BOLASPORT.COM - Keputusan Suzuki untuk mundur dari MotoGP memengaruhi suasana di dalam tim. Misi memberi bukti sulit terjadi ketika tim tidak lagi harmonis.
Kabar rencana Suzuki untuk mundur dari MotoGP bagai petir di siang bolong.
Tak hanya jagat MotoGP yang dikejutkan tetapi juga personel dan pembalap tim Suzuki Ecstar yang mengira mereka masih akan berlomba musim depan.
Kontrak Suzuki dengan MotoGP memang masih panjang yaitu sampai 2026.
Alex Rins dan Joan Mir bahkan masih menegosiasikan kontrak baru mereka sepekan dengan petinggi tim sebelum pabrikan mengambil keputusan lain.
Keputusan sulit yang datang dengan tiba-tiba diketahui membuat atmosfer garasi tim Suzuki menjadi bergejolak.
Ambisi Rins dan Mir untuk membuktikan bahwa Suzuki telah membuat keputusan keliru dengan mundur dari MotoGP belum membuahkan hasil.
Pada dua balapan terakhir yaitu MotoGP Prancis dan MotoGP Italia mereka bahkan sama-sama gagal finis.
Padahal sebelum Suzuki memutuskan hengkang performa mereka cukup bagus untuk menjaga kans juara musim ini.
Baca Juga: Kalau Begini Terus, Andrea Dovizioso Mau Pensiun Saja dari MotoGP
Mir menyebutkan bahwa Suzuki Ecstar sudah kehilangan keharmonisan.
"Ini bukan pertama kalinya saya mengalami masalah di luar olahraga," ucap Mir dikutip Bolasport.com dari Paddock-GP pada Rabu (1/6/2022).
"Saya pikir saya tahu bagaimana memisahkan berbagai hal."
"Akan tetapi jelas bahwa tidak ada keharmonisan di dalam tim yang ada sebelum keputusan Suzuki meninggalkan MotoGP."
Menanti hari terakhir bersama tim pada MotoGP tentunya makin terasa lama dengan hasil yang tidak memuaskan.
"Kami harus melakukan sesuatu karena menghabiskan satu tahun seperti ini bisa sangat lama," kata Mir yang menjadi juara dunia pada musim 2020.
Kejuaraan akan dilanjutkan dengan seri balap MotoGP Catalunya yang akan digelar di Sirkuit Catalunya, Spanyol, pada 4-5 Juni 2022.
Baca Juga: Maaf, Yamaha Tak Punya Tempat bagi Toprak Razgatlioglu pada MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Paddock GP |
Komentar