BOLASPORT.COM - AFC masih menunggu Indonesia dan seluruh asosiasi sepak bola Asia untuk merespons tawaran menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Bagi negara yang ragu atau kurang yakin dengan kekuatannya, apalagi menghadapi lawan-lawan yang sangat berat di kualifikasi, tawaran itu bisa menjadi pilihan realistis sekaligus menambah pengalaman.
Ada 24 peserta dalam 6 grup yang akan berebut 11 tiket tersisa Piala Asia 2023 melalui jalur kualifikasi, 8-14 Juni 2022.
Baca Juga: Rekan Shin Tae-yong Kuliti Kelebihan Timnas U-23 Vietnam Jelang Piala Asia U-23 2022
Hanya juara grup ditambah 5 runner-up terbaik yang berhak mendapatkan tiket itu.
Timnas Indonesia berada di Grup A bersama Yordania, tuan rumah Kuwait, dan Nepal.
Berdasarkan ranking FIFA, Indonesia (159) di bawah Yordania (91) dan Kuwait (146), tapi di atas Nepal (168).
Secara head to head, Indonesia kalah total dalam 4 pertemuan versus Yordania.
Melawan Kuwait, Skuad Garuda menang 1 kali, imbang 3, dan kalah 2 kali.
Sedangan kontra Nepal, Tim Merah-Putih baru 1 kali bersua dan menang 2-0 dalam uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 25 Juni 2014.
INDONESIA VS YORDANIA
12/2/2004 Uji Coba FIFA
Yordania 2-1 Indonesia
27/8/2011 Uji Coba FIFA
Yordania 1-0 Indonesia
31/1/2013 Uji Coba FIFA
Yordania 5-0 Indonesia
11/6/2019 Uji Coba FIFA
Yordania 4-1 Indonesia
INDONESIA VS KUWAIT
19/10/1980 Turnamen Merdeka
Indonesia 2-1 Kuwait
04/10/1986 Asian Games
Kuwait 5-0 Indonesia
04/12/1996 Piala Asia
Indonesia 2-2 Kuwait
13/10/2000 Piala Asia
Kuwait 0-0 Indonesia
14/11/2009 Piala Asia
Kuwait 2-1 Indonesia
18/11/2009 Piala Asia
Indonesia 1-1 Kuwait
Baca Juga: Berpeluang Jalani Debut di Timnas Indonesia, Marc Klok Ungkap Kesiapan Melawan Bangladesh
Dari statistik itu, kans paling realistis bagi Indonesia adalah lolos sebagai salah satu runner-up terbaik.
Tentu saja akan teramat berat, karena ada 17 tim lain yang berebut masuk 5 runner-up terbaik.
Namun, AFC kini menawarkan tiket otomatis dengan cara mau dan siap menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Jalur itu bisa dimanfaatkan 24 tim peserta kualifikasi, terutama yang berkekuatan menengah ke bawah, termasuk Indonesia.
PSSI belum menanggapi secara resmi tawaran menjadi tuan rumah itu.
Diharapkan, sudah ada keputusan melalui Kongres Biasa PSSI di Bandung, 30 Mei 2022.
Malaysia juga menanti keputusan resmi dalam rapat Exco FAM, meski sekjen Saifuddin Abu Bakar sudah menyatakan tak sanggup manjadi tuan rumah.
Jika PSSI dan negara-negara peserta Kualifikasi Piala Asia 2023 mengabaikan tawaran AFC, maka sudah ada calon yang sangat ambisius.
Sebab, tak lama setelah AFC mengumumkan pengunduran diri China sebagai tuan rumah akibat pandemi Covid-19 yang belum berhenti sampai nol, Jepang mendeklarasikan minatnya.
Baca Juga: Hari Ketiga Latihan Timnas Indonesia, Shin Tae-yong: Jordi Amat Kelelahan, Sandy Walsh Rekoveri
Padahal, Jepang sudah meraih tiket lolos ke Piala Asia 2023 lewat jalur juara Grup F Putaran Kedua Zona AFC Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Hasil itu sekaligus meloloskannya ke Piala Dunia 2022 di Qatar.
Jepang adalah salah satu tim yang sangat ditakuti di ajang Piala Asia.
Empat kali menjadi juara (1992, 2000, 2004, 2011), tim Samurai Blue itu meraih runner-up pada edisi terakhir 2019 di UEA.
"Kami sangat tergoda," ucap Presiden Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) Kozo Tashima, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Japan-forward.com.
AFC memang sempat menghubungi JFA mengenai keputusan mundur China.
"Jika Jepang bisa menjadi tuan rumah, tak ada pertanyaan lagi, itu akan sangat menyenangkan," tegas Tashima.
Negeri Matahari Terbit itu memang tak diragukan lagi untuk menggelar event akbar.
Setelah pernah menjadi tuan rumah Piala Asia 1992, Jepang juga pernah menggelar Piala Dunia Rugbi 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020.
Bersama Korea Selatan, Jepang sukses menyelenggarakan Piala Dunia 2002.
Soal akomodasi, transportasi, dan fasilitas stadion, Jepang sudah teruji.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | NST.com.my, Japan-forward.com |
Komentar