BOLASPORT.COM - Di balik kesuksesan gelar scudetto ke-19 pada musim 2021-2022, terdapat enam sosok yang punya andil besar dalam kesuksesan AC Milan.
Perburuan gelar Liga Italia 2021-2022 berakhir antiklimaks yang manis bagi AC Milan.
Persaingan ketat perburuan gelar scudetto dengan Inter Milan hingga penghujung musim akhirnya dimenangkan oleh AC Milan.
AC Milan sukses merengkuh gelar scudetto ke-19 usai meraih kemenangan di partai penentuan Liga Italia musim ini.
Digelar serentak pada Minggu (22/5/2022) malam WIB, AC Milan bertandang ke markas Sassuolo, Stadion Mapei sementara Inter Milan menjamu Sampdoria pada giornata ke-38.
Baik AC Milan dan Inter Milan sama-sama mendulang poin penuh dengan kemenangan identik 3-0 atas lawan masing-masing.
Namun, gap dua poin antara dua klub asal kota mode Italia tersebut tetap terjaga dengan AC Milan kokoh sebagai penguasa capolista.
Baca Juga: Resmi Jadi Top Scorer Liga Inggris, Murid Shin Tae-yong Masuk Buku Sejarah
Poin terakhir I Rossoneri di klasemen akhir Liga Italia terakumulasi 86 poin.
Sementara itu, I Nerazzurri harus gigit jari karena gagal mempertahankan gelar juara dengan hanya mengoleksi 84 poin.
Setelah 11 tahun penantian, AC Milan sekali lagi menjadi klub utama Liga Italia yang menjadi kampiun.
Pelatih Stefano Pioli dan para petinggi klub selaykanya mendapat banyak pujian berkat kecerdasan perencanaan dan restrukturisasi ketika klub berada di saat-saat kritis.
Sebelum era Stefano Pioli hadir, AC Milan bak berada di ambang kehancuran dan sulit untuk kembali menemukan panggungnya baik di Italia dan Eropa.
Setibanya Stefano Pioli, AC Milan mulai menemukan jati diri dan bentuk permainan terbaiknya dengan berpusat pada pemain-pemain muda.
Ada begitu banyak tokoh di balik kesuksesan gelar scudetto pertama sejak 2010-2011, tetapi Football Italia telah memilih enam pemain.
Baca Juga: Gagal ke Liga Champions, Arsenal Gerak Cepat Dekati Striker Man City
Dari enam figur itu, semua merata mulai dari posisi penjaga gawang hingga penyerang.
Secara khusus, Zlatan Ibrahimovic turut disebutkan lantaran figurnya yang penting dalam membangun mentalitas bertanding tim.
Zlatan Ibrahimovic diketahui hadir pada musim dingin 2020 dan berperan dalam membalikkan posisi klub menjadi penantang gelar dalam dua musim terakhir.
Zlatan Ibrahimovic juga bak mentor dan motivator bagi para pemain muda yang berperan utama di dalam skuad inti arahan Pioli pada musim ini.
Berikut enam sosok penting di balik kesuksesan scudetto ke-19 AC Milan seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
1. Mike Maignan
Mike Maignan terbukti menjadi salah satu pembelian cerdas dari manajemen AC Milan pada musim panas 2021.
Kepergian Gianluigi Donnarumma ke Paris Saint-Germain dengan status bebas transfer sempat dikhawatirkan oleh para tifosi AC Milan.
Baca Juga: Juergen Klopp: Menjadi Runner-Up Sudah Jadi Kisah Hidup Saya
Namun, dengan ditebus senilai 14 juta euro dari Lille, Mike Maignan langsung menjadi penjaga gawang inti dan merebut hati para pendukung setia I Rossoneri.
Musim ini adalah debut bagi Maignan di bawah mistar gawang dengan mencatatkan 17 cleansheet dan hanya kebobolan 21 gol dari 32 laga di Liga Italia.
Kiper asal Prancis itu tampaknya siap untuk apa pun dan telah menumbuhkan kepercayaan diri di antara pertahanan muda AC Milan.
Pada awalnya Fikayo Tomori didatangkan dengan status pinjaman dari Chelsea di musim dingin 2021.
Setelah perundingan yang alot dengan Chelsea, AC Milan berhasil menebus Fikayo Tomori senilai 28,8 juta euro.
Di awal peminjamannya, Tomori sudah mendapatkan kepercayaan dari Pioli, begitu juga saat statusnya berubah permanen.
Bek asal Inggris tersebut mampu mendepak posisi Alessio Romagnoli selaku kapten I Rossoneri dan menjadi pengganti yang hebat saat Simon Kjaer cedera panjang.
Baca Juga: PSG Pakai Cara Licik, Dapat Bantuan UEFA untuk Gagalkan Transfer Kylian Mbappe ke Real Madrid
Meski pada beberapa kesempatan sempat dihantam cedera, Tomori berhasil membuat AC Milan tidak kebobolan dalam 16 pertandingan di Liga Italia.
Dibuang Real Madrid, Theo Hernandez mendapatkan kehidupan baru di San Siro bersama AC Milan.
Theo Hernandez menjadi salah satu pembelian terbaik di era Elliott Management.
Sejak tiba pada musim panas 2019, Theo Hernandez tidak tergantikan posisinya sebagai bek kiri.
Tiga musim membela panji-panji AC Milan, bek timnas Prancis tersebut tampil tajam dengan torehan 20 gol dari 122 penampilan.
Musim ini, Hernandez tercatat bermain dalam 32 pertandingan di Liga Italia dengan menghasilkan 5 gol dan 6 assist.
Sandro Tonali dikenal sebagai seorang penggemar berat AC Milan sejak masih belia.
Baca Juga: Liverpool Dapat Kabar Buruk Jelang Final Liga Champions, Thiago Alcantara Cedera
Kedatangan awalnya di San Siro pada musim panas 2020 sempat dipertanyakan mengingat Sandro Tonali digadang-gadang menjadi hybrid Andrea Pirlo dan Gennaro Gattuso.
Setelah statusnya dipermanenkan dari Brescia pada musim panas 2021, perlahan tapi pasti bakat Sandro Tonali muncul ke permukaan.
Hanya butuh satu musim untuk beradaptasi, calon pemain bintang timnas Italia tersebut menjadi motor sekaligus metronom di lini tengah AC Milan.
Telah berkembang dan menjadi pemain kepercayaan Stefano Pioli dengan duetnya bersama Franck Kessie, Tonali bisa dibilang mencetak gol terpenting untuk AC Milan musim ini.
Kemenangan krusial atas Lazio dan dua gol ke gawang Hellas Verona menjadi bukti sahih perannya yang krusial bagi I Rossoneri.
Di awal kedatangannya pada musim panas 2019 dari Lille, Rafael Leao sempat dicap angin-anginan.
Berposisi asli sebagai winger kiri, Rafael Leao tercatat diterjunkan sebanyak 31 pertandingan di Liga Italia dan hanya meraup enam gol dan dua assist.
Baca Juga: Apesnya Stefano Pioli Usai Antarkan AC Milan Juara, Medali Juara Satu-satunya Hilang Dicuri
Buah kesabaran dan kepercayaan dari Stefano Pioli membuat Rafael Leao berkembang luar biasa di dua musim berikutnya.
Pundi-pundi gol dan assistnya meningkat pesat di bawah bimbingan Pioli dan mentornya, Zlatan Ibrahimovic.
Kepiawaiannya bermain di dalam lima posisi berbeda di lini depan membuat pemain asal Portugal tersebut menghasilkan 11 gol dan 10 assist di Liga Italia musim ini.
Datang dengan usia yang menginjak 34 tahun, sosok Olivier Giroud diyakini telah habis di San Siro.
Ditebus dengan harga miring senilai 1 juta euro dari Chelsea, Olivier Giroud juga langsung mengenakan nomor kutukan, nomor 9.
Mengenakan nomor 9 di AC Milan dianggap sial bagi sebagian besar orang, tetapi tidak bagi Olivier Giroud.
Penyerang jangkung asal Prancis itu terbukti sukses mematahkan kutukan dengan menorehkan 11 gol dari 29 penampilannya di Liga Italia musim ini.
Gol-golnya pun tergolong krusial bagi AC Milan terutama di paruh kedua musim saat melawan Inter Milan (2 gol), Napoli (1), Lazio (1), dan Sassuolo (2).
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Football-italia.net, Transfermarkt.com |
Komentar