtu (14/5/2022) pukul 22.45 WIB.
Sebelumnya, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memang menyindir Liverpool dengan menyebut seluruh pihak di Inggris lebih mendukung The Reds untuk menjadi juara Premier League ketimbang timnya.
Kondisi ini tidak terlepas karena Liverpool mempunyai sejarah yang lebih bagus dibanding The Citizens di Eropa, tetapi lebih buruk dalam catatan trofi Liga Inggris karena baru memenangi 1 buah dari 30 tahun terakhir.
Adapun Man City adalah klub paling sukses di Liga Inggris dalam satu dekade terakhir lantaran mampu menjuarai kompetisi tersebut sebanyak lima kali.
"Semua orang di negara ini mendukung Liverpool, media dan semua orang," kata Guardiola seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Tentu saja, karena Liverpool memiliki sejarah luar biasa di kompetisi Eropa, bukan di Liga Inggris, karena mereka hanya memenangkan satu gelar dalam 30 tahun, tapi itu tidak masalah sama sekali," sambungnya.
Baca Juga: Erik ten Hag Jadi Pelatih Anyar, Cristiano Ronaldo Ajukan Permintaan Khusus ke Man United
Thomas Tuchel lantas mendukung pendapat Guardiola tersebut.
Ia juga merasakan hal serupa jelang menghadapi Liverpool di final Piala FA.
"Sulit untuk tidak sependapat dengan Guardiola," ucap Tuchel seperti dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
"Meski tidak sependapat 100 persen, saya bisa memahami penilaiannya."
"Ada simpati yang begitu besar terhadap publik Inggris terhadap Liverpool. Saya juga merasakan hal itu."
Baca Juga: 4 Striker Liverpool Sebanding dengan Seisi Tim Manchester United Plus Cristiano Ronaldo
"Juergen Klopp adalah yang paling jago dalam membuat timnya menjadi tidak diunggulkan."
"Dia bisa membujuk Anda untuk menjadi underdog melawan Villarreal dan melawan Benfica, dan merupakan keajaiban."
"Dia melakukannya sepanjang waktu. Itu bagian dari hal tersebut, di mana simpati akhirnya datang," tutur juru taktik asal Jerman itu menambahkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar