BOLASPORT.COM - Cerita gelandang Real Madrid, Eduardo Camavinga, dari kamp pengungsian di Angola ke final Liga Champions 2021-2022.
Eduardo Camavinga, yang bergabung ke Real Madrid dari Rennes pada 2021, lahir di sebuah kamp pengungsi di Cabinda, Angola, setelah orangtuanya terpaksa kabur dari Kongo karena perang yang berkecamuk di negara itu.
Di kamp pengungsian, Camavinga hanya menetap beberapa saat, sebelum pindah ke Prancis bersama keluarganya pada usia dua tahun.
Fougeres menjadi tempat berikutnya keluarga Camavinga untuk memulai hidup yang baru.
Dari kota kecil di wilayah Brittany itu, Camavinga memulai jalannya sebagai pemain sepak bola dan bermain di klub bernama Drapeau Fougeres.
Dinukil BolaSport.com dari AS, kiprahnya bersama Drapeau Fougeres membuat Rennes tertarik untuk merekrut Camavinga saat dirinya berusia 11 tahun.
Baca Juga: 3 Alasan Real Madrid Tak Bisa Kalahkan Liverpool di Final Liga Champions
Sering waktu berjalan, Camavinga promosi ke tim utama Rennes dan di usia 18 tahun, berkat performa apiknya bersama Rennes, dirinya dibeli oleh Real Madrid.
Bersama Real Madrid, Camavinga mampu tampil cukup baik dan mengantarkan Los Blancos menembus final Liga Champions 2021-2022 melawan Liverpool.
Dengan semua pencapaian dan cerita menakjubkannya, dari kamp pengungsian ke final Liga Champions, Camavinga ingin memanfaatkan hal itu untuk memperkuat pesan solidaritas dengan para pengungsi di seluruh dunia.
"Saya lahir di sebuah kamp pengungsi di Angola setelah keluarga saya melarikan diri dari perang," kata Eduardo Camavinga, dinukil BolaSport.com dari Goal.
"Orangtua saya membawa saya ke kehidupan baru di Prancis dan sepak bola telah membawa saya ke final Liga Champions."
"Saya bersyukur bisa bermain dan bangga melakukannya sebagai mantan pengungsi."
"Saya berharap jutaan pengungsi di seluruh dunia yang juga mencintai sepak bola tahu bahwa kita berdiri bersama," tutur Camavinga menambahkan.
Untuk diketahui, Camavinga telah membuat 39 penampilan untuk Los Blancos sepanjang musim debutnya dan masuk dari bangku cadangan dalam comeback dramatis mereka melawan Manchester City di semifinal Liga Champions 2021-2022.
Penampilan yang matang di lini tengah Real Madrid telah membuatnya menjadi penerus jangka panjang Toni Kroos dan Luka Modric.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Goal.com/en, AS.com |
Komentar